tag:blogger.com,1999:blog-52257480406907785352024-03-05T15:10:22.445+07:00Manusia Sejati(Manusia) Ciptaan Yang Sempurna? Itulah yang terus menerus memenuhi pikiranku.
Blog ini berisi coretan tentang perjalanan hidup, pencarian diri, spiritualitas. Siapakah Diri ini? ada apa dibalik Tubuh Materi ini? ESP, Kekuatan Pikiran, LOA, Makrifatullah, dll. Sebuah perjalanan pemahaman diri. Validitasnya? Bukan untuk di-percaya, apalagi Sebagai Referensi..Unknownnoreply@blogger.comBlogger65125tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-8440078165018300842017-05-25T21:33:00.000+07:002017-05-25T21:33:28.025+07:00"Aku bukan siapa-siapa".<br />
Ah sombong.. tak pantas aku berkata itu. Munafik, tak tahu diri.<br />
<br />
Aku yang masih limbung bila disanjung,<br />
masih risih bila berselisih,<br />
masih terusik bila ada berbisik: "kau bukan apa-apa".<br />
<br />
Ah.. Aku masih saja meniru:<br />
"Aku lebih benar, aku lebih tahu, aku lebih baik, dari dia".<br />
"Ana khoiru minhu".<br />
Astaghfirullah al adziim....Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-81235529678449867282017-05-23T08:37:00.000+07:002017-05-23T08:37:26.374+07:00Sucikan DiriMENSUCIKAN DIRI<br />
๐ป Sahabat, sekedar mengingatkan diri...<br />
<br />
๐ฏ MENSUCIKAN DIRI adalah membersihkan DIRI dari seluruh dosa yang lalu, dan menjaga DIRI dari dosa baru.<br />
<br />
Dosa yang ditimbulkan oleh Nafsu (<i>libido, appetite</i>), Hasrat (<i>harta, tahta, dan wanita</i>), Emosi (<i>kecewa, benci, marah, waswas, khawatir, dll)</i> dan Pikiran (<i>negatif</i>).<br />
Itulah DIRI yang harus ditaklukkan, DIRI yang selama ini minta dituhankan.<br />
<br />
Ingatlah, dengan menuhankan Nafsu dan Hasrat akan mudah DIRI ini melupakan-Nya. Memperturutkan Emosi (<i>tidak ikhlas, tidak sabar</i>) akan menjauhkan DIRI ini dari-Nya. Bukankah Allah hanya bersama orang yang sabar?. Memperturutkan Pikiran, dapat membelokkan DIRI ini dari jalan-Nya.<br />
<br />
๐ฏ MENSUCIKAN DIRI adalah senantiasa menjaga perhatian, ingatan dan kesadaran kita, dari segala sesuatu, kecuali Allah Yang Maha Suci.<br />
<br />
Dimanapun dan kapanpun, kita wajib sadar bahwa Dia menatap kita ๐, memperhatikan aktifitas kita, dari singgasana-Nya.<br />
<br />
Itulah orang yang khusuk, yang mentaati hukum Ihsan disetiap waktu.<br />
Dan ingatlah, jika kita mengingat Allah maka Dia akan mengingat kita. Jika lalai dari mengingat-Nya maka kita termasuk orang yang kufur.<br />
<br />
Sahabat..<br />
Bulan ramadhan adalah waktu khusus dari-Nya, untuk kita mensucikan diri. Menahan diri agar DIAM.<br />
Jika sebulan, diri ini bisa DIAM, kesadaran, perhatian 100% hanya pada-Nya, insha Allah kita akan menjadi pribadi yang istimewa.. ๐ฃ<br />
<br />
Semoga kita diberi-Nya: hidayah, kesehatan, kekuatan dan kesadaran, agar bisa menjalani ibadah ramadhan dengan khidmat. Aamiin.<br />
<br />
Salam. Abet.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-21814127479887219962017-05-19T20:54:00.000+07:002017-05-19T20:54:11.681+07:00"Ada Apa Dengan Cinta?"๐๐๐๐<br />
<br />
๐ Bila cinta telah melekat, tai kucing rasa coklat". Begitu kata Gombloh.<br />
Itulah Cinta yang buta, yang membuai dan melenakan. Cinta yang melumpuhkan logika dan kesadaran.<br />
<br />
๐ Tetapi tidak semua Cinta buta... Ada yang mulia, yang menebar kasih sayang, welas asih tanpa pamrih. Cinta yang tidak dibelit nafsu dan hasrat.<br />
Tidak ada kelekatan. Itulah cinta pada dimensi tinggi. Cinta yang ditebar para Aulia, para Utusan, dari cinta Sang Maha Pengasih lagi Penyayang.<br />
<br />
๐ Begitu pula dengan Benci. Bila benci dan kebencian telah merasuk, segalanya serba salah meski yang dibenci bertindak benar.<br />
"Aku tidak membenci orangnya. Aku membenci sifatnya". Aduhai.. kata-kata yang indah. Padahal, para sufi sering mengatakan tak mungkin memisahkan rasa manis dari gulanya.<br />
<br />
๐ Cinta dan benci, bertempat di dua sisi yang berbeda dalam relung emosi, di dalam hati kita. Tidak ditempat lain, atau orang lain.<br />
<br />
๐ Cinta berbuah kebahagiaan sedang Benci berbuah kepedihan. Ketika cinta berubah benci, rindu dendam bisa hadir silih berganti.<br />
<br />
๐ Pesan para arif : "Jangan pernah melakukan tindakan, membuat keputusan, ketika sedang cinta atau benci, jika tidak ingin menyesal kelak".<br />
<br />
"Masihkah engkau mencintaiku?"<br />
Salam Cinta.<br />
Abet<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-61861731271379900012017-05-19T17:37:00.001+07:002017-05-19T17:37:14.880+07:00JIWA YANG TENANG<br />
<br />
Sahabat...<br />
๐Jiwa yang tenang adalah Jiwa yang telah TERUJI. Ia telah Lolos Uji Emosi. Ia telah Lolos Uji Iman tauhid dan Taqwa.<br />
Tenang dalam menghadapi persoalan hidup, apapun.<br />
Tak ada lagi rasa khawatir, was-was atau galau. Tidak pula bersedih hati, kecewa, benci atau dendam.<br />
<br />
๐Jiwa yang tenang adalah jiwa yang telah berhasil menundukkan diri, memenangi perang besar.<br />
Ia tunduk berserah diri karena sadar: Nafsu, Hasrat, Emosi dan Pikirannya, bukanlah tuan dan tuhannya. Hanya ada Dia Sang Maha Pencipta.<br />
<br />
๐Jiwa yang tenang adalah jiwa yang telah diakuiNya sebagai hamba. Ia akan terus dituntun untuk semakin dekat denganNya.<br />
Ibarat sekeping logam, ia telah berada dalam jangkauan daya tarik magnet.<br />
Semakin pasrah, semakin mudah. Pelan tapi pasti, ia akan terus ditarik mendekat. Semakin dekat, semakin kuat daya tariknya. Hingga akhirnya ia menempel pada magnet. Bersatu.<br />
<br />
๐Jiwa yang tenang adalah jiwa yang telah menapaki alam cahaya. Ia akan terus ditarik lebih atas, ke sumber dari segala sumber cahaya. ๐๐๐<br />
<br />
Ia kini begitu dekat denganNya, hingga, jika ia berbicara bukanlah ia, melainkan Allah yang berbicara. Jika melangkah, Allahlah yang melangkahkannya. Jika ia memukul Allahlah yang memukul.<br />
<br />
๐Jiwa yang tenang adalah jiwa yang telah mengalami metamorphosa sempurna.<br />
Ia bukan lagi ulat ๐.. yang menuhankan nafsu dan hasrat. Melahap habis dedaunan ๐.. membuat panas dan gatal.<br />
Ia telah melewati fase DIAM sebagai kepompong.<br />
Ia telah menjelma menjadi kupu-kupu yang elok. ๐<br />
Ia tak lagi tertarik dedaunan. Kini ia membantu penyerbukan, lestarikan alam.๐ท๐ผ๐บ<br />
<br />
๐Ibarat violist ๐ป.. jiwa yang tenang adalah sang maestro.<br />
Bunyi gesekan dawainya, membuat orang hanyut dalam nada. ๐ผ<br />
Tak seperti yang belum tuntas belajar, gesekannya menderit membuat kuping sakit. Banyak tahu ๐ฐ๐๐.. tapi belum paham rasa ๐..<br />
Sebagai maestro ๐ป.. ia bisa berkolaborasi dengan maestro lain ๐น ๐ธ๐ท.. merangkai harmonisasi nada-nada indah. Musik yang cerdas.<br />
<br />
๐Sebagai jiwa yang tenang, Ia tak lagi berani menggunakan kehendak diri. Ia paham pikirannya terbatas, sudut pandangnya sempit, kemampuannya tak seberapa, pemahamannya tak selalu benar. Ia paham. Ia paham dan sadar, Allah Maha Segalanya. DIA menuntunnya dalam setiap langkah ke depan. Ia berserah diri pada kehendakNya, sepenuhnya. Kaffah.<br />
<br />
๐Sesungguhnya, sebelum menjadi jiwa yang tenang, sang jiwa harus berjuang melawan diri yang cenderung sekongkol dengan setan dalam ketidak-baikan.<br />
Ia banyak berprasangka karena ketidaktahuannya. Ia bertindak karena prasangkanya. Ia mudah marah dan waswas karena prasangkanya. Ia menyangka telah berprasangka dan berlaku benar.<br />
<br />
๐Jiwa yang tenang adalah jiwa yang welas asih, penuh kasih dan sayang kepada apapun dan siapapun. Ia menjadi tangan yang menebar rahman dan rohimNya. Menjadi rahmat bagi sekalian alam. ๐๐๐<br />
๐Waallahua'lam...<br />
<br />
Sahabat...<br />
Bulan ramadhan telah di depan mata. Ijinkan saya ucapkan: "Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan bagi yang menjalankannya. . Mohon maaf atas segala fitnah dan hoax yang tersebar, atas tutur dan tulis yang salah, atas segala khilaf.. Mohon maaf lahir & bathin"<br />
<br />
Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, mengangkat seluruh dosa yang menutup kalbu kita dari cahayaNya.<br />
<br />
Semoga Allah memudahkan dan menuntun kita menjalani ibadah ramadhan, dan kehidupan dengan sempurna.<br />
<br />
Semoga kita bisa kembali menjadi hambaNya, dengan ridha dan diridhaiNya. Aamiin.<br />
<br />
Salam Ramadhan 1438H<br />
Abet<br />
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-8001938370777433062011-06-23T03:01:00.001+07:002011-06-24T15:00:01.815+07:00Bacalah Dengan Nama TuhanmuSeorang anak berseragam SD berdiri di seberang jalan, sudah lebih dari empatpuluh menit ia berdiri disana. Entah apa yang ditunggunya, ia nampak mulai gelisah.<br />
Jalanan itu tidak terlalu ramai, hanya sepeda dan motor yang lebih banyak lalu-lalang. Tak lama kemudian, di kejauhan muncul sebuah mobil melaju. Setelah mobil itu lewat, bergegas anak itu lari menyeberang.<br />
<br />
Sesampai di sekolah ia terlambat, dan kena marah ibu gurunya.<br />
<em><span style="color: blue;">โSamine mengapa kamu terlambat?โ</span></em><br />
<em><span style="color: blue;">โSaya nunggu mobil bu?โ</span></em><br />
Gurunya heran, karena tahu persis rumah Samine dekat sekolah, cukup 4 menit jalan kaki.<br />
<em><span style="color: blue;">โUntuk apa nunggu mobil? Apa kamu diantar pake mobil nak?</span>โ</em><br />
<em><span style="color: blue;">โEnggak bu.. Kan kata bu Guru kemarin, kalau mau nyebrang harus nunggu mobil lewat dulu!!โ</span></em> jawab Samine membela diri.<br />
Rupanya, ia berdiri lama di sisi jalan menunggu mobil lewat untuk nyebrang. <span style="color: blue;"><em><strong>Oowalaaaah Samineee..</strong></em> </span><br />
<em><span style="color: blue;">โBukan begitu, maksud ibu kamu harus memperhatikan jalan!!โ</span></em> kata bu guru menjelaskan. Samine mengangguk-angguk seperti paham maksud gurunya.<br />
<br />
Siang hari, setelah bubaran sekolah Samine berdiri lagi di sisi jalan, bersiap nyebrang. Setelah ada mobil lewat ia menyeberang sambil memperhatikan jalan di bawahnya. Tiba-tiba <strong><span style="color: blue;">โGubraaaa..aaakkkโ</span></strong> Samine ketabrak sepeda. Ia jatuh dan ngompol.<br />
<br />
Pengendara sepeda itupun memarahinya: <em><span style="color: blue;">โSamine!! Kenapa nyebrang tidak hati-hati? Lain kali kalau mau nyebrang, lihat kiri-kanan dulu!! Yaa??โ</span></em> Kata si pengendara menasehati. Tanpa menjawab, larilah Samine menghilang ke gang.<br />
<br />
Bisakah Anda memperkirakan yang akan dilakukan Samine besok? Bisa jadi Samine hanya <em>tolah-toleh</em> kiri kanan:<em> sreet.. sreet</em>, lalu lari menyeberang. <em><strong><span style="color: blue;">Samineeeeeeeeeeeeeeโฆโฆ </span></strong></em><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDRiywwQ7AXr6bIfREzDGkpgyyxhMP2Gku8wXKgrp5RAkh8nox9M374DvfFPOxRtIkna_XWZIlQfdc54OFepF_OBGPfV9unaNGSIx-BAXJSNsdEWrAZQcEEaIPelUZyolliUhHLTI1L68/s1600/dreams1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217px" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDRiywwQ7AXr6bIfREzDGkpgyyxhMP2Gku8wXKgrp5RAkh8nox9M374DvfFPOxRtIkna_XWZIlQfdc54OFepF_OBGPfV9unaNGSIx-BAXJSNsdEWrAZQcEEaIPelUZyolliUhHLTI1L68/s320/dreams1.jpg" width="320px" /></a></div>Sahabat.. <br />
Mungkin kita tidak lagi remaja, bahkan banyak diantara kita yang telah melewati separoh baya. Alangkah bahagianya jika pemahaman kita tentang makna kehidupan bisa meningkat seiring bertambahnya kedewasaan kita.<br />
<br />
Namun, ditengah padatnya aktifitas dan sempitnya waktu, kita lebih sering <strong><span style="color: blue;"><em>melihat hanya yang terlihat, mendengar hanya yang terdengar</em>.</span></strong> Pikiran menutup diri dari rasa ingin tahu.... <br />
<br />
Sesungguhnya, jika kita mau memahami setiap kejadian, setiap baris ayat-Nya yang betebaran, tidak terbatas yang tersurat, akan kita dapati makna dan hakikat yang dalam. Insya Allah. <em><span style="color: blue;">Iqroโ.. Iqro' bismi-rrobbikaladzi kholaq...</span></em><br />
<br />
Semoga kita bisa menyisihkan waktu untuk memuaskan dahaga spiritual kita. Amiin.<br />
<br />
Salam<br />
AbetUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-39419310686517743142011-05-25T20:00:00.001+07:002011-05-25T20:59:32.514+07:00The X-Law, Jabariah dan Qadariah (2)<strong><span style="color: blue;">Hukum X dan <em>โPertentanganโ</em> Dalam Al Qurโan</span></strong><br />
Orang yang Tidak Percaya adanya Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak akan bisa mengerti, memahami babar-blas firman Allah yang tertulis dalam Al Qurโan.<br />
<br />
Meskipun dijelaskan, dipaparkan dengan panjang-lebar dan tinggi, sampai jungkir-balik oleh banyak orang yang banyak paham sekalipun, tidak bakalan mereka memahami sedikitpun. Sebab bagi mereka, Allah merupakan hasil konsepsi, imajinasi pemikiran manusia saja.<br />
<br />
Jadi, bagaimana mungkin orang yang tidak percaya adanya Allah, diceritakan tentang Allah?. Bagaimana mungkin orang yang tidak percaya adanya Allah, diceritakan tentang surga dan neraka? Tentang dosa dan pahala? Tentang jin dan malaikat? Bahkan tentang Jiwa dan Ruh manusia sendiri?<br />
<br />
Jika tidak percaya akan Allah dan semua itu, bagaimana mungkin mereka bisa percaya terhadap Al Qurโan meski hanya sedikit? Yang mungkin terjadi adalah mereka akan membuang jauh-jauh petunjuk itu, bahkan sangat mungkin disertai olok-olokan terhadap firman-firman Allah tersebut.<br />
<br />
Saya sepakat dengan pendapat yang menyatakan, hanya Yang Maha Suci yang bisa secara full 100% memahami makna tertinggi dari ayat-ayat Al Qurโan. Al Qurโan yang berisi informasi dan petunjuk yang multi dimensi transedental <em><span style="color: blue;">(dimensi alam materi, alam energi, alam cahaya dan alam Ilahiah),</span></em> tentulah hanya akan bisa dimengerti oleh pribadi yang telah memahami dimensi-dimensi itu pula. Dan pribadi mulia yang jelas-jelas telah bisa mencapai dimensi tertinggi adalah baginda Muhammad SAW kekasih Allah.<br />
Kita yang mungkin baru seper-limabelas suci, atau seper-tiga suci, atau seper-berapa saja, pemahaman kita terhadap Al Qurโan akan mengikuti prosentase bobot kesucian kita.<br />
<br />
Al Qurโan adalah kitab suci yang saya yakini <span style="color: blue;">benar-benar</span> Benar. Tak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Jika ada yang <em>sepertinya</em> tidak masuk akal, atau seperti banyak <span style="color: blue;">kontradiksi โ pertentangan</span> di dalamnya, itu karena saya sendiri yang belum mengerti, akal saya belum <em>โnyampeโ</em>, dan memang masih buaaaanyak sekali yang belum saya pahami. Maklumlah kitab suci ini kitab transedental dengan bahasan yang sangat amat luuu-aaaaas... tentang alam materi hingga alam ilahiah. Boro-boro memahami alam energi atau alam cahaya, alam materi saja sedikiiiit sekali yang saya ketahui.<br />
<br />
Saya yang masih banyak kotor dan sering berbuat kotor ini, tentunya sulit untuk memahaminya. Karena untuk bisa memahami Al Qurโan, hingga bisa mengenal diri ini dan Allah Tuhan-Ku, saya harus melakukan pembersihan diri yang terus-menerus.<br />
<br />
Bicara tentang '<em>kontradiksi' </em>Al Qurโan, Allah sendiri telah memustahilkan adanya pertentangan-pertentangan tersebut dalam Al Qurโan, sebagaimana ditegaskan dalam Surat An-Nisa' Ayat 82:<br />
<em><span style="color: blue;"><em><span style="color: blue;"><blockquote><em><span style="color: blue;"><em><span style="color: blue;">โMaka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an? Jika sekiranya Al-Qur'an bukan dari sisi Allah tentulah mereka mendapatkan pertenยฌtangan-pertentangan yang banyak di dalamnyaโ. (QS An-Nisa': 82).</span></em></span></em></blockquote></span></em></span></em>Jika kita hanya berpedoman pada ayat yang kita pahami saja, dan mengabaikan ayat lain yang belum kita pahami, maka sangat mungkin kita menganggap terdapat pertentangan antar ayat-ayat dalam Qurโan. Sebagai contoh yang bisa dianggap bertentangan dalam Al Qurโan: <br />
<ul><li>Orang beriman dilarang bersekutu minta bantuan kepada jin, yang dapat menyebabkannya jatuh musryik. Namun dilain pihak, kita dapat membaca cerita tentang nabi Sulaiman yang mempekerjakan banyak jin untuk pembangunan kerajaannya. Jin Ifrit adalah salah-satu makhluk yang pernah dimintanya memindahkan singgasana Ratu Bilqis, meski akhirnya dipindahkan oleh seorang ahli kitab. Apakah nabi Sulaiman termasuk orang yang musryik? Tentu Tidak. Nabi Sulaiman Tidak Musrik</li>
<li>Membunuh, menghilangkan nyawa orang tak berdosa adalah perbuatan yang dzalim, tetapi nabi Khidir melakukan pembunuhan terhadap seorang anak kecil tak berdosa.</li>
</ul><br />
<div>Selain contoh tersebut, Qadariyah dan Jabariyah, paham yang saling bertentangan, masing-masing mendapat dukungan ayat-ayat Al-Qur'an. Mengapa bisa demikian? Apakah itu berarti ada pertentangan dalam Al-Qur'an?. <span style="color: blue;">Tentu tidak</span>.</div><div> </div><div>Berdasarkan <strong><span style="color: blue;">teori Hukum X</span></strong>, dapat dilihat bahwa kedua pemahaman tersebut sama sekali tidak bertentangan dengan al Qurโan, keduanya justru sesuai dengan Al Qurโan. Coba kita perhatikan ayat-ayat yang mendukung kedua pemahaman yang bertentangan tersebut.</div><div> </div><div>Ayat-ayat yang mendukung pada paham Jabariyah, antara lain:</div><div><em><span style="color: blue;"><blockquote><div><em><span style="color: blue;">โBukanlah engkau yang melontar ketika engkau melontar (musuh), tetapi Allahlah yang melontar (mereka)โ. (QS. al-Anfal: 17),</span></em></div><div><em><span style="color: blue;"><em><span style="color: blue;">โKamu tidak menghendaki, kecuali Allah menghendakiโ. (Q.S. al-lnsan: 30).</span></em></span></em></div><div><em><span style="color: blue;"><em><span style="color: blue;">โMereka sebenarnya tidak percaya sekiranya Allah tidak menghendakiโ. (QS. al-An'am: 112).</span></em></span></em></div><div><em><span style="color: blue;"><em><span style="color: blue;">โTiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh al-Mahfu^) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kamijelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira (yang melampaui batas dan menyebabkan kesombongan) terhadap apa yang diberikannya ke-padamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diriโ. (QS :Al-Hadid: 22-23)</span></em></span></em></div></blockquote></span></em><em><span style="color: blue;"></span></em><div>Dan ayat-ayat yang mendukung pada paham Qadariyah, dapat dicontohkan pada ayat berikut:</div><div><em><span style="color: blue;"><blockquote><div><em><span style="color: blue;">โBagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Diaโ. QS Ar-raโd (13):11.</span></em></div></blockquote></span></em></div><div>Contoh-contoh ayat Jabr yang menggambarkan <em><span style="color: blue;">โketidakberdayaan manusiaโ</span></em> jelas pertentangan dengan ayat-ayat qadar yang mencerminkan manusia sebagai makhluk yang harus bertanggung jawab atas segala perilaku dan perbuatannya. Ayat Al hadid 22-23 jelas sekali bertentangan dengan ayat Ar-Raโd:11.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3_jZk9mSwQyFYizhzsNlbZ2fw2844IBVa2CdYPLYaDWSfqeOJs8Eu1vqvwex1rfmQXzj_oUp6uyYuVvkq6v_S12C6qYbyd9E1EluqNLXUNaH8mQSWHTutZjk1CHOVBFUJZafWQFxym9k/s1600/The+X+Law+ilustration.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3_jZk9mSwQyFYizhzsNlbZ2fw2844IBVa2CdYPLYaDWSfqeOJs8Eu1vqvwex1rfmQXzj_oUp6uyYuVvkq6v_S12C6qYbyd9E1EluqNLXUNaH8mQSWHTutZjk1CHOVBFUJZafWQFxym9k/s320/The+X+Law+ilustration.jpg" t8="true" width="293" /></a></div>Sesuai ilustrasi disamping, ayat-ayat Jabr berlaku di sepanjang <span style="color: #38761d;"><strong>garis hijau</strong></span>, garis Ke-iman-an: <br />
<em><span style="color: blue; font-size: large;">Semakin tinggi level keimanan seseorang semakin berlaku ayat tersebut dan semakin rendah keimanan seseorang semakin tidak berlaku ayat-ayat tersebut.</span></em><br />
<br />
<br />
Ayat-ayat Qadr berlaku disepanjang <strong>garis hitam</strong>, garis Ke-aku-an: <br />
<em><span style="color: blue; font-size: large;">Semakin tinggi level keakuan (ego) seseorang semakin berlaku ayat tersebut dan semakin rendah keakuan seseorang semakin tidak berlaku ayat-ayat Qadr tersebut.</span></em><br />
<br />
<strong><span style="color: blue;">Siapa penganut paham Jabariah?</span></strong><br />
Jika saya yang baru 15% beriman ini <em>(eheem.. )</em> menganggap bahwa seluruh kejadian yang menimpa saya karena kehendak-Nya, maka menurut saya, saya keliru besar. Karena kejadian-kejadian yang muncul menimpa diri saya, adalah akibat dari tindakan bodoh (ketidak-tahuan) yang telah saya lakukan sendiri. Saya masih menduga-duga dan memperturutkan hasrat, emosi dan prasangka semata. Seolah-olah saya mendengar sebuah petunjuk, seolah-olah saya mengikuti insting dorongan hati yang dalam, padahal dorongan itu berasal dari emosi, hasrat, nafsu dan ketidak-tahuan saya saja, dan besar kemungkinan berasal dari setan. Jika demikian, saya bukan penganut Jabariah melainkan penganut Fatalism. Hidup dalam kekonyolan.<br />
<br />
Jadi???? Mari lebih tekun dan serius bersihkan diri, sucikan hati.. insya Allah kita akan mendapatkan pemahaman-pemahaman yang lebih lengkap. <strong>Man jada wa jadda.</strong><br />
<br />
Allahua'lam bishawab.<br />
<br />
Salam<br />
<strong>Abet the sotoy</strong><br />
</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-70360591386764587122011-05-10T09:04:00.245+07:002011-05-26T07:56:49.097+07:00The X-Law, Jabariah dan Qadariah (1)<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong>Jabariah</strong> dan <strong>Qadariah </strong>adalah dua aliran teologi Islam yang berbeda pendapat dalam menyikapi Qada dan Qadar.</span><br />
<em><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jabariah berpandangan bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas dalam hidupnya dan segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah SWT semata. Pandangan yang cenderung membuat hidup sudah ditentukan oleh Allah.</span></em><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sebaliknya, <em>Qadariah berpandangan bahwa Allah memberikan kebebasan pada manusia untuk menentukan hidupnya. Oleh karena itu, apapun yang diperbuat oleh manusia adalah berkat usaha dan kemampuannya sendiri serta tidak ada lagi campur tangan Allah didalamnya.</em></span><br />
<br />
<strong><em><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: blue;">Bagaimana kita eh.. saya menyikapi dua aliran yang bertolak belakang ini?</span> </span></em></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jika kita berpihak pada pendapat bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah SWT semata, maka ternyata manusia juga diberi free will dimana kita bisa memilih untuk fujur atau taqwa.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Namun jika kita berpihak pada pandangan bahwa Allah memberikan kebebasan sepenuhnya kepada manusia untuk menentukan hidupnya (free will), maka kita akan terbentur pada beberapa petunjuk / firman Allah yang menyatakan sebaliknya.</span><br />
<br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jadi mana yang benar?</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jika saya yang ditanya, maka jawaban saya: Dua-duanya betul dan dua-duanya bisa salah. Lho kok??? Kedua konsepsi ini <em>(menurut saya) </em>jelas bertentangan, namun <em>(menurut pemahaman saya lagi),</em> kedua pemahaman ini benar pada posisinya masing-masing. Artinya, setiap insan pada posisi pemahaman, dan keimanan, yang berbeda-beda akan berpihak pada pemahaman yang sesuai: Qadariah, Jabariah, atau diantaranya. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya <strong>Hukum X</strong>.</span><br />
<br />
<br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">The X-Law</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Mari kita lihat ilustrasi Hukum X berikut ini, barangkali bisa menjelaskan fenomena tersebut:</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Z8q0udvlz__qaKHVlT99U9YV_Pzr1eqCkDKUooHx9vBpc_tT1ncMeH1OTuwOZMcN_5SPIUyneawYyq6iVzoRCvgtK5JMk7-xObiA4rwJkk__gK5tzr500FiIcOCZV7-FVT98XSTxtZo/s1600/X-Law.bmp" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><img border="0" height="400px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Z8q0udvlz__qaKHVlT99U9YV_Pzr1eqCkDKUooHx9vBpc_tT1ncMeH1OTuwOZMcN_5SPIUyneawYyq6iVzoRCvgtK5JMk7-xObiA4rwJkk__gK5tzr500FiIcOCZV7-FVT98XSTxtZo/s400/X-Law.bmp" t8="true" width="375px" /></span></a></div><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f"><stroke joinstyle="miter"></stroke><formulas><f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"></f><f eqn="sum @0 1 0"></f><f eqn="sum 0 0 @1"></f><f eqn="prod @2 1 2"></f><f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"></f><f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"></f><f eqn="sum @0 0 1"></f><f eqn="prod @6 1 2"></f><f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"></f><f eqn="sum @8 21600 0"></f><f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"></f><f eqn="sum @10 21600 0"></f></formulas><path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f"></path><lock aspectratio="t" v:ext="edit"></lock></shapetype></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><shape id="_x0000_s1026" style="height: 239.25pt; margin-left: 0px; margin-top: 0px; mso-position-horizontal: left; position: absolute; width: 224.25pt; z-index: 1;" type="#_x0000_t75"><imagedata o:title="X Law" src="file:///C:\DOCUME~1\63871453\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.png"></imagedata><wrap type="square"></wrap></shape><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Dalam kehidupan spiritual (agama) di dunia ini ada 2 (dua) kelompok ekstrim yang saling berseberangan, yaitu <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kelompok yang sangat-amat percaya</b> adanya Allah disatu sisi dan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kelompok yang sangat-amat ingkar</b> adanya Tuhan Yang Maha Esa di sisi yang berseberangan. Mereka memiliki argumentasi masing-masing untuk mempertahankan keyakinannya.</span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Orang-orang yang beriman, mereka berkeyakinan, haqqul-yakin bahwa yang membuat mereka hidup adalah Allah.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Mereka bisa paham karena Allah memberikan pemahaman itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Mereka bisa berkuasa karena Allah lah yang menghendaki.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Mereka tidak pernah meng-Aku-i semua kehebatan yang ada pada diri mereka. Dengan kata lain, tingkat <strong>ke-iman-an</strong> dan kepasrahan mereka tinggi sekali (absolute surrender), tanpa reserve.</span></div><br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sebaliknya yang terjadi pada orang-orang yang tidak percaya adanya Allah, sama-sekali tidak percaya Tuhan yang Maha Esa, mereka memiliki <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ke-aku-an</b> yang sangat tinggi. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aku bisa berpikir dan cerdas karena aku sendiri. Aku bisa bergerak karena daya diriku sendiri. Aku bisa kaya dan berkuasa karena aku sendiri.</i></span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Ilustrasi diatas memperlihatkan grafik <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #339966;">Ke-iman-an</span></b> <span style="color: #339966;">(warna hijau)</span> yang berbanding terbalik dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ke-Aku-an </b>(warna hitam) yang membentuk persilangan. Itulah yang saya maksud sebagai <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black;">the X-Law</span></b><span style="color: black;">.<strong> </strong></span><span style="color: #990000;"><em>(Maksudnya: Saya cuma ngarang-ngarang Hukum X ini .... hehehe).</em></span></span></span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="color: black;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><em><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: blue;">Catatan: </span><span style="color: #990000;">Ilustrasi Hukum X diatas berdasarkan kira-kira saja alias ngawur, karena tidak mungkin bagi saya untuk menjadikan orang sakโndonya sebagai responden.</span></span></em></span></span></span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="color: black;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Berdasar ilustrasi tersebut, umat manusia saya kelompokkan ke dalam 5 kelompok besar.</span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><br />
</span></span></span></span></span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="color: black;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span id="goog_487298982"></span><span style="color: blue;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong>Kelompok A:</strong> 0% (Nol Persen) Beriman.</span></span></span></span></span></span></span><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> </span><br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="color: blue; mso-ansi-language: SV;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong>Kelompok B:</strong> 100% (Seratus Persen) Beriman. </span></span></span></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><strong>Kelompok C:</strong> Kelompok tengah-tengah, bisa dikatakan 50% percaya, 50% tidak percaya.</span></span></span></span> </span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><strong>Kelompok D</strong>:Ke-iman-annya jauh lebih kecil dibanding rasa tidak percayanya.Perkiraan kasarnya: 75% tidak percaya. X 25% Percaya.</span></span></span></span> </span></span><br />
<span style="color: blue;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong>Kelompok E:</strong> Ke-iman-an-nya jauh lebih besar daripada ketidak percayaannya. Perkiraan kasarnya: 75% Percaya X 25% Tidak Percaya.</span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="color: black;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Mari kita telaah <strong>the X-Law Phenomenom</strong> ini lebih lanjut. <em>Tapi Ingat ini hanya pemahaman saya saja lhooo!!! terlarang untuk dipercaya, <span style="color: red;">musrik..</span> apalagi ditelan bulat-bulat.. <span style="color: red;">bisa keselek .. hehehe..</span> Anda harus memahaminya dulu untuk menyatakan percaya atau menolak.</em></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong><span style="color: blue;">Kelompok A: 0% (Nol Persen) Beriman</span></strong> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kelompok A, dapat dibagi lagi menjadi 2 sub-kelompok besar:</span><br />
<span id="goog_969041286"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">1. Tidak percaya adanya Allah dan tidak percaya adanya alam lain (ghaib) di balik alam materi.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">2. Tidak percaya adanya Allah namun percaya adanya alam lain (ghaib) di balik alam materi.</span><br />
<br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong>Sub-Kelompok A.1</strong>: Orang yang 100% tidak percaya adanya Allah, dan kekuatan apapun diluar alam materi, akan menganggap bahwa segala kekuatan, kemampuan, kecerdasan yang melekat pada dirinya semata-mata karena dirinya sendiri. Lebih sempit lagi: daya dan kekuatan tubuh fisiknya. Kekuatan dibalik alam materi mereka anggap omong-kosong, kegilaan.</span></span><br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"></span><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Jika mereka menjadi ilmuwan, segala ilmu mereka batasi hanya dalam lingkup alam materi saja, diluar alam materi akan mereka kesampingkan dan mereka akan terus-menerus mencari sebab & akibat dalam lingkup alam materi. Tak heran jika sudah mentok, mereka berkesimpulan macam begini:</span><br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span id="goog_969041299"></span><span id="goog_969041301"></span><span id="goog_969041308"></span><em><span id="goog_487298974"></span><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">- Alam semesta terjadi dengan sendirinya, kebetulan.</span></em></span><br />
<em><span style="color: blue;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">- </span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Manusia merupakan turunan monyet.</span><br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">- Manusia (tubuh manusia) bisa hidup semata-mata karena proses kimiawi tubuh, tidak ada unsur lain yang menghidupkan.</span><br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">- Pikiran dilihat semata-mata hanya proses kimia biologis di otak.</span></span></span></em><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><em> </em><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Contoh yang bisa saya ketengahkan disini adalah Michael Persinger yang mempopulerkan Godspot, titik tuhan yang adanya dikepala โ ditengah-tengah otak. Padahal sebagai orang beriman, kita diajarkan bahwa titik Tuhan itu adanya dimana-mana. Dimana kita menghadap disitu ada titik Tuhan.</span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">B</span></span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">erikut, satu cuplikan yang saya ambil dari sebuah situs (mohon maaf, lupa alamat situsnya) tentang aktifitas penelitian Persinger:</span></span></span><br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><em><span style="color: #741b47; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Persinger was asked if his work leads him to conclude that "God," or the experience of God, is solely the creation of brain-wave activity.</span></em></span></span><br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><em><span style="color: #741b47; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">"My point of view is, 'Let's measure it.' Let's keep an open mind and realize maybe there is no God; maybe there might be," says Persinger. "We're not going to answer it by arguments โ we're going to answer it by measurement and understanding the areas of the brain that generate the experience and the patterns that experimentally produce it in the laboratory."</span></em></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sungguh pernyataan yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: blue;">โlucuโ</span></i> karena alat-ukur, perangkat penelitian yang dipakai Persinger adalah benda yang terbuat dari materi, yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tidak memiliki kemampuan</i> untuk melihat benda-benda non-materi. Tidak sanggup untuk melihat hal-hal yang gaib pada level paling rendah sekalipun, apalagi untuk melihat Tuhan Yang Maha Ghaib dan Maha Tinggi. Jika <em>โmelihatโ</em> (mendeteksi) saja tidak mampu, bagaimana bisa membuktikan?</span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Meski demikian, banyak nilai positif yang bisa kita manfaatkan dari penelitian mereka. Hasil iqroโ mereka terhadap hukum-hukum Allah โ sunnatullah, membuat mereka menjadi paham-betul hukum-hukum yang berlaku di alam materi. Hukum-hukum alam yang mereka gali dan manfaatkan itulah yang menyebabkan peradaban manusia memasuki zaman keemasannya seperti saat ini.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong>Sub-Kelompok A.2:</strong> Kelompok ini tidak percaya adanya Allah namun percaya adanya alam lain (ghaib) di balik alam materi. Mereka bisa saja mencapai kesadaran-kesadaran diluar kesadaran fisik, memiliki daya-linuwih, namun mereka tetap tidak percaya adanya Tuhan Yang Maha Mengetahui. Banyak bukan yang masuk sub-kelompok seperti ini?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kelompok B: 100% (Seratus Persen) Beriman</span></strong></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Orang yang 100% beriman, berbuat apapun sekecil apapun, sesuai petunjukNya. Mereka mendapat petunjuk untuk setiap langkah yang harus mereka jalani. Mereka tidak lagi mengandalkan pikirannya untuk menjalani hari-hari mereka. Tak sedikitpun mereka mengedepankan keinginannya (baca: <em><span style="color: #cc0000;">nafsu, hasrat, dan emosinya - NHE</span></em>). Jalan hidupnya telah sepenuhnya mereka jalani atas petunjuk Allah. Itulah sebabnya mereka terlihat sangat yakin, haqqul-yakin sepenuhnya. Meski kita tahu, perintah Allah itu tidak masuk akal bagi orang-orang yang belum 100% beriman.</span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Sebagai contoh ketika nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah untuk menyembelih putra kesayangannya dengan ketaatan dan kesabaran tinggi. Mungkin orang-orang yang melihat <em>โkelakuanโ</em> nabi Ibrahim pada waktu itu, akan berkomentar begini:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><em><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โAneh tuh orang tua.. masa Cuma mimpi saja, diyakini perintah dari Allah. Menyembelih anak lageee???โ Bagaimana jika mimpi itu datangnya dari setan coba???</span></em></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Orang awam seperti kita, mungkin tidak paham bahwa perintah Allah yang <em>โluar-biasaโ</em> seperti menyembelih anak, tidak akan diberikan kepada orang-orang yang tidak 100% beriman. Jadi, jika ada orang gila yang menggorok orang-lain dengan pengakuan itu adalah perintah Tuhan, maka kita wajib tidak percaya.</span><br />
<br />
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Contoh lain yang menunjukkan ketaqwaan nabi Ibrahim adalah ketika beliau diminta untuk meninggalkan anak dan istrinya, di padang gersang tanpa bekal apa-apa. Bagi orang yang <strong>mengaku punya logika rasional yang waras macam kita</strong>, mungkin akan protes: <em><span style="color: blue;">โNinggalin mereka di padang tandus? Kalau kelaparan, kehausan terus mati gimana? Kelewatan tuh.. nggak mungkin perintah Tuhan begitu?โ pake akalnya dong?"</span></em></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"></span><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Tapi kenyataannya, baginda nabi Ibrahim melaksanakan perintah itu dengan penuh keyakinan dan ketaatan. <strong><em>Samikna wa atokna</em></strong>.</span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Kedua contoh di atas dapat kita ambil hikmahnya:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">- Nabi Ibrahim, meski terkenal sebagai pribadi yang cerdas senang berpikir, beliau tidak lagi menggunakan akal-pikirannya ketika menjalankan perintah Allah. Beliau menyadari, akal pikiran sangat terbatas daya, kekuatan dan pengetahuannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">- Perintah Allah banyak yang tidak / belum dapat dijangkau oleh akal-pikiran kita. Semakin beriman, semakin banyak perintah Nya yang bisa dipahami. Semakin tidak beriman semakin banyak perintah-Nya yang dirasa tidak masuk akal.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">- Allah senantiasa memberikan petunjuk bagi orang-orang yang dekat, yang beriman kepada-Nya.</span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Jika kita ingat atau baca kembali kisah para Nabi, banyak perintah dan petunjuk dari Allah yang mereka terima yang <strong>tidak masuk akal-sehat kita</strong>, bahkan mungkin akal sehat mereka. Ingat kisah nabi Musa yang ngangsu kaweruh kepada nabi Khidir?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Dalam perjalanan kenabian mereka, banyak pula kejadian-kejadian yang tidak sesuai dengan hukum alam (materi) yang mereka temui, semua itu membuktikan keberadaan nyata Allah Yang Maha Ghaib yang menambah keyakinan mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Adakah orang yang beriman yang masih memperturutkan <strong>โKe-aku-anโnya</strong>? Rasa-rasanya tidak ada, walau mereka tetap bekerja, berpikir dan beraktifitas, segala tindakan yang mereka lakukan adalah berdasar petunjuk Allah. Bukan memperturutkan Nafsu, Hasrat, Emosi dan pikiran mereka saja, atau ketidaktahuan mereka, atau persangkaan mereka belaka. Mereka benar-benar menjalani kehidupan berdasar petunjuk.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"></span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Seperti apa petunjuk bagi orang beriman? Petunjuk ya petunjuk, sebuah pengarahan yang langsung dihujamkan ke dalam hati mereka. Atas dasar itulah mereka beraktifitas. Kadang kita dengar mereka adalah orang-orang yang <em>โweruh sakderengipun winarahโ.</em></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Bandingkan dengan orang-orang yang tidak beriman, yang di-drive oleh NHE dan pikiran mereka. Mereka bisa menghalalkan segala cara, yang intinya pengumbaran NHE, untuk meraih apa yang mereka inginkan. Sebagai konsekwensinya, stress, depresi, stroke, menjadi penyakit yang umum diderita bagi mereka yang tidak beriman ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Bisakah orang-orang beriman menolak petunjuk Allah? Ya bisa saja, bukankah mereka juga masih memiliki option: mau fujur atau taqwa? tapi sepertinya beliau-beliau sudah kadung meng-OFF-kan pilihan fujur-nya. Mereka committed untuk pasrah bongkokโan karena yakin Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk diri mereka. Terbaik tidak hanya dari aspek duniawi semata melainkan justru dari aspek akheratinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"></span><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Mereka benar-benar berprinsip <em><span style="color: #274e13;">โLa hawla walaquwwata ila billahโ.</span></em> <strong>Absolute surrender</strong>. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali seluruhnya semata-mata daya dan kekuatan Allah. Daya dan kekuatan yang mengalir pada dirinya, adalah daya dan kekuatan NYA. Level ke-aku-an mereka 0%, tidak ada terbesit rasa sombong di hati mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Kelompok A dan kelompok B adalah dua kelompok yang berseberangan. Kelompok tak beriman tidak akan mungkin memahami apa yang dipahami oleh kelompok orang-orang Beriman, namun sebaliknya kelompok orang Beriman sangat mungkin memahami apa yang dipahami oleh orang Tak Beriman.</span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"></span><span id="goog_969041281"></span><span id="goog_969041279"></span></div><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong><span style="color: blue;">Kelompok C dan D</span></strong> <br />
Diantara dua kelompok tersebut ada kelompok-kelompok C dan D. Pemahaman mereka merupakan campuran pemahaman antara yang percaya dan yang tidak percaya, sesuai dengan posisinya yang berada diantara A dan B. <br />
<br />
<em>Kelompok C adalah Kelompok Tengah-tengah</em> <br />
Bisa dikatakan 50% percaya, 50% tidak percaya. Kadang berperilaku seperti orang beriman, kadang berperilaku tidak-beriman. Probabilitasnya 50:50. Keimanan mereka sangat tergantung dari <em>โanginโ</em> mana yang lebih kuat berhembus: angin dari setan atau angin malaikat yang mengajak kepada kebaikan. Labil. <br />
Berada dibawah kelompok C ada kelompok D, dimana tingkat Ke-aku-an nya lebih-besar-dari Keimanannya. <br />
<br />
Persamaan kelompok C dan D, mereka berprinsip bekerja keras, dan mereka yakin harus bekerja untuk menghidupi diri dan keluarganya. Mengutip dari sebuah artikel <em>(saya lupa sumbernya, mohon maaf)</em>, Kelompok C dan D, juga A, sangat percaya bahwa <em><strong>Imbalan Jatuh Tak Jauh Dari Usaha</strong></em>. Tentunya dalam konteks dunia materi. <br />
Kata sebuah pepatah, <strong><em>"Langit itu adil."</em></strong> Pasukan yang lebih gigih berperang, lebih gagah bertempur โ tak peduli apakah mereka percaya atau tidak pada sang langit โ akan meraih kemenangan.<br />
Pengusaha yang lebih tekun bekerja, lebih giat berusaha - tak peduli apakah ia yakin atau tidak pada sang langit - akan memperoleh penghasilan. Hukum alam itu sederhana saja. Barang siapa mencelupkan jarinya ke air mendidih, mendapatkan lepuh.<br />
Hukum kasualitas khususnya yang berlaku di alam materi itulah yang mereka percayai. Sehingga jika hanya sebatas angan-angan belaka, atau hanya karena merasa lebih percaya pada sang langit, dan berharap emas jatuh ke pangkuan begitu saja, maka sukar dan hampir mustahillah harapan itu terwujud.<br />
<br />
<strong><span style="color: blue;">Kelompok E</span></strong> <br />
<br />
Kelompok E adalah kelompok yang Keimanannya lebih-besar-dari Ke-aku-an nya, mereka sangat percaya bahwa usaha duniawi harus diiringi dengan doa. Doa membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.<br />
<strong><span style="color: blue;"></span></strong></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong><span style="color: blue;">Qada dan Qadar</span></strong><br />
<span style="color: black;"><strong>Ada s</strong>edikit</span> pertanyaan saya tentang Qada dan Qadar:<br />
<em>"Adakah orang yang tahu Qadaโ dan Qadar yang tertulis di lauh-al Mahfuโ?".</em><br />
<em>โApakah ketetapan yang telah tertulis untuk jagad-raya, untuk tumbuhan, untuk selembar daun, dan untuk manusia? Apakah ketetapan untuk seluruh makhluk bersifat statis? Ataukah dinamis - bisa berubah karena sesuatu?โ. </em><br />
Tentunya kedua pertanyaan ini tidak bisa dijawab secara pasti.<br />
<br />
Tapi barangkali saya yang sotoy ini boleh menduga-duga, jika ketetapan untuk manusia bersifat tetap, statis, tentunya manusia tidak diberi kebebasan memilih. Mereka akan berjalan pada ketetapan yang telah digariskan, seperti matahari dan bulan yang selalu tetap pada orbitnya. Andai matahari diberi pilihan: <em><span style="color: #274e13;">mau tunduk patuh terhadap kehendak Allah</span></em> (sunatullah yang berupa hukum-hukum alam)? <em><span style="color: #274e13;">Atau mau nurut karepe-dewe?</span></em> Tentunya kehidupan di bumi ini akan runyam jika matahari diberi pilihan.<br />
Sebagai konsekwensi tak adanya pilihan fujur atau taqwa, surga dan neraka tidak perlu dijanjikan dan diancamkan untuknya. Alangkah tidak adilnya jika matahari yang tidak diberi pilihan akan mendapat siksa di neraka?<br />
Sebaliknya, jika nasib dan segenap liku-liku hidup manusia telah ditetapkan, apalah gunanya manusia berdoa? jika ketetapan neraka bagi manusia telah ditetapkan, apalah gunanya bertaubat, memohon ampunan dan surga?.<br />
Namun seperti kita ketahui, hanya manusia dan jin yang diberi kebebasan: <em>mau fujur atau taqwa? </em>Mau manut atau sak-enake udele dewe? Atas kebebasan tersebut, mereka kelak dimintai pertanggung-jawaban atas pilihannya.<br />
<br />
<strong><span style="color: blue;">Kisah Yang Sarat Hikmah</span></strong><br />
Ada dua kisah yang bisa kita ambil hikmahnya, kisah pertama bercerita tentang nabi Ibrahim yang tidak terbakar api, dan kisah kedua bercerita tentang orang yang meninggal karena musibah banjir.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Nabi Ibrahim Yang Tidak Terbakar Api</span><br />
Nabi Ibrahim terkenal sebagai Nabi yang sangat lurus akidah tauhidnya. Beliau tidak mau meminta pertolongan kepada siapapun selain langsung kepada Allah. Dalam sebuah kesempatan, beliau ditangkap oleh raja namrud dan hendak dihukum bakar. Singkat cerita dalam kondisi tubuh yang telah terikat, diatas tumpukan kayu yang siap bakar, datanglah malaikat yang menawarkan pertolongan namun ditolaklah penawaran itu oleh beliau. Beliau hanya berharap pertolongan dari Allah saja, maka atas keteguhan iman, Allah menjadikan api menjadi dingin, beliau tidak terbakar.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Kisah Orang Yang Kebanjiran</span><br />
Ada sebuah cerita fiktif tentang seseorang yang terkena banjir bandang <em>(maaf saya lupa juga sumbernya).</em> Inti ceritanya kira-kira demikian:<br />
Berhubung rumahnya telah kemasukan air cukup tinggi, maka pak Fulan menyelamatkan diri ke atap rumah sambil terus berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya.<br />
Ketika air telah mencapai ketinggian atap, terdengarlah teriakan tetangga sedesanya yang menaiki rakit bambu:<br />
<em><span style="color: #b45f06;">โHaiiii pak Ful, ayo cepat naik ke rakitku, banjir semakin tinggiiiiii!!โ</span></em><br />
<em><span style="color: #38761d;">โTidak terimakasih. Aku menunggu pertolongan dari Tuhaaaaan!!!!โ</span></em> jawab pak Ful. Maka berlalulah tetangganya.<br />
<br />
Air semakin tinggi, atap rumah sudah hampir seluruhnya tenggelam, lalu datanglah tim SAR dengan perahu karetnya:<br />
<em><span style="color: #e69138;">โHai Pakkkk.. ayo cepat loncat ke siniiiii. Banjir ini semakin tinggiiiii!!!โ</span></em><br />
<em><span style="color: #38761d;">โTidaaak, terimakasih. Saya menunggu pertolongan Tuhaaaaan!!!.โ</span></em> Jawab pak Ful mantab.<br />
Banjirpun semakin meninggi, dan pak Ful tinggal terlihat kepalanya saja. Lalu datanglah helikopter tim SAR yang melayang mendekatinya.<br />
<em><span style="color: #e69138;">โHaiii bapakkkk yang dibawahhh!!!! Cepattt raih tali dan ikatkan ke pinggang. Nanti kita tariiikโ</span></em><br />
<em><span style="color: #38761d;">โTidak terimakasiiiiih!!!, saya menunggu pertolongan Tuhaaaaan!!!!</span></em> Teriak pak Ful dengan sedikit ragu.<br />
<br />
Berlalulah helikopter SAR dan pak Ful dikabarkan tidak selamat. Singkat cerita, sesampainya di akhirat, pak Ful protes dan marah-marah sama Tuhan, mengapa Tuhan tidak menyelamatkannya.<br />
<em><span style="color: #38761d;">โTuhan.. mengapa Engkau tidak menyelamatkanku????</span></em> Tanya pak Ful to the point.<br />
Lalu Tuhan menjawab, to the point juga: <em><span style="color: blue;">โEmangnya yang mengirim tetanggamu pake rakit, yang mengirim perahu karet dan helicopter datang untuk menyelamatkanmu itu sapa???!!!โ</span></em><br />
<br />
Meski cerita kebanjiran diatas hanya cerita fiktif belaka, namun semoga dapat kita tarik hikmahnya. Allahuaโlam bishawab.<br />
<br />
Salam<br />
Abet the sotoy</span><br />
<span id="goog_487298975"></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-36675169845419752372011-05-05T13:11:00.006+07:002011-05-06T16:01:49.012+07:00Manusia: Ciptaan Yang Dilebihkan<span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;">Manusia adalah makhluk ciptaan yang dilebihkan dari makhluk ciptaan yang lain. Seperti apakah kelebihan manusia dibanding makhluk ciptaan yang lain? </span><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;">Mari kita telusuri dari kisah-kisah yang diceritakan dalam Al Qurโan. Kita bandingkan pen</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;">ciptaan Manusia dengan penciptaan Jin & Malaikat.</span><br />
<br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS'; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><strong><span style="color: blue; font-size: large;">Penciptaan Manusia Pertama</span></strong></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuNS-KQvLTeHdm26S17dOhcQVM6RXkxDhKylfC8ZRr3_pn2Sj_dUuU7ZDdMvoXvV6pbuHhwJPig7qhUTyuXZU-EeQWbRu0zIbPfsOXd1KXwmQU8Plh9A4oLc_cO7f4yjE2ENZbKZGliqU/s1600/imagesCA058THT.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuNS-KQvLTeHdm26S17dOhcQVM6RXkxDhKylfC8ZRr3_pn2Sj_dUuU7ZDdMvoXvV6pbuHhwJPig7qhUTyuXZU-EeQWbRu0zIbPfsOXd1KXwmQU8Plh9A4oLc_cO7f4yjE2ENZbKZGliqU/s1600/imagesCA058THT.jpg" /></a></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;">Nabi Adam a.s. sebagai manusia pertama, beliau langsung diciptakan oleh Allah dari tanah kering yang diberi bentuk, lalu Allah meniupkan Ruh ke dalamnya. Beliau bukan keturunan dari siapa-siapa. Jadi bukan makhluk hasil evolusi dari jenis primata sebagaimana sangkaan Charles Darwin. </span><br />
<em>Karena tidak melalui proses kelahiran, maka nabi Adam saya duga tidak memiliki udel (puser) Hehehe....</em><br />
<br />
Dari kisah penciptaan ini, secara langsung dapat kita ketahui ada 2 dzat yang dipakai untuk membentuk manusia pertama, yaitu: <br />
โข Tanah Kering, boleh dong saya sebut sebagai Materi. <br />
โข Ruh, yang membuat nabi Adam hidup dan bisa menerima ilmu dari Allah. <br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: SV;">Meski hanya dua unsur yang terlihat, bukan berarti tidak ada unsur-unsur lainnya. Mari kita lanjutkan pembahasan kita.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; mso-ansi-language: SV;"><strong><span style="color: blue; font-size: large;">Penciptaan Manusia Anak Cucu Adam</span></strong></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: SV;"><strong><span style="color: black;">B</span></strong>erbeda dengan penciptaan manusia pertama yang langsung dibuat dari tanah yang diberi bentuk, anak-cucu keturunan manusia pertama โterciptaโ melalui hukum-hukum Allah (sunnatullah) yang kita kenal sebagai proses biologis.</span></div><br />
<strong>Tahapan Proses Biologis</strong> <br />
<em><span style="color: #38761d;">1. Bertemunya Sperma dengan Ovum</span></em><br />
Dimulai dari bertemunya Sperma dengan Ovum. Bisa kita pahami bahwa sperma dan ovum yang bertemu tersebut dalam keadaan hidup, jika tidak hidup maka tidak mungkin sperma bisa berjuang dalam tuba falopi bersaing dengan jutaan sperma lainnya memperebutkan satu Ovum.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivOhO17G0y8rml_B62pv8LNvKZyOSn7OLikqKw3XjIQfV44NWwqek0L8-MLiBKxGioeVfub1uxLIa7VkqU68YNZihc2I4X7V5BTIoonubKl5Byid0HWjVUIZ0lLpZFIafAr_sDz8wx78s/s1600/sperma.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivOhO17G0y8rml_B62pv8LNvKZyOSn7OLikqKw3XjIQfV44NWwqek0L8-MLiBKxGioeVfub1uxLIa7VkqU68YNZihc2I4X7V5BTIoonubKl5Byid0HWjVUIZ0lLpZFIafAr_sDz8wx78s/s320/sperma.jpg" width="320px" /></a></div><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: SV;"></span> P<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: SV;">ertanyaannya: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dengan dzat apakah sperma dan ovum itu hidup dan bergerak? Dengan dzat apakah sperma itu memiliki kecerdasan dan kehendak, sehingga bisa tahu bahwa diujung lorong (tuba falopi) itu terdapat sebutir telor yang diperebutkan oleh jutaan sperma? </i></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: SV;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"></i></span> <br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: SV;"><em>Apakah dzat itu bisa kita sebut sebagai Ruh? Jiwa? Nyawa? Atau Malaikat? </em></span><br />
<br />
<em>Mungkin secara khusus dzat penggerak yang <span style="color: #38761d;">memiliki kecerdasan dan kehendak</span> itu belum ada yang memberi nama. Baiklah untuk sementara dzat tersebut saya sebut sebagai <span style="color: red;">Energi</span>.</em><br />
<br />
<strong><span style="color: blue;"><em>2. Segumpal Darah Menjadi Janin</em></span></strong><br />
Setelah seekor Sperma berhasil menembus kulit Ovum, maka mulailah terjadi proses pembelahan-pembelahan sel hingga membentuk Segumpal Darah. Dari segumpal darah pembelahan sel terus berlangsung hingga masing-masing membentuk fungsi dan bagian tubuh Janin. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1vPzmk-Hxyt0V7qrdwW7axRfbCFZqlK6xI-eyCEc73qAVZ8tYcOIZFH0Iy64APH8iV3dgWjgPFCs-jzrId8iEOIkhlcGkZdg4Zza09jlEehSINkx5wGlMokQL61dA-Hneq6qEv00L0ds/s1600/imagesCAERFHZ7.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1vPzmk-Hxyt0V7qrdwW7axRfbCFZqlK6xI-eyCEc73qAVZ8tYcOIZFH0Iy64APH8iV3dgWjgPFCs-jzrId8iEOIkhlcGkZdg4Zza09jlEehSINkx5wGlMokQL61dA-Hneq6qEv00L0ds/s1600/imagesCAERFHZ7.jpg" /></a></div><em>Sungguh ajaib, hanya dari sebuah sel, proses pembelahan itu bisa menjadi janin. Pertanyaannya: Apakah nama dzat yang sangat cerdas, yang membuat sel itu bisa melakukan pembelahan diri dan membentuk fungsi, organ tubuh janin, seperti Kepala, badan tangan, kaki, Otak, dll? </em><br />
<em><br />
</em><br />
<em><em>Saya tidak mau menjawab pertanyaan itu dengan jawaban pamungkas: <strong><span style="color: blue;">Allah </span><span style="color: blue;">Sang Maha Pencipta,</span></strong> karena jika demikian maka tidak akan ada pertanyaan lebih lanjut, dan pengetahuan kita terkait proses pembentukan janin, tidak akan bertambah.</em><br />
<br />
Mungkin secara khusus dzat penggerak yang memiliki kecerdasan dan kehendak itu juga belum ada yang memberi nama, maka untuk sementara dzat tersebut saya sebut juga sebagai <span style="color: red;">Energi.</span><br />
<br />
<br />
<strong><span style="color: blue;">3. Bulan Ke-4</span></strong><br />
Pada saat janin memasuki usia bulan ke-4, seperti kita ketahui, Allah meniupkan Ruh ke dalamnya. <br />
Namun sebelum Ruh ditiupkan ke dalam janin tersebut, pertanyaannya<em>: โHidupkah janin itu? Dengan apakah ia bisa hidup dan berkembang?โ </em><br />
<br />
<em>Mungkin secara khusus dzat penggerak yang memiliki kecerdasan dan kehendak itu juga belum ada yang memberi nama, untuk sementara dzat tersebut sekali lagi saya sebut juga sebagai <span style="color: red;">Energi.</span></em><br />
</em> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7nuG71mgRhgUGekHtkn8Jk0VXJLsM8jP6Kvi_D93AbpNg__GUK4BXQeDNZjQIxtSXJrqtDRlhjvIQOTMXh1Ao3FHjEDGk6YLpz9vbcIt8EOTQ532SvuDqVZKKCR_6020IP7p14AgK6O8/s1600/cahaya3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7nuG71mgRhgUGekHtkn8Jk0VXJLsM8jP6Kvi_D93AbpNg__GUK4BXQeDNZjQIxtSXJrqtDRlhjvIQOTMXh1Ao3FHjEDGk6YLpz9vbcIt8EOTQ532SvuDqVZKKCR_6020IP7p14AgK6O8/s1600/cahaya3.jpg" /></a></div><span lang="SV" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: SV;">Setelah Ruh ditiupkan oleh Allah, jadilah sang janin menjadi manusia sempurna. Ruh inilah yang membedakan manusia disatu sisi dengan Malaikat dan Jin. Ruh yang esensinya dzat yang lebih tinggi dan lebih agung dibanding Energi dan Cahaya. Setelah Ruh ditiupkan, Malaikat dan Jin diperintahkan oleh Allah bersujud dihadapan Adam. Jika esensi Ruh ini sama atau lebih rendah dibanding esensi Cahaya, tidaklah masuk akal jika Malaikat diminta bersujud oleh Allah SWT.</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: SV;">Dari proses penciptaan anak cucu Adam, yang terselenggara secara biologis dan meta-fisis tersebut, dapat kita lihat unsur-unsur penyusun manusia mungil (janin) tersebut, yaitu: Unsur <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: #38761d;">Materi, Energi, dan Ruh</span></i>. </span>Lhooo? Dimana unsur <strong><span style="color: blue;">Jiwa (Cahaya)</span></strong> nya? <br />
<br />
Setelah prosesi โpeniupanโ ruh, ternyata terbentuk pula <span style="color: blue;"><strong>Jiwa</strong></span> manusia sebagai mana dapat disimpulkan dari keterangan Al Qurโan (ayat) berikut. </div><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><em><span style="color: #38761d;">Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: blue;">jiwa</span></b> mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS 7:172)</span></em></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt;">Maka lengkaplah sudah unsur-unsur penyusun manusia itu: <strong><span style="color: blue;">Materi, Energi, Cahaya dan Ilahiah</span></strong>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: large;">Penciptaan Jin</span></strong><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhEy_DcE6XQ6LoMsXTpV_A6qrge84txcZIkh6JMdy0VYQJeQjAW45a-sEysTJxZDX7Cl8B4XbpG4k9pINO2UXvoaQdMyT2bMTuJ3zEq2YWeTV-cdc33x3AUo_BQMwpWNBVWZmrkwnZjIs/s1600/api2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="153px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhEy_DcE6XQ6LoMsXTpV_A6qrge84txcZIkh6JMdy0VYQJeQjAW45a-sEysTJxZDX7Cl8B4XbpG4k9pINO2UXvoaQdMyT2bMTuJ3zEq2YWeTV-cdc33x3AUo_BQMwpWNBVWZmrkwnZjIs/s200/api2.jpg" width="200px" /></a></div><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jin diciptakan dari Api, nyala api. Api, mungkin bisa saya ganti dengan istilah <em><span style="color: red;">Energi</span></em>. <em><span style="color: red;">Energi </span></em>yang dimaksud disini bukanlah energi yang bersifat materialistik seperti energi panas, energi potensial, energi listrik, dan lain-lain, melainkan Energi yang berada di atas Alam Materi. Bangsa Jin adalah makhluk yang diciptakan dari bahan dasar Energi dan mereka hidup di <em><span style="color: red;">Alam Energi</span></em>.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQOs3suRSDgpa37QOqM6VMJUhKQXUig7TxsuWoN6wwnfXTBtSitTHnUvHukAU1FpaSp38qPXMHoIlFXUyleXiodqUKuG9Nkjyr6vtqXZkwrGrC0Cwb4Oz4W0ofidzTpQwH7J_WEILuyG4/s1600/jin1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQOs3suRSDgpa37QOqM6VMJUhKQXUig7TxsuWoN6wwnfXTBtSitTHnUvHukAU1FpaSp38qPXMHoIlFXUyleXiodqUKuG9Nkjyr6vtqXZkwrGrC0Cwb4Oz4W0ofidzTpQwH7J_WEILuyG4/s320/jin1.jpg" width="230px" /></a></div><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Mengapa saya menggunakan istilah yang sama <span style="color: red;"><em>(Energi)</em></span> seperti pada proses penciptaan manusia? Karena ternyata menurut saya.. <em>(ini menurut pemahaman saya lhoooo?)</em> Energi manusia bisa bersinggungan, beradu, tarik-menarik dengan Energi bangsa Jin sehingga saya simpulkan sama.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sesuai dengan kisah yang diceritakan dalam Al Qurโan, Malaikat dan iblis pernah diminta sujud kepada Adam setelah Allah meniupkan Ruh (ciptaan)-Nya. Dan disebutkan pula, Iblis adalah makhluk dari golongan jin.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pertanyaannya: <em><span style="color: #674ea7;">Sebagai Jin โ <span style="color: red;">makhluk Energi</span>, mengapa Iblis bisa bersama-sama Malaikat di alam Cahaya?</span></em></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Konon, dari cerita yang pernah saya dengar, Iblis dulunya merupakan seekor Jin yang sangat taat beribadah. Saking taat dan rajinnya beribadah, dan ia bisa benar-benar meninggalkan nafsu duniawi.. eh energi-i nya. Maka, <span style="color: red;">Tubuh Energinya</span> bersih bersinar, dan terangkatlah derajatnya menjadi makhluk Cahaya dan berkumpul dengan para malaikat.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Dari cerita ini, dapat kita lihat bahwa bangsa Jin selain terbuat dari unsur Energi, mereka juga memiliki unsur yang membuat mereka bisa menggapai alam Cahaya, yaitu Unsur Cahaya.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Dari kisah iblis dapat kita ambil hikmahnya, ketika muncul kesombongan di ditubuh energinya (hatinya), maka terjatuhlah Iblis kembali ke Alam Energi (baca: diusir).</span></div><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Bila kita perhatikan, ada persamaan antara Jin dan Manusia, yaitu sama-sama diberi โkebebasanโ untuk memilih: Mau tunduk-patuh (ibadah) or mbalelo? (Fujur atau taqwa).</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Mengapa sama-sama bebas memilih? Karena sama-sama memiliki tubuh energi itulah..</span><br />
<br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: large;">Malaikat Diciptakan Dari Cahaya</span></strong><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdFgO7ah05POccoZGp-iWS8K1f86mpOc_2Cure9jQTlUaOl3t2aa5EvpM0NMhlfCNp_PqdO7-b_INbVgYdTMl5FBU4C3mHUJ3ME-PuEyf21_wThZuLFgJaUy0GEE-03jVBLI1QOkLoQyI/s1600/cahaya1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdFgO7ah05POccoZGp-iWS8K1f86mpOc_2Cure9jQTlUaOl3t2aa5EvpM0NMhlfCNp_PqdO7-b_INbVgYdTMl5FBU4C3mHUJ3ME-PuEyf21_wThZuLFgJaUy0GEE-03jVBLI1QOkLoQyI/s320/cahaya1.jpg" width="268px" /></a></div><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Cahaya yg dimaksud, saya pahami bukan Cahaya yang kita kenal dalam alam materi ini seperti cahaya matahari, cahaya lampu, cahaya api dan lain-lain. Karena jika cahaya tersebut adalah cahaya yang bersifat materialistic, maka malaikat tidak akan mampu menembus dinding atau bahkan selembar kertas yang bersifat materialistic.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jadi Cahaya yang dimaksud adalah sesuatu dzat yang <em><span style="color: blue;">sifatnya sangat agung dan tinggi</span></em>, yang tidak ada kosa-katanya dalam bahasa manusia, makhluk bumi. Tidak ada kosakatanya dalam bahasa alam materi.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Dalam riwayatnya, malaikat adalah makhluk yang tidak memiliki nafsu dan senantiasa tunduk patuh kepada Allah SWT.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: large;">Makhluk dan Unsur Pembentuknya</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Berdasarkan pemaparan pemahaman saya diatas, yang belum tentu benar karena baru dugaan-dugaan saja <em>(maka jangan dipercaya yaโฆ hehehe),</em> dapat saya simpulkan makhluk dan unsur pembentuknya dalam tabel berikut:</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKKVd4wredT4UljqKw1BL64WZUrAfaKes_oO1fABFbwCg-hL1PKjnNbYfDzR6T4geXVSJezEtkc64olM2g_AV_uu9J4tXvCf3YuRAxajbyZchhDNHT7J5vBsVFmAtoUZ6o1jH8lTIPqi8/s1600/makhluk+dan+unsur.bmp" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="238px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKKVd4wredT4UljqKw1BL64WZUrAfaKes_oO1fABFbwCg-hL1PKjnNbYfDzR6T4geXVSJezEtkc64olM2g_AV_uu9J4tXvCf3YuRAxajbyZchhDNHT7J5vBsVFmAtoUZ6o1jH8lTIPqi8/s400/makhluk+dan+unsur.bmp" width="400px" /></a></div><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Dari tabel ilustrasi tersebut dapat kita bandingkan unsur-unsur yang dimiliki manusia dibanding makhluk lain. Bukan untuk berbangga-bangga diri melainkan agar lebih memahami posisi diri kita ini sehingga lebih memperjelas jalan kita menapak kembali ke Sang Pencipta. </span><br />
<br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Benda Mati</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Benda Mati, tidak memiliki unsure-unsur lain kecuali semata-mata hanya materi. Sedang manusia memiliki semua unsur termasuk materi. Namun sesungguhnya, tidak ada yang bisa dikatakan sebagai benda mati karena ketika dibelah dan dibelah, akan ketemu suatu zarah yang selalu berputar, bertasbih mengelilingi intinya.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong>Tumbuhan dan Hewan</strong></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Tumbuhan dan Hewan tersusun dari unsure tanah dan unsure energi. Hewan dan Tumbuhan tidak diganjar surga dan neraka karena perbuatan mereka. Lho bukankah kalau memiliki unsur energi mereka bisa memilih fujur atau taqwa? Mengapa demikian? Jawabannya nanti ya.. saya cari-tahu dulu... hehehe.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<strong><em><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jin</span></em></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Bangsa jin diciptakan dari api, begitu istilah yang dipakai dalam kitab suci. Api inilah unsur energi yang saya maksud.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Selain unsur api (energi), bangsa jin memiliki unsur cahaya. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Malaikat</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Malaikat adalah makhluk yang diciptakan hanya dari unsur cahaya, dalam tingkatan unsur yang paling tinggi sehingga mereka selalu suci dan senantiasa tunduk patuh kepada Allah SWT. Mereka tidak memiliki nafsu, hasrat, emosi dan pikiran. Tapi mereka makhluk cerdas.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Bagaimana dengan makhluk yang disebut manusia?</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Manusia memiliki semua unsur yang ada pada semua makhluk ciptaan Allah yaitu: Materi<em><span style="color: blue;">, Energi, dan Cahaya</span></em>. Plus, satu unsur lagi yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk ciptaan Allah lainnya, yaitu <span style="color: blue;"><em>unsur Ilahiah</em></span>.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Itulah Ruh manusia, yang selalu benar, yang selalu tahu (bashiroh), dan selalu dekat dengan Allah SWT, yang Allah tidak memberitahu esensinya kepada kita-kita (manusia) kecuali hanya sedikit.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Unsur inilah yang saya duga, menyebabkan Malaikat dan Iblis diperintahkan untuk bersujud kepada Adam. Unsur ini pulalah yang saya duga, membuat baginda nabi Muhammad SAW bisa ke sidratul muntaha, sedang malaikat tidak.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Manusia akan tetap disebut sebagai manusia bila memiliki ke empat unsur tersebut. Tanpa salah satu unsur: <strong><span style="color: purple;">BODY-MIND-SOUL-SPIRIT</span></strong>, manusia tidak bias dikatakan sebagai manusia lagi.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp-K3BZCfc1U5vZVEDuC5erVxbofmJQGvNhgKAyO-NFbiwz1oHVJmt00kibS6r2uYlX2rY1amFWdiFEQGDe5ADJZ8DuifI4FAhOcNj4EPMfb1J314HhyRe8NGhnZ-YnG1xfgvT4lVVKEI/s1600/4+Unsur+Manusia.bmp" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp-K3BZCfc1U5vZVEDuC5erVxbofmJQGvNhgKAyO-NFbiwz1oHVJmt00kibS6r2uYlX2rY1amFWdiFEQGDe5ADJZ8DuifI4FAhOcNj4EPMfb1J314HhyRe8NGhnZ-YnG1xfgvT4lVVKEI/s320/4+Unsur+Manusia.bmp" width="320px" /></a></div><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Contoh: <em>Bila unsur tertinggi - Ruh dicabut.. Bodynya akan segera disebut mayat. Bila jasad nya sudah membusuk atau tidak ketahuan juntrungannya cukup disebut almarhum/ah. Jika Pikirannya hilang akan disebut wong-edan dan seterusnya.. </em></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<span style="color: #660000; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><em>Itu semua menurut pemahaman saya lho..., Tentunya pemahaman saya ini banyak salahnya, dan bisa jauh berbeda dengan pemahaman orang lain. Jadi harap maklum namanya juga mengira-ira...</em></span><br />
<br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Khalifah Di Muka Bumi</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Manusia dengan segala kelebihannya, mengemban amanah sebagai khalifah dimuka bumi. Mari kita jaga amanat itu, bumi ini dan segala isinya, bukan milik kita. Kita tidak boleh merusak dan memilikinya. Bumi ini milik Allah.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXu-NHdb-CTf1oWpkMoZahv6jopxEhjdG0LsHi-wug35jiBlE-Mzv4OtNwnVf9Btv1HHqrKbI7giviSzAkhJQWT-eae9DHuAz0-HE70Z_hyphenhyphenBHPDcc81P7p2vc1vZyuHAVyE_c6uLuo8xM/s1600/sujud.bmp" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXu-NHdb-CTf1oWpkMoZahv6jopxEhjdG0LsHi-wug35jiBlE-Mzv4OtNwnVf9Btv1HHqrKbI7giviSzAkhJQWT-eae9DHuAz0-HE70Z_hyphenhyphenBHPDcc81P7p2vc1vZyuHAVyE_c6uLuo8xM/s320/sujud.bmp" width="275px" /></a></div><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Dengan segala kelebihannya, maka masuk akallah ketika manusia dilarang mengandalkan pertolongan kepada selain Allah. Bahkan dalam doa yang kita baca 17X (minimal) sehari, kita selalu berkomitment: <em><span style="color: #38761d;">โiyyaka naโbudu wa iyyaka nastaโinโ</span></em> Hanya kepada Mu kami menyembah dan hanya kepada Mu kami memohon pertolongan. Meski tanpa sadar, komitmen kita lebih sering hanya sebatas komat-kamit saja.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Mungkin kisah nabi Ibrahim As yang hanya berharap pertolongan Allah SWT ketika hendak dibakar, dapat dijadikan contoh tauladan bagi kita.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Mungkin kisah baginda rasullalah Muhammad SAW yang dengan mantab menjawab: โALLAHโ ketika pedang Datsur siap menebas leher, dapat dijadikan contoh tauladan bagi kita.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><strong><span style="color: #0b5394;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: large;">Manusia adalah makhluk yang diciptakan paling sempurna. Namun kesempurnaan itu akan mewujud bila manusia telah pasrah berserah diri <span style="color: #38761d;">(absolute surrender)</span> melalui jalan tauhid</span>.</span></span></strong></div><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Semoga bermanfaat. Allahu aโlam bishawab.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: blue;"></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Salam</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong>Abet</strong></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-32150802276932986632011-03-20T09:27:00.003+07:002011-05-06T08:11:07.301+07:00Pikiran Manusia Yang BerlapisPengantar:<br />
<em>Berbeda dengan tulisan saya di awal-awal, yang mengurutkan lapisan hati sbb: <span style="color: red;">Nafsu, Ego, Emosi, Pikiran, Intuisi, Rasa dan Fana</span>. Mulai tulisan ini ke depan saya ganti lapis ke-2 hati yaitu <span style="color: red;">Ego dengan Hasrat,</span> agar tidak rancu dengan istilah Ego yang dipakai secara umum. Harap maklum.</em><br />
<br />
<br />
<strong>Pikiran selalu aktif sepanjang hari</strong>, bahkan ketika kita sedang tidur. Konon menurut para ahli, khabarnya ada sekitar 60.000 pemikiran yang melintas dalam sehari. Saya tidak tahu gimana cara ngitungnya, tapi yang jelas memang sangat banyak.<br />
<br />
Jika diperhatikan ternyata suara-suara yang ada dalam pikiran kita berasal dari lapis kesadaran yang berbeda-beda. Mari kita coba lihat ilustrasi self-talk berikut:<br />
<br />
<em><span style="color: red;">โDuuh.. laper nih...โ.</span></em> terbersit dipikiran selagi perut kosong, mata menatap makanan, dan mendadak-sontak air liur kita terbit, perutpun bunyi kerucukan... krucuk..krucuk...<br />
<span style="background-color: white; color: blue;">Ide ngiler dan rasa lapar spontan ini berasal dari pikiran lapis 1. yaitu Lapis nafsu. Lapis nafsu ini murni berpikir tentang bagaimana mengisi perut yang kosong, tak peduli apapun makanan yang tersedia.</span><br />
<br />
Sesaat setelah ide dan rasa spontan itu, muncul suara lain yang berkata:<br />
<em><span style="color: red;">โJangan makanan kayak gitu Ah...? Nggak uuennakkk!!! Mending daging bakar aja..โ</span></em><br />
<span style="color: blue;">Pendapat dan usulan ini berasal dari pikiran lapis 2, yaitu lapisan Hasrat.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkyGG2vDg2hDWO6s0q9zag4BSjG-s4qSvpJwIiSIubUXvJOkxiRNUchY5vY6ZmZzs7KyLd7AjOxxwcczsnY6CrWYsS-cHPBZrSSMdiHSJeKU2EfeMbsSXg4WWhIuvopLncqb9x_DTmC54/s1600/TG-0751P-l.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="263px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkyGG2vDg2hDWO6s0q9zag4BSjG-s4qSvpJwIiSIubUXvJOkxiRNUchY5vY6ZmZzs7KyLd7AjOxxwcczsnY6CrWYsS-cHPBZrSSMdiHSJeKU2EfeMbsSXg4WWhIuvopLncqb9x_DTmC54/s320/TG-0751P-l.jpg" width="320px" /></a></div>Kemudian muncul lagi yang menimpali:<br />
<em><span style="color: red;">โDaging bakar?? Boleh juga tuh.. tapi sebaiknya jangan disini, kurang gengsi dong. Di Cafe Kang Abet saja lebih keren, nyaman lagii. โ.</span></em><br />
<span style="color: blue;">Nah ide ini berasal dari pikiran dilapis 3 yang lebih mengedepankan Emosi.</span><br />
<br />
Tak lama kemudian ada suara lagi yang terlihat rasional, logis:<br />
<em><span style="color: red;">โHmmm.. Cuma makan saja kok milih yang mahal-mahal gituโ. โMakan itu untuk hidup, bukan hidup untuk makan, tauuuโ.</span></em><br />
<em><span style="color: red;">โLagian, kenikmatan rasa itu hanya sebatas lidah. Habis itu nggak ada beda antara Sirloin Steak dan Singkong Rebusโ.</span></em><br />
<em><span style="color: red;">โAyoo nggak usah gengsi-gengsian.... makan nasi kucing aja!!!โ kantong lagi tipis nih.. Hayyyoooo..</span></em><br />
<span style="color: blue;">Itulah suara dari Pikiran kita di lapis ke-4, yang tertinggi, yang berpikir secara logis, empiris, matematis.</span><br />
<br />
<em><span style="color: red;">โTapi bos.. kita kan bareng sama mitra yang sungguh cantik jelita.. apa kata dunia???</span></em> Ini pertimbangan pikiran Emosi yang tiba-tiba nyeletuk.<br />
Bila tidak segera mengambil keputusan, percakapan dalam benak itu akan berjalan berputar-putar dan lama.<br />
<br />
Percakapan diatas memang hanya rekaan belaka, tapi seperti itulah kira-kira yang terjadi dalam pikiran kita. Lintasan-lintasan pemikiran yang bersumber dari ke-empat lapisan pertama dari Hati (Qolbu) kita.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Mari kita coba telaah dan pilah:</span><br />
<span style="color: #990000;">Nafsu, sebagai lapis pertama Qolbu</span>, berfungsi dasar untuk mempertahankan hidup (melalui rasa lapar dan haus), serta untuk melanggengkan keturunan (libido). Lapisan nafsu ini memiliki pikiran dan kesadaran sendiri.<br />
Namun sesungguhnya Nafsu sendiri tidak pernah memilih daging, singkong atau keju. Semua bisa ditampung, yang penting perut terisi. Jika ada campur tangan dari lapisan pikiran diatasnya atau dari unsur diluar diri manusia, nafsu ini bisa <span style="color: red;">diperdaya</span> atau <span style="color: #38761d;">dikendalikan</span>: <em><span style="color: blue;">Berhenti makan sebelum kenyang atau kekenyangan</span></em>.<br />
<br />
Lebih lanjut, kita bisa membedakan antara orang yang kelaparan dan orang yang berpuasa. Sama-sama perut kosong, namun bedanya: <em><span style="color: blue;">Yang satu mengeluhkan perut melilit dan kepala pusing karena laper, sedang yang berpuasa tidak menderita kelaparan atau sakit meski tidak makan dan minum beberapa hari atau bulan.</span></em> Itulah nafsu yang terkendali dan nafsu yang terpedaya.<br />
<br />
<span style="color: red;">Lapis Pikiran Kedua:</span><br />
Tidak hanya asal makan kenyang, tapi musti ada nilai plus: <em><span style="color: blue;">plus enak, variatif dan banyak</span></em>. Nah, ketika kita tidak berselera menghadapi makanan yang standar, maka itu adalah keinginan atau pemikiran dari Lapisan Hasrat kita.<br />
Lebih lanjut pikiran yang bersumber dari Hasrat di lapis ke dua ini berfokus pada keinginan duniawi lainnya. Hasrat inilah yang sering menyanyikan themesong nya Doraemon <em><span style="color: blue;">โAku ingin begini, aku ingin begitu. Ini, ini, itu.. banyak sekali...โ</span></em> Apa saja mau, singkatnya: <strong><em><span style="color: red;">Harta, Tahta dan Lawan Jenis</span></em></strong>.<br />
Jadi orang yang rakus, serakah, mau menang sendiri. Itu adalah ulah dari lapisan Hasrat.<br />
<br />
<span style="color: red;">Lapis Pikiran Yang Ketiga:</span><br />
Bukan hanya kenyang dan enak, tetapi musti ada pertimbangan emosional: <em>Menjaga citra, gengsi atau sekedar senang ke tempat makan tersebut karena memory kenangan masa lalu</em>. Ketika bukan lagi kenyang dan enak yang menjadi tujuan kegiatan makan, tetapi gengsi, maka pada hakikatnya kita telah memperturutkan Lapis Pikiran Emosi<br />
<br />
<span style="color: red;">Lapis Pikiran Yang Ke-empat:</span><br />
Pikiran logis mathematis, jika isi dompet mencukupi, maka bisa jadi rayuan pikiran lapis ke-3 akan di-iyakan. Jika kita memperturutkan Emosi kita, maka pada hakikatnya pertimbangan Pikiran Rasional kita kalah dengan pikiran emosi.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv4r0sNPoUyyVcNB9SqPL1-cezaykjuawsPODT7DGF5MgRVGIanUuhOJdNFgtBJnFFxo3J8n60acXc3m67XaYh71PUlJdD3w_um0MyTnPxP2TzgeHG7W96qz9ZEVKIfAJDP1WliTiskXM/s1600/Lapis+Pikiran.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="270px" r6="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv4r0sNPoUyyVcNB9SqPL1-cezaykjuawsPODT7DGF5MgRVGIanUuhOJdNFgtBJnFFxo3J8n60acXc3m67XaYh71PUlJdD3w_um0MyTnPxP2TzgeHG7W96qz9ZEVKIfAJDP1WliTiskXM/s400/Lapis+Pikiran.jpg" width="400px" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="color: red;">Suara Dari Luar</span> <br />
Lintasan pikiran, selain berasal dari internal (diri) hati kita, juga bisa berasal dari luar (external) diri kita, diantaranya berasal dari <em>jin dan pikiran orang lain.</em> <br />
<em></em> <br />
<em></em> <br />
Memang tidak mudah membedakannya, karena besati - <em>beda sangat tipis dan sangat lembut</em> suaranya. Namun dengan latihan demi latihan yang disiplin dan tertib, dalam hitungan sekian tahun, mungkin kita akan bisa mengidentifikasi lintasan-lintasan pikiran yang <em><span style="color: #3d85c6;">โbersuara lembutโ</span></em> dalam hati kita. <br />
<br />
Lubuk Hati kita yang paling dalam, atau <em>paling luar pada ilustrasi diatas</em>, bersuara semakin lembut, <em><span style="color: #a64d79;">nyaris tak terdengar.</span></em> Maka tak heran pesan moral, pesan-pesan ilahiah, yang sesungguhnya sering disampaikan kepada diri kita, tidak terdengar kalah oleh suara ego kita yang lebih keras dan vocal. <br />
<br />
<br />
<span style="color: blue;">Kesimpulan</span> <br />
Pikiran meliputi Emosi, Hasrat dan Nafsu, sehingga jika ada orang berkata: โJangan banyak pikiranโ, itu bisa diartikan: <br />
<em>Jangan berpikir banyak hal yang mampet solusinya dalam satu saat,,</em> atau: <br />
<em>Jangan berpikir dengan muatan Emosi, Hasrat dan Nafsu dengan pertimbangan sama berat.</em> <br />
<em></em> <br />
Jika kita kembangkan berdasar <em>โkajianโ</em> Selftalk diatas, kita bisa mengetahui bahwa penderita stress adalah orang yang tidak bisa mengambil keputusan, karena <em>emosi takut / kekhawatirannya</em> sangat dominan, sedang pikiran rasional intelektualnya (empiris) tidak memiliki pengetahuan (memory, data) yang cukup untuk memutuskan sikap/tindakan yang akan diambil. <br />
<br />
Itulah sekelumit proses berpikir dalam qolbu kita yang berlapis. <br />
Semoga semakin membingungkan... hehehe.. <br />
<br />
Salam <br />
Abet in Sotoy Mode OnUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-11156130502233936842011-03-20T08:35:00.001+07:002011-05-25T21:01:00.349+07:00Kesadaran Manusia<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Apa definisi Kesadaran?</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sebelum kita mendefinisikan kesadaran, ada baiknya kita mengenal lebih dulu macam-macam kesadaran manusia, agar mendapatkan gambaran yang utuh tentang kesadaran tersebut.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kesadaran manusia ada 4 macam sesuai unsur dimensi pembentuk bangunan manusia seutuhnya, yaitu:</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข <span style="background-color: #444444; color: white;">Kesadaran Jasad</span> (Biologis) yang berada pada dimensi alam Materi.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข <span style="color: red;">Kesadaran Hati</span> (Qolbu) yang berada pada dimensi alam Energi.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข<span style="color: #38761d;"> Kesadaran Jiwa</span> (Nafs) yang berada pada dimensi alam Cahaya.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข <span style="color: blue;">Kesadaran Ruh</span> yang berada pada dimensi alam Ilahiah.</span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMnwqkkJm0yCMvjolyhuRnF6k1hwEQa_0oNuDRdE_s-FpVIYcESfAHIv1RkeLs6YSyUzIGX014GDJNJzVzh-ilqe_W3fmAIxf-YsKp3RLWbZM3OiBwMHYKmnsBtR4vb7UQDS8D61DKLQY/s1600/4+Dimensi+Manusia.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" r6="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMnwqkkJm0yCMvjolyhuRnF6k1hwEQa_0oNuDRdE_s-FpVIYcESfAHIv1RkeLs6YSyUzIGX014GDJNJzVzh-ilqe_W3fmAIxf-YsKp3RLWbZM3OiBwMHYKmnsBtR4vb7UQDS8D61DKLQY/s1600/4+Dimensi+Manusia.jpg" /></a></div><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Ke-empat kesadaran tersebut berlapis-lapis dan saling meliputi:</span><br />
<ul><li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kesadaran Hati berada diatas dan meliputi Kesadaran Jasad.</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kesadaran Jiwa berada di atas dan meliputi: Kesadaran Hati dan Kesadaran Jasad.</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kesadaran Ruh berada di atas dan meliputi: Kesadaran Jiwa, Kesadaran Hati dan Kesadaran Jasad.</span></li>
</ul><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kesadaran Hati pun Berlapis dan Saling Meliputi:</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Urutan lapisan Hati adalah sebagai berikut: <span style="color: blue;"><em>Nafsu, Hasrat, Emosi, Pikiran, Intuisi, Rasa dan Fana</em>.</span> Sebagai bahan untuk memahami lapisan Hati ini, silahkan simak tulisan saya yang berjudul: Lapisan Tubuh Energi.Namun ada perubahan istilah yang saya gunakan: <span style="color: red;">Lapisan Ego</span> saya ganti dengan <span style="color: red;">Lapisan Hasrat</span> agar tidak rancu dengan pengertian <span style="color: red;">Ego</span> pada umumnya. Harap maklumโฆ</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjobpkezmCrKjcbZqTdDD1QLdsVXWRbgmf_sR-BZENvFLSHFQt7sf8Gx923LqNqNQDJ16MO-sglin6DxeJC1wY3lzE34OC0yt-m12XOAHdhVDtmPNr4nTysTp9uheWDeZQY7E3JGKH_7CQ/s1600/Lapisan+Tubuh+Energi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><img border="0" height="273" r6="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjobpkezmCrKjcbZqTdDD1QLdsVXWRbgmf_sR-BZENvFLSHFQt7sf8Gx923LqNqNQDJ16MO-sglin6DxeJC1wY3lzE34OC0yt-m12XOAHdhVDtmPNr4nTysTp9uheWDeZQY7E3JGKH_7CQ/s320/Lapisan+Tubuh+Energi.jpg" width="320" /></span></a></div><ul><li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kesadaran Nafsu adalah Kesadaran yang paling rendah dari kesadaran hati.</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kesadaran Hasrat meliputi Kesadaran Nafsu.</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kesadaran Emosi meliputi Kesadaran Hasrat dan Kesadaran Nafsu.</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kesadaran Pikiran meliputi Kesadaran Emosi, Kesadaran Hasrat dan Kesadaran Nafsu.</span></li>
</ul><br />
<ul><li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Di atas Kesadaran Pikiran ada Kesadaran Intuisi yang meliputi Kesadaran Pikiran.</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Di atas Kesadaran Intuisi ada Kesadaran Rasa</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Di atas Kesadaran Rasa ada Kesadaran Fana</span></li>
</ul><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Di atas Kesadaran Fana ada Kesadaran Jiwa (Cahaya). Kesadaran Jiwa juga berlapis dan saling meliputi, dimana tingkat Jiwa sangat ditentukan oleh tingkat keyakinan akan adanya Allah Sang Maha Pencipta.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Di atas Kesadaran Jiwa ada Kesadaran Ruh, kesadaran Ilahiah, yang merupakan kesadaran puncak yang meliputi seluruh kesadaran yang dimiliki oleh seorang manusia.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jadi, apa definisi kesadaran? Monggo direnungkan...</span><br />
<br />
<strong><span style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Menggapai Kesadaran Yang Lebih Tinggi</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Ada banyak cara untuk menggapai kesadaran yang lebih tinggi. namun sebelum mengolah diri, berlatih menggapai kesadaran yang lebih tinggi, yang penting diperhatikan adalah rintangan-rintangan atau blocking yang menghalangi pencapaian tersebut.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Rintangan dalam menggapai Kesadaran Yang Lebih Tinggi, diantaranya yang utama adalah: <strong><span style="color: red;">Believe system - Keyakinan.</span></strong></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข Jika kita tidak percaya adanya tubuh atau kesadaran lain selain tubuh atau kesadaran materi, maka secara otomatis kita tidak mungkin menggapai kesadaran diluar kesadaran materi.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข Jika kita tidak yakin, tidak percaya adanya Allah Tuhan Yang Maha Esa, atau kurang tepat dalam memahami <em>โsiapaโ</em> Allah Tuhan Seluruh Semesta (Dimensi) Alam, maka kita tidak akan bisa mencapai Kesadaran yang tertinggi, kesadaran puncak.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข Jika kita menganggap bahwa pikiran kita berada dan dihasilkan oleh otak semata, maka kita tidak akan mencapai kesadaran energi.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข Jika kita lebih sering memperturutkan Nafsu, Hasrat dan Emosi maka kita akan sulit menggapai kesadaran Pikiran.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข Jika kita lebih mengedepankan pikiran rasional, logika, empiric, maka akan sulit bagi kita untuk meraih kesadaran Intuisi.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">โข Konsepsi Diri, Citra Diri, Ego, sangat berpotensi menjadi perintang perjalanan untuk menggapai kesadaran yang lebih tinggi.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Begitu kira-kira rintangan-rintangan untuk mencapai kesadaran demi kesadaran...</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Allahu aโlam. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui, sedang saya sotoy bin omdo... ;-) </span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Semoga bermanfaat.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Salam</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kang Abet</span><br />
<br />
<span style="color: purple;">Catatan kaki tentang arti meliputi: </span><br />
<em><span style="color: purple;">Jika kita mencelupkan sebuah kelereng (benda padat) dalam segelas air, maka air tersebut tidak bisa meserap masuk ke dalam dan meliputi kelereng. Namun jika kita memasukkan segenggam kapas ke dalam air, maka air tersebut akan masuk dan meliputi seluruh unsur kapas.</span></em><br />
<br />
<div> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-69837552698349154062011-03-12T03:32:00.002+07:002011-05-25T21:12:10.305+07:00FlashDisk (Setengah) Suci<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixF5y_VdaVQ5HIB5n95kcfPe2aDi1ZNixLCs5Ly9FSv-ce0JeuhBsVMXWM9re5iVaELRi9KBFL8xsHHSsrYxyAiEqxsC3xRTcCVu3M1apdG0Uau8-oDJIsa6DpOHs19IF_MvFYeqC7Crs/s1600/alquran.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="122" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixF5y_VdaVQ5HIB5n95kcfPe2aDi1ZNixLCs5Ly9FSv-ce0JeuhBsVMXWM9re5iVaELRi9KBFL8xsHHSsrYxyAiEqxsC3xRTcCVu3M1apdG0Uau8-oDJIsa6DpOHs19IF_MvFYeqC7Crs/s200/alquran.jpg" width="200" /></a></div>Kitab Suci. Adalah sebutan untuk sebuah buku (cetak) yang berisi firman-firman Allah. Jika hanya memuat sebagian ayat-ayat, sepertinya buku tersebut belum bisa dikategorikan sebagai Kitab Suci. Pun pula ketika sebuah buku yang hanya berisi sebagian terjemahannya saja. Pertanyaannya: Apanya yang suci? Kitabnya atau tulisannya?</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Jika dijawab kitab dan tulisannya suci, pertanyaannya: โbagaimana kejadiannya, sebuah kitab bisa menjadi suci? Bukankah ia dibuat dari bahan yang sama dengan buku-buku cetak yang lain? juga tabloid, koran dan majalah? Melalui proses cetak tulisan (grafis) yang sama pulaโ. Belum pernah saya dengar ada yang berpuasa 40 hari 40 puluh malam untuk menjadikan lembaran-lembaran kertas kosong menjadi sebuah kitab suci.</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Jika dijawab dua-duanya tidak suci, bisa-bisa mengurangi penghormatan kita-kita terhadap firman-firman Allah yang tercetak didalamnya.. dan tentunya banyak yang akan demo unjuk rasa marah..</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Jadi, apa dong jawabnya?</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Jaman cepat berganti, rasanya baru kemarin sore saya ada di jaman kuda gigit besi, hari ini saya dijaman kuda besi nenggak bensin... Bukan hanya karena imbas promosi Go Green, dimana media kertas sedikit-sedikit mulai ditinggalkan, digantikan media yang lain, seperti CDROM dan Flashdisk. Banyak data, tulisan, gambar, suara dan video yang bisa disimpan ke dalamnya, termasuk ayat-ayat suci Al Qurโan.</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Ketika se keping CDROM dipakai sebagai media penyimpan ayat-ayat suci Al Qurโan komplit 30Juz, berikut terjemahannya, bahkan bisa berikut murrotalnya, akankah ia disebut CDROM Suci?</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSTU_UoO0hV7xroJKbnV0vhWqFG7QySFsIfvkR2bmTjuN9krjNqiKubxxu8IHYNtPp65Opj2SfIz-tH5dT02D8xZRVuiU7MFffryWxqlmlI7iXPRArYN3zG4eXNGgeDhzJVzmqLC5ODro/s1600/illustration-orange-handphone-thumb3575446%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" q6="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSTU_UoO0hV7xroJKbnV0vhWqFG7QySFsIfvkR2bmTjuN9krjNqiKubxxu8IHYNtPp65Opj2SfIz-tH5dT02D8xZRVuiU7MFffryWxqlmlI7iXPRArYN3zG4eXNGgeDhzJVzmqLC5ODro/s200/illustration-orange-handphone-thumb3575446%255B1%255D.jpg" width="190" /></a></div>Atau ketika ayat-ayat Al Qurโan dimasukkan ke dalam sebuah USB Flashdisk, atau handphone, sedang media tersebut diisi pula dengan gambar dan video yang mungkin saja tidak senonoh. Dapatkah flashdisk tersebut dinamai Flashdisk (setengah) Suci?<br />
<br />
Atau ketika HP dikantongi dalam saku celana, dan celana dibawa nongkrong di WC, lalu Ringtone nya berbunyi melantunkan firman-firman Allah. Berdosakah yang memakai celana itu? hayooo?<br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Atau mungkin kelak ada penemuan media baru, yang oleh penemunya (kebetulan) disingkat dengan nama ANU. Mungkinkah nanti ada ANU Suci? Hehehehe...</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Namun perlu diingat-ingat: Walau anda berpendapat bukan media itu yang suci, dan belum ada fatwa yang menegaskannya, jangan sekali-kali melecehkan buku cetak, CD, Flashdisc dan ANU tersebut. Jangan sekali-kali, apalagi demonstatif.</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Mau nekat? Tanggung sendiri akibatnya... hehehe.. Pisss.. ah..</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Salam</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><strong>Abet</strong></div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-18655327703525264262011-03-09T12:23:00.003+07:002011-05-25T21:02:31.036+07:00Halusinasi<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><strong>Apakah halusinasi itu?</strong> Dari berbagai sumber di internet, dapat saya cuplik-cuplik pengetahuan berikut:</span><br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"></span><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><strong>โข</strong> Halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indera. Kualitas dari persepsi itu dirasakan oleh penderita sangat jelas, substansial dan berasal dari luar ruang nyatanya. Definisi ini dapat membedakan halusinasi dengan mimpi, berkhayal, ilusi dan pseudohalusinasi (tidak sama dengan persepsi sesungguhnya, namun tidak dalam keadaan terkendali). Contoh dari fenomena ini adalah dimana seseorang mengalami gangguan penglihatan, dimana ia merasa melihat suatu objek, namun indera penglihatan orang lain tidak dapat menangkap objek yang sama (Wikipedia)</span></div><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">โข Halusinasi juga harus dibedakan dengan delusi pada persepsi, dimana indera menangkap rangsang nyata, namun persepsi nyata yang diterimanya itu diberikan makna yang dan berbeda (bizzare). Sehingga orang yang mengalami delusi lebih percaya kepada hal-hal yang atau tidak masuk logika. (Wikipedia)</span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">โข Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik (Stuart & Sundenn, 1998).</span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"></span><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">โข Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indera seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar/terbangun. (Maramis, hal 119)</span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">โข Halusinasi yaitu gangguan persepsi (proses penyerapan) pada panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar pada pasien dalam keadaan sadar.</span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">โข Halusinasi merupakan persepsi yang abnormal pada individu dimana ia sadar dan terjaga akan tetapi tanpa adanya stimulus pada reseptor panca indera yang nyata diluar dirinya. Halusinasi, dengan kata lain persepsi tanpa objek yang jelas.</span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">โข Halusinasi adalah persepsi panca indera yang terjadi tanpa adanya rangsangan pada reseptor-reseptor panca indera. Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi tanpa obyek.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKSBvGbJ1D8L9o1rYDfG9irjuFt7z1-N1OrQsiL4olBQP0S1W5vweqKbMgihaLm62ZHCCBB-gftpm8r52VMBT__U-RFwq5r1AMLHkHGyN54FeCyJ8ydj7XGD5zWiicuTjYcUozZzDvhvE/s1600/audio_hallucination-500.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="155px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKSBvGbJ1D8L9o1rYDfG9irjuFt7z1-N1OrQsiL4olBQP0S1W5vweqKbMgihaLm62ZHCCBB-gftpm8r52VMBT__U-RFwq5r1AMLHkHGyN54FeCyJ8ydj7XGD5zWiicuTjYcUozZzDvhvE/s200/audio_hallucination-500.jpg" width="200px" /></a></div><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"></span><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">Jenis-jemis Halusinasi berdasarkan indera yang bereaksi saat persepsi terbentuk:</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">1. Halusinasi auditorik (pendengaran). Halusinasi ini sering berbentuk:</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;"> a) Akoasma, yaitu suara-suara kebisingan tanpa dapat dibedakan makna secara jelas.</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;"> b) Phonema, yaitu suara-suara dari manusia berupa kalimat. Penderita mendengar kalimat-kalimat secara jelas atau potongan kalimat (kata) tertentu saja.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">2. Halusinasi visual (penglihatan). Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi pada penderita psikotik dan schizophrenia menimbulkan ketakutan luar biasa. Individu merasa dirinya terancam karena "melihat" orang-orang yang ingin membunuhnya, mencari atau menangkapnya. Halusinasi ini kadang juga dalam bentuk cahaya.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">3. Halusinasi olfaktorik (pembauan). Penderita merasa mencium sesuatu yang tidak dia sukai.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">4. Halusinasi gustatorik (pengecap). Halusinasi ini sangat jarang dilaporkan atau dijumpai. Individu mengecap sesuatu yang tidak disukainya, pada penderita schizophrenia berperilaku meludah secara terus-menerus karena merasakan rasa yang tidak disukainya.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">5. Halusinasi taktil (perabaan). Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">6. Halusinasi haptik. Halusinasi ini biasanya beriringan dengan halusinasi taktil dimana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan individu atau benda lain. Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">7. Halusinasi kinestetik. Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita schizophrenia dan pencandu narkoba.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">8. Halusinasi autoskopi. Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">9. Halusinasi mikrokospik. Beberapa gangguan kecemasan seperti obsesif kompulsif merasakan sesuatu yang bergerak-gerak (seperti kuman, bakteri, insekta) diatas kulitnya.</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiKlxfucmQq08Px6G2lwARd578TYKL5TgX2S4ks0fu5H6pvd2GK36LtMm5ZPVXLEtthLQfYJUYPJKINBqHQpT92tOEmh2l2naGWJahvwlJKJIebdHaJF9kHN4bDKBL95E1NUfJDKAuZfk/s1600/hallucination.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiKlxfucmQq08Px6G2lwARd578TYKL5TgX2S4ks0fu5H6pvd2GK36LtMm5ZPVXLEtthLQfYJUYPJKINBqHQpT92tOEmh2l2naGWJahvwlJKJIebdHaJF9kHN4bDKBL95E1NUfJDKAuZfk/s320/hallucination.jpg" width="312px" /></a></div><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;"><strong>Pencetus Terjadinya Halusinasi</strong></span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Sakit dengan panas tinggi sehingga mengganggu keseimbangan tubuh.</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Gangguan jiwa Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Pengkonsumsian narkoba atau narkotika tertentu seperti : ganja, morphin, kokain, dan alkohol berkadar diatas 35% : seperti vodka, gin diatas batas kewajaran</span></span><br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Trauma yang berlebihan.</span></span></div><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Terisolasi dan kesepian yang menyebabkan kurangnya rangsangan eksternal.</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Stress dan kecemasan yang berkepanjangan, yang menggangggu sistem metabolisme tubuh.</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Perpisahan dari orang yang sangat penting atau diasingkan oleh kelompok/ masyarakat; kurang interaksi,</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Perasaan / suasana terisolasi (sepi);</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Dan lain-lain.</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">Pencetus tersebut diatas menyebabkan stimulus internal menjadi lebih dominan daripada stimulus eksternal, sehingga penderita terlarut yang pada akhirnya penderita kehilangan kemampuan membedakan stimulus internal dengan stimulus eksternal. Inilah yang memicu terjadinya halusinasi.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;"><strong>Beberapa Tanda dan Gejala Halusinasi</strong></span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Menarik diri dan menghindar dari orang lain (menyendiri)</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Komunikasi kurang/ tidak ada. Tidak ada kontak mata, sering menunduk</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Berdiam diri di kamar, kurang mobilitas</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Menolak berhubungan dengan orang lain, pergi jika diajak bercakap-cakap</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Tidak/ jarang melakukan kegiatan sehari-hari.</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Suka bicara sendiri, senyum dan tertawa sendiri</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Mengatakan mendengar suara, melihat, menghirup, mengecap dan merasa sesuatu yang tidak nyata.</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Tidak dapat memusatkan perhatian</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">โข Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan hal tidak nyata.</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: small;">Proses terjadinya halusinasi (Stuart & Laraia, 1998) dibagi menjadi empat fase yang terdiri dari:</span></span><br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><strong><span style="font-size: small;">Fase Pertama</span></strong></span><br />
<span style="font-size: small;">Klien mengalami kecemasan, stress, perasaan terpisah dan kesepian, klien mungkin melamun, memfokuskan pikirannnya kedalam hal-hal menyenangkan untuk menghilangkan stress dan kecemasannya. Tapi hal ini bersifat sementara, jika kecemasan datang klien dapat mengontrol kesadaran dan mengenal pikirannya namun intesitas persepsi meningkat.</span><br />
<br />
<strong><span style="font-size: small;">Fase Kedua</span></strong><br />
<span style="font-size: small;">Kecemasan meningkat dan berhubungan dengan pengalaman internal dan eksternal, individu berada pada tingkat listening pada halusinasinya. Pikiran internal menjadi menonjol, gambarn suara dan sensori dan halusinasinya dapat berupa bisikan yang jelas. Klien membuat jarak antara dirinya dan halusinasinya dengan memproyeksikan seolah-olah halusinasi datang dari orang lain atau tempat lain.</span><br />
<br />
<strong><span style="font-size: small;">Fase Ketiga</span></strong><br />
<span style="font-size: small;">Halusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol. Klien menjadi lebih terbiasa dan tidak berdaya dengan halusinasinya. Kadang halusinasinya tersebut memberi kesenangan dan rasa aman sementara.</span><br />
<br />
<strong><span style="font-size: small;">Fase Keempat</span></strong><br />
<span style="font-size: small;">Klien merasa terpaku dan tidak berdaya melepaskan diri dari kontrol halusinasinya. Halusinasi sebelumnya menyenangkan berubah menjadi mengancam, memerintah, memarahi. Klien tidak dapat berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan halusinasinya. Klien hidup dalam dunia yang menakutkan yang berlangsung secara singkat atau bahkan selamanya.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><strong>HALUSINASI VERSI ABET</strong></span><br />
<span style="font-size: small;">Tulisan diatas murni dari hasil cuplikan sana-sini. Berikut saya coba menuliskan halusinasi versi saya.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Masih ingat alam materi dan alam energi? Bila sudah lupa atau belum baca, silahkan baca pada artikel saya sebelumnya.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Stimulus dan Persepsi yang diterima oleh penderita halusinasi, menurut saya memang ada, namun bukan di alam materi ini melainkan di alam energi. Seseorang dianggap berhalusinasi jika tidak bisa membedakan realitas alam energi dengan alam materi. Dengan bahasa lain: Kehilangan kemampuan membedakan stimulus internal dengan stimulus eksternal. Yang bersangkutan sesungguhnya melihatnya di alam energi, namun diresponnya dengan tindakan-tindakan fisik di alam materi.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIRnt-2hB3dvpqY0p-_poaDYi9FaINP34e4PQANGBgY3Ze6REQ0vrohvDrfGtlfIYpavr1fjpC7qIAqql2rAx4fAsYha7UWgzh6GGfDRO2HTbED1dizLMUP3iDrbAR_VAHx2tWciZi_UY/s1600/imagesCAQ1QP9S.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIRnt-2hB3dvpqY0p-_poaDYi9FaINP34e4PQANGBgY3Ze6REQ0vrohvDrfGtlfIYpavr1fjpC7qIAqql2rAx4fAsYha7UWgzh6GGfDRO2HTbED1dizLMUP3iDrbAR_VAHx2tWciZi_UY/s320/imagesCAQ1QP9S.jpg" width="312px" /></a></div><span style="font-size: small;">Dalam sebuah kesempatan berkunjung ke rumah sakit, saya menemui seorang pasien yang berhalusinasi sebagai berikut:</span><br />
<span style="font-size: small;">โข melihat kantong plastic (kresek) warna hitam, </span><br />
<span style="font-size: small;">โข melihat banyak ular berkeliaran di ruang inapnya, </span><br />
<span style="font-size: small;">โข kedatangan dua orang tamu yang mengancam, </span><br />
<span style="font-size: small;">โข api yang membakar, dan lain-lain.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Dari apa yang dilihatnya, saya lihat ada 2 sumber halusinasi: Secara Internal berasal dari pikirannya sendiri yang muter-muter tidak terkendali, dan dari faktor external yaitu dari makhluk jin yang ada disekitar.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Untuk membuktikan dugaan saya tersebut, saya melakukan hal-hal berikut:</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">โข Ketika pasien berhalusinasi melihat kantong plastic hitam yang bergerak ditiup angin, dengan kekuatan pikiran (visualisasi) saya coba ubah plastic hitam yang dilihatnya tersebut menjadi burung berwarna hijau. Lalu saya katakan pada pasien: โplastiknya sudah tidak ada pak, yang ada burung cantik berwarna hijauโ. Apa yang terjadi? Pasien tersebut melihat burung warna hijau hasil visualisasi saya.</span><br />
<span style="font-size: small;">โข Ketika pasien berhalusinasi melihat ular, saya tangkap dan buang ular-ular tersebut menggunakan kekuatan pikiran.</span><br />
<br />
<strong><span style="font-size: small;">Membantu Menyembuhkan Halusinasi</span></strong><br />
<span style="font-size: small;">Karena halusinasi adalah masalah ketidak-sadaran, treatment yang saya sarankan untuk menyembuhkan sbb:</span><br />
<span style="font-size: small;">โข Sering-sering berikan sentuhan kepada pasien agar kesadarannya kembali dan lebih sering berada pada kesadaran materi (kesadaran fisik).</span><br />
<span style="font-size: small;">โข Ajak berkomunikasi, jangan biarkan melamun dan bengong.</span><br />
<span style="font-size: small;">โข Ketika kesadarannya berada di alam materi, coba berikan penjelasan (sadarkan) bahwa persepsi yang telah dilihatnya tidak terjadi di alam materi melainkan di alam energi.</span><br />
<span style="font-size: small;">โข Latih untuk bisa membedakan antara yang ada di alam nyata (materi) dan alam energy.</span><br />
<span style="font-size: small;">โข Ajarkan Iman, Sabar, Ikhlas dan Syukur.</span><br />
<br />
<br />
<strong><span style="font-size: small;">HIKMAH DARI HALUSINASI</span></strong><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYuA8naqi3sAbUHT9oU6pVfKlJvO_8_-_LKtHNyMb-vSS2tzbkiZCvEaTp13qGrN3K-4IXzXBmeIP2JTMgc5HuwFnwW3PvG2qpBUUYhUsyzJxDJozQU337O9K4cOprEL1xrAN598qB90A/s1600/Hallucination_Wallpaper_8vqr0.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142px" j8="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYuA8naqi3sAbUHT9oU6pVfKlJvO_8_-_LKtHNyMb-vSS2tzbkiZCvEaTp13qGrN3K-4IXzXBmeIP2JTMgc5HuwFnwW3PvG2qpBUUYhUsyzJxDJozQU337O9K4cOprEL1xrAN598qB90A/s200/Hallucination_Wallpaper_8vqr0.jpg" width="200px" /></a></div><span style="font-size: small;">Anda suka beli togel? Bertanyalah pada orang gilaโฆ. La wong edan kok ditanyain nomer???. Sapa yang edan coba?? Hehehe.. Lho emang apa hubungannya: togel, orang gila dan halusinasi?</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Orang gila, yang suka berhalusinasi menurut saya dekat dengan orang-orang yang memiliki Extra Sensory Perception (ESP) atau indra keenam. Bedanya sangat tipis: </span><br />
<span style="font-size: small;">Orang yang memiliki ESP menyadari bahwa apa yang dilihat, didengar dan dirasa, tidak terjadi di alam materi ini melainkan di alam energy, sedang penderita halusinasi tidak menyadarinya.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">O</span><span style="font-size: small;">rang yang memiliki ESP dalam sejarah hidupnya pernah โmengasingkan diriโ dari keramaian duniawi: Bertapa di gua yang sunyi dan gelap, ngebleng, meditasi, tafakur, dan lain-lain. Bahkan mengasingkan diri dengan cara puasa berbicara dan berpikir, dapat menambah kepekaan pendengaran batin kita (auditory).</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Jadi jika kita ingin mengasah kemampuan ESP, asingkan diri barang beberapa hari sesuai kemampuan. Dengan mengasingkan diri, akan membuat komunikasi dengan sesama berkurang, interaksi menggunakan kesadaran materi berkurang, maka suara-suara yang tidak pernah kita dengar, persepsi yang terabaikan, akan mulai terlihat. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku...</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Ini hanya saran lho... karena saya tidak bertanggung-jawab jika anda berurusan dengan psikiater sehabis bertapaโฆ. Heheheโฆ.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Semoga bermanfaat & </span><span style="font-size: small;">Wassalam</span><br />
<span style="font-size: small;">Abet</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-20101441862283917422010-11-12T16:09:00.000+07:002010-11-12T16:09:05.950+07:00Inna lillahi wa inna ilaihi roji'unSiapa yang meninggal Dunia? Mbah Maridjan? Iya.. mbah Maridjan memang sudah lama meninggal, didatangi Wedhus Gembel. Tapi bukan itu yang mau saya tulis. Pertanyaan "<em>siapa yang meninggal"</em> sangat umum muncul ketika membaca tulisan <em>"inna lillahi...".</em> Namun ternyata, setelah menyimak ayat-ayat yang terkait, <em>"inna lillahi..."</em> bukan semata-mata hanya ucapan ketika ada yang meninggal dunia saja. Mari kita lihat ayat-ayat berikut.<br />
<em><blockquote><em><span style="color: #38761d;">"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (QS 2:155)</span></em></blockquote></em>Bagi orang yang beriman, atau ingin diakui sebagai orang beriman, atau akan naik kelas iman, mereka akan diuji oleh Allah dengan ujian-ujian yang ciri-ciri seperti tertera pada ayat 2:155 diatas.<br />
<br />
Saya coba bahas sedikit.. (karena memang cuma sedikit ini yang saya bisa.. hehehe..).<br />
<strong>Sedikit ketakutan.</strong> Takut ditinggal pergi pasangan hidup, takut tidak punya uang, takut jatuh miskin, takut ancaman penguasa dzolim, takut berbuat dosa, dan sebagainya. <br />
<strong>Kelaparan.</strong> Takut tidak bisa makan, takut tidak bisa membeli makanan, banyak orang yang sakit karena kehilangan mata pencaharian, diberhentikan dari jabatannya, sakit karena takut nggak bisa makan: โbesok anak-istri saya makan apa?โ. <br />
<strong>Kekurangan harta.</strong> Manusia punya kecenderungan suka mengumpul-ngumpulkan harta, efek negatif dari kecenderungan cinta harta ini, manusia takut hartanya hilang atau berkurang.<br />
<strong>Kekurangan (kehilangan) Jiwa</strong>. Takut akan mati, padahal mati adalah sebuah kepastian. Untuk mencapai pintu surga atau neraka, wajib melalui pintu ini. Mengapa takut? Mungkin yang ditakutkan bukan kematian itu sendiri, melainkan bekal yang dibawa menuju alam setelah mati, atau belum puas menikmati kehidupan duniawi ini.<br />
<strong>Kekurangan buah-buahan</strong>. Bahkan hal yang <em>"sepele"</em> seperti kekurangan buah-buahan atau <em>"ngotot-ngototan"</em> soal buah-buahan pun bisa menjadi ujian dari Allah.<br />
<br />
Manusia memang selalu merasa khawatir, takut, padahal Allah sudah berjanji akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. bukankah ini namanya kepercayaannya belum bulet 100%?<br />
<br />
<strong>Ingin Menjadi Orang Beriman, Harus Sabar</strong><br />
Bagi orang-orang yang mendambakan derajat keimanan yang tinggi, mereka diminta menetapi kesabaran agar mendapatkan kabar gembira. <br />
<br />
Seperti apa kesabaran yang dimaksud? Dan Apa berita gembira yang didapatkan? Mari kita tengok ayat berikutnya.<br />
<em><blockquote><em><span style="color: #38761d;">"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun". (QS 2:156)</span></em><br />
<em><span style="color: #38761d;">โMereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjukโ. (QS 2:157)</span></em></blockquote></em>Jadi ketika kita mengalami kerugian usaha, atau ada anggota keluarga yang meninggal, harta kita: mobil, motor, handphone, duit, dan lain-lain, hilang entah kemana, maka ingat dan katakanlah <em>"Innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun"</em>. Sesungguhnya kita tidak memiliki apa-apa di dunia ini, semua yang kita <em>"kira"</em> kita miliki, adalah milik Allah. Kita khilaf mengakui semua harta yang ada dirumah kita adalah milik kita, anak-anak milik kita, keberanian punya kita, dan sebagainya, padahal sesungguhnya semua itu milik Allah, kita hanya dititipi saja. Bahkan diri ini, Jiwa kita, Ruh kita, adalah milik-Nya. Sangat mudah bagi Allah untuk mengambil kembali titipanNya. <br />
<br />
<em>"Innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun"</em> tidak cukup hanya sebatas kata-kata saja, sebatas ingat saja, tetapi katakan dengan penuh pemahaman dan kesadaran. <br />
Jika Sang Pemilik meminta kembali titipan-Nya, sudah seharusnya kita dengan ikhlas, legowo lilo-lilo, menyerahkan kembali kepada Nya. <br />
Dalam khasanah kesufian tidak adanya kelekatan dengan harta benda, dan nafsu duniawi lainnya dikenal sebagai Zuhud.<br />
<br />
Berita gembira yang didapat adalah sesuai dengan ayat 2:157 diatas, mereka masuk dalam golongan orang-orang yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan. Dan mereka mendapat petunjuk, yang dengan (menjalankan) petunjuk itu mereka akan lulus Ujian, selamat dunia akhirat.<br />
<br />
Apakah yang dimaksud dengan petunjuk?<br />
Dalam Al Qurโan kita bisa melihat contoh-contoh petunjuk Allah yang diberikan kepada para nabi:<br />
โNabi Musa diminta melemparkan tongkatnya ke lantai, yang dengan seketika berubah menjadi ularโ.<br />
โNabi Musa diminta untuk mengangkat tongkatnya ke atas, lalu terbelahlah lautโ.<br />
โNabi Musa diminta untuk menemui Nabi Khidirโ<br />
โNabi Nuh diminta membuat kapal di atas gunungโ<br />
Dan banyak lagi petunjuk-petunjuk, baik yang tertuang dalam hadits, Al Qurโan, maupun yang tidak, yang kita ketahui (baca) maupun tidak. Silahkan dicari.<br />
<br />
Apakah petunjuk-petunjuk itu hanya berlaku bagi para Nabi & rasul? Saya rasa tidak, bagi orang yang sabar (sabar menurut penilaian Allah, bukan diri kita sendiri) dan menetapi syariat Allah, insya Allah akan mendapat petunjuk. <br />
<br />
<strong>Selalu Beserta Allah</strong><br />
Selain sabar dan menetapi syariat Allah, agar kita mendapat petunjuk, maka usahakan diri kita selalu beserta Allah.<br />
<em>"Kun ma'allah faiilam takun ma'allah fakun ma'a man ma'allah. Fainnahu yuushilka ilallah"</em>. Adakanlah! (jadikanlah)! dirimu itu beserta Allah, jika engkau (belum bisa) menjadikan dirimu beserta Allah, maka adakanlah (jadikanlah) beserta orang-orang yang beserta Allah, maka sesungguhnya, (orang itu) yang menghubungkan engkau kepada Allah. <br />
Inget lagu Tombo Ati? Ya nasihat tersebut mirip nasihat <em>"Berkumpullah dengan orang sholeh".</em><br />
<br />
Waโallahu aโlam bishawab.<br />
<br />
Salam<br />
AbetUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-88787118582764397092010-08-16T11:41:00.002+07:002011-05-25T21:36:38.882+07:00Dimanakah Allah?Kutunjukkan jariku ke atas langit: <em><span style="color: blue;">โ<strong>Allah ada di atasโ.</strong></span></em><br />
Lalu terbanglah aku menuju langit, <br />
tata-surya dan galaksi ke rengkuh, menuju tepian jagad-raya.<br />
Ketika bumi telah menyatu dalam langit. <br />
Dan tak ada lagi timur dan barat. <br />
Tak ada lagi bawah dan atas. <br />
Tak kutahu lagi kiblat<br />
Kemana harus kuarahkan telunjukku?<br />
Aku demikian kecil diantara dahsyatnya ciptaan<br />
Kemanakah harus ku palingkan wajah ini untuk menghadap NYA?<br />
<br />
<em><span style="color: blue;"><strong>โKemanapun engkau palingkan wajahmu disitulah wajahNYAโ</strong></span></em><br />
<br />
Sungguh, <em><span style="color: blue;"><strong>Allah ada dimana-mana</strong></span></em>.<br />
Dimanapun aku berada, <br />
Di bumi atau di tepian jagad raya, Allah ada.<br />
Maha Besar Allah lagi Maha Esa.<br />
<br />
Dimanakah Allah? <br />
<em><span style="color: blue;"><strong>Allah bersemayam di Arsy. </strong></span></em><br />
Dimanakah Arsy? Ada dilangit ke Tujuh. <br />
Dimanakah langit yang ke Tujuh? dibalik langit ke Enam. <br />
Dimanakah langit yang pertama? <br />
Itulah langit yang dekat, langit alam materi yang dihiasi bintang-bintang. <br />
<br />
Bukankah <em><span style="color: blue;"><strong>Allah adalah dekat</strong></span></em>?<br />
Benar. Dia Maha Besar lagi Maha Meliputi. <br />
Bagi-Nya, tak sampai <em><span style="color: blue;">selangkah</span></em> jarak Arsy dengan leher kita,<br />
namun <span style="color: blue;"><em>trilyunan langkah</em></span> untuk kita menggapai-Nya.<br />
<br />
Dia dekat dengan kita, sedang kita jauh dari DIA.<br />
<strong><em><span style="color: blue;">Tak satupun yang setara dengan DIA.</span></em></strong><br />
Maha Suci Allah. <br />
Maha Suci Allah.<br />
<br />
..Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-50831020824416383832010-08-13T15:55:00.001+07:002011-05-25T21:04:13.455+07:00Mendidik Anak Mendidik Diri<em><span style="color: #274e13;">โAnak saya.. kalau sudah minta dibeliin mainan duuuuh... Rewelnyaaaaa.. ampuuun dech!!! Ya nangis lah.. ya ngamuk lah...โ</span></em><br />
<br />
<em><span style="color: #274e13;">โSaya kewalahan sekali menghadapi perilaku si sulung.. sukanya main game saja, susah diatur.. โ</span></em><br />
<br />
<em><span style="color: #274e13;">โAnak saya yang telah 15 tahun, pemarah sekali... sholat juga harus dipaksa-paksa, padahal kita-kita ini sebagai ortu rajin sholatโ</span></em><br />
<br />
Seringkah kita mendengar keluhan ortu seperti yang saya kutipkan diatas? <br />
Dari contoh-contoh tersebut, mungkin kita pernah mendengar komentar dari orang tua atau nenek kita, macam begini: <br />
<br />
<em><span style="color: #274e13;">โHmmm.. persis bapake kecil dulu ...โ Weks????!</span></em><br />
<br />
Menurut ilmu biology, penampakan tubuh fisik sangat ditentukan oleh faktor genetika, DNA. Dengan kata lain kalau orangtuanya pribumi asli endonesa, dan dalam silsilah keluarga belum ada yang kawin sama bule, atau belum pernah ikut program bayi tabung yang benih nya diduga ketukerrr... (umpama..), maka jangan heran kalau anak keturunannya, bentuk tubuh, wajah dan asesoris lainnya, akan mirip dengan bapak-ibunya, atau kakek-neneknya. <br />
<br />
Akan sangat surprise jika saya yang berhidung pesek dan berkulit gelap ini berdoa: <strong><span style="color: #274e13;"><em>โya Allah, berilah hamba keturunan se-guanteng Nabi Yusufโ</em></span></strong>, lengkap dengan membaca Surah Yusuf. Lalu Allah benar-benar mengabulkan doa saya, dan lahirlah anak yang hidungnya mancung, berkulit putih.. khas orang yahudi. <span style="color: #274e13;"><em>Waaahhh.. Apa saya nggak keder tuh?</em></span> Huehehe...<br />
Lah??!!! Bini gua nyeleweng sama sapa yak??? Kok anak gua kagak mirip babarblas dengan gua??? Suโudzdzon jadinya. Hukumnya: Dosa lagi cilakak..... <br />
<br />
Pembentukan tubuh fisik-biologis anak memang sangat ditentukan oleh penampakan emak dan bapak nya. Lalu, bagaimana dengan pembentukan sifat dan perilaku anak? <br />
<br />
<strong><span style="color: #274e13;">Pembentukan Pikiran & Perilaku Anak</span></strong><br />
Apa kata orang-tua dan nenek kita, memang banyak betulnya. Sifat dan perilaku anak-anak kita, merupakan cerminan sifat dan perilaku kita. <br />
<br />
Jika kita punya 11 (sebelas) anak (misal....), coba perhatikan sifat dan perilaku anak-anak kita yang sebelas biji itu. Ternyata mereka masing-masing memiliki sifat, perilaku dominan sesuai perkembangan sifat, tabiat, perilaku dan kedewasaan kita dari semenjak tahun-tahun kehamilan anak pertama hingga saat ini.<br />
<br />
Mungkin saat ini kita telah berubah, menjadi lebih baik, menjadi lebih ber-etika, lebih ber-adab, lebih religius. Tapi bagaimana dengan sikap, sifat dan tabiat kita dulluuu?? <br />
Barangkali dulu sangat <span style="color: #274e13;"><em>brangasan</em></span>, tidak paham etika, sopan-santun. Masih mengedepankan nafsu angkara murka, durjana, akhlak dan keimanan yang payah. Hayooo...<br />
<br />
Saya memiliki 3 orang anak, ketiga anak saya memiliki sifat, perilaku tabiat yang berbeda-beda. Kalau saya perhatikan dan introspeksi diri, ketiga-tiganya mencerminkan perkembangan sifat, mental, perilaku dari kedua orang tuanya (saya dan istri).<br />
<br />
<strong>Coba perhatikan peristiwa berikut!!: </strong><br />
Ketika kita sedang pusing banyak masalah, anehnya, anak-anak kita โpasโ lagi rewel juga.. mengapa demikian? Itulah resonansi pikiran...<br />
<br />
Lalu, jika kita terus-menerus pusing mikirin masalah-masalah, dan anak kita terus-menerus โrewelโ pula, seperti apa jadinya sifat & perilaku anak-anak kita nantinya?<br />
<br />
Jadi sebelum terlanjur โmembangunโ perilaku dan sifat jelek anak-anak kita, yang tidak sesuai dengan nilai etika, moral akhlak dan kepatutan... benahi dulu akhlak kita.<br />
<br />
Artinya, kita harus mulai berlemah-lembut, sebelum berharap anak kita bertutur dan bersikap lemah lembut.<br />
<br />
Mendidik Anak Dengan Contoh<br />
Menilik pengalaman saya sebagai orangtua, ternyata anak memang tidak hanya cukup sekedar nasihat yang terucap dari bibir saja. <br />
Kita tidak bisa meminta anak kita rajin, sementara kita sebagai orangtua tidak rajin. <br />
Kita tidak bisa meminta anak kita tertib sholat, sementara kita, dulu atau sekarang, tidak tertib sholat.<br />
Kita tidak bisa meminta anak kita menjaga mulut agar tidak ngomel-ngomel, sementara kita selalu ngomel-ngomel dirumah dengan dosis sehari 23X. Dan seterusnya. <br />
<br />
Contoh-contoh itulah yang direkam dengan kuat oleh anak dan ditiru.<br />
<br />
Seorang teman saya mengeluhkan salah seorang anaknya yang pemarah. Setelah saya telusuri, ternyata kedua orangtuanya suka โberantemโ. Saya menduga, situasi rumah yang seperti itulah yang membuat anak marah, muak, jengkel, yang akhirnya ia menjadi pemarah. โBerantemโ jangan hanya diartikan KDRT ya?<br />
<br />
Dalam beberapa kesempatan wawancara dengan calon karyawan, saya mendapati calon yang tidak lancar berbicara, sulit mengungkapkan pendapatnya. Mereka memiliki rasa takut (malu, stress) berlebihan, mengapa mereka memiliki mental-block yang kuat seperti ini?<br />
<br />
Menurut dugaan saya (lagi), mereka dididik oleh orangtua yang galak. Dan ternyata mereka meng-amini dugaan saya. <br />
Hayoo..... Jangan galak-galak ke anak kita, kasihan mereka. Dan kasihan kita juga.. <br />
<br />
Jadi, faktor dominan yang menentukan apakah anak-anak kita akan menjadi seorang: <em>Periang, Pemalu, Pemberontak, Egois, Perajuk, Pemalas, Pendendam,</em> adalah kita sebagai orangtua. <strong><span style="color: #274e13;">Bagaimana kita memberi contoh kepada mereka dan di <span style="color: #990000;">lingkungan</span> seperti apa mereka kita tempatkan.</span></strong><br />
<br />
<strong><span style="color: #990000;">Lingkungan????</span></strong> Betul. Ketika โpengaruhโ kita tidak dominan, maka pengaruh lingkunganlah yang akan menjadi warna utama dari sifat dan perilaku anak-anak kita. <strong><span style="color: #990000;">Waspadalah....!!!!</span></strong><br />
<br />
<strong><span style="color: #274e13;">Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya</span></strong><br />
Selain dari aspek sifat & perilaku, ternyata profesi anak-pun tak jauh dari profesi orang-tuanya. Tak heran kita dapati, orangtua yang berprofesi sebagai guru/dosen, anak-anaknya berprofesi sebagai pengajar juga. Orangtua polisi, anak-anaknya pun ada yang sebagai polisi. Orangtua seniman, maka anaknya pun memiliki โdarahโ seniman, dan seterusnya.<br />
<br />
Lalu bagaimana jika kita sebagai seorang pegawai berkeinginan anak kita pindah quadran sebagai Pengusaha Sukses? Menurut teori saya (hehehe..):<br />
<br />
Kumpulkan sejak dini anak-anak kita dengan pengusaha-pengusaha sukses. Berikan bahan bacaan yang terkait erat dengan dunia usaha, orangtua harus sering-sering mengajak diskusi dengan topik dunia usaha, anak-anak diperlihatkan . intinya, kita menanamkan mindset sebagai pengusaha ke dalam pikiran anak kita. <br />
<br />
Mengapa saya berpendapat seperti itu? Coba kita lihat, saudara-saudara kita yang mati-hidupnya sebagai pengusaha, punya toko atau produsen barang misalnya. Ketika mereka masih dalam kandungan, ibu mereka sudah sibuk melayani pembeli, aktifitas rutin ibunya berkutat pada membeli (kulakan), menjual dan berhitung. Pikiran ibunya terus-menerus fokus pada usaha: efisiensi, keuntungan, pencarian peluang-peluang baru. <br />
<br />
Jadi dalam kandungan, pikiran janin sudah mendapat resonansi kuat dari pikiran ibunya yang isinya dominan tentang dunia usaha.<br />
Lalu ketika lahir, yang pertama dijumpai oleh si anak adalah tagihan rumah sakit bersalin.. hehehe.. setelah dibawa ke rumah, yang dijumpainya adalah barang dagangan.. <br />
Ketika sudah bisa merangkak, yang dijumpainya adalah faktur-faktur pembelian, faktur pajak, invoice, rekening koran, dan lain-lain. Lebih gede dikit, mereka sudah ikut-ikutan kerja....<br />
Jika mulai dari jabang-bayi saja sudah dalam environment dunia usaha, yang pastilah membentuk pikiran mental mereka, maka dijamin dimasa gedenya mereka tidak canggung untuk terjun ke dunia usaha.<br />
<br />
Begitu pula jika kita ingin anak kita menjadi scientist.. kumpulkan anak-anak kita dalam lingkungan scientist, jadikan rumah kita rumah science, dan seterusnya.. dan seterusnya.<br />
<br />
<strong><span style="color: #274e13;">Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati</span></strong><br />
Lalu, bagaimana bila kita terlanjur membentuk sifat dan perilaku anak yang kurang baik? <br />
Saya tidak tahu jawabannya... hehehe..<br />
Tetapi, kira-kira inilah yang sedang saya lakukan bersama-sama istri saya:<br />
<br />
Pertama-tama saya instropeksi diri, melihat sifat dan perilaku saya yang belum baik dan memperbaikinya. Ini memang sulit, karena pada dasarnya kita selalu menganggap bahwa sifat dan perilaku kita biasa-biasa saja, yang bermasalah itu orang lain.<br />
Kedua, sering-sering ber-istighfar mohon ampun atas kesalahan-kesalahan (sifat, kebiasaan & perilaku) yang pernah kita lakukan.<br />
Ketiga, menjadikan anak kita sadar bahwa sifat dan perilakunya tidak bisa diterima.<br />
<br />
Ketiga langkah tersebut harus dilakukan dengan extra sabar. Sebab, mengubah sifat & perilaku itu tidak mudah, perlu waktu yang sangat paaaaaa...njaaang.<br />
<br />
Ayo mendidik diri agar anak-anak kita menjadi anak-anak yang sholeh-sholehah, berakhlak mulia, sukses dunia & akhirat. Amiin.<br />
<br />
<strong>Salam sukses</strong><br />
<strong>Abet</strong>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-17733569660599689982010-08-10T11:28:00.001+07:002011-05-25T21:13:24.451+07:00Paham dan PemahamanTak satu orangpun memiliki pemahaman yang 100% sama identik dengan pemahaman orang lain, tidak ada. Jangankan untuk multi-aspek, dalam satu aspek pengetahuan pun tidak ada yang sama persis plek.<br />
<br />
<br />
Secara garis besar banyak orang yang akan sepaham, namun jika sudah <em>go further detail</em>, dipastikan akan semakin sedikit orang yang sepaham. Benarkah begitu?? Itu menurut saya... bagaimana menurut anda?? .. tuh kan betul.. berbeda.. Apa kata saya hehehe.. <br />
<br />
Perbedaan pemahaman, tidak hanya dalam masalah yang tidak kelihatan saja <em>(baca: agama / spiritual),</em> dalam masalah yang kasat-mata pun juga banyak terjadi beda pemahaman.<br />
<br />
Contoh soal: Dulu, banyak orang berpaham bahwa matahari itu beredar mengelilingi Bumi, namun Coppernicus <em><strong>(</strong>kalau gak salah)</em> berpendapat lain, Bumilah yang mengelilingi matahari. Dan kita tahu, akibat dari perbedaan paham dan pemahaman itu, ia dihukum mati oleh pihak gereja.<br />
<br />
Contoh soal untuk masalah spiritual: Mungkin semua orang yang mengaku beragama tauhid, percaya adanya Allah โ Tuhan Yang Satu. Tetapi ketika dilontarkan pertanyaan yang lebih detil, misal: <em>โAllah ada dimana sekarang?โ </em><br />
<br />
Jawabannya pasti akan bermacam-macam, yang jika diadu pasti akan rame. Bisa-bisa terjadi gontok-gontokkan jika masing-masing mempertahankan pemahamannya yang belum tentu benar. <br />
<br />
Mungkin juga pemahamannya akan diklaim sebagai pembelaan terhadap Tuhannya. Lebih runyam lagi, orang yang tidak sependapat dengan pemahamannya dilabeli: sesat luh.. apa nggak cilakak benar-benar??? Padahal kenyataannya <em>(menurut saya)</em> mereka sedang menuhankan pemahamannya masing-masing.<br />
<br />
Begitu pula pemahaman terhadap ayat-ayat suci Al Qurโan. Contohnya, pemahaman pada ayat berikut:<br />
<em>โSesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lohmahfuz), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikanโ. (QS 56: 77 โ 79)</em><br />
<br />
Ada yang memahami pengertian kalimat โtidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikanโ diartikan sebagai: Orang yang tidak/belum bersuci/berwudhu, dilarang menyentuh Al Qurโan.<br />
<br />
Ada pula yang memahaminya demikian:: Hamba-hamba Allah yang tidak berusaha mensucikan Jiwanya, membersihkan kalbunya, apalagi Allah tidak ridho mensucikan hamba-hamba tersebut, maka mereka tidak akan bisa memahami makna (menyentuh) ayat-ayat dalam kitab suci tersebut..<br />
<br />
Sebuah pemahaman yang sangat berbeda bukan?<br />
<br />
Untuk alasan itulah saya sering banget menggunakan kata โpemahaman sayaโ. Betul. Karena apapun perkataan dan perbuatan saya, semuanya mencerminkan pemahaman saya. Meski jika dicecar pertanyaan: โBetulkah sudah benar-benar paham?โ Hehehe.. jawaban saya cuma cengar-cengir doang... Ya.. begitulah.. Dan sangat mungkin pemahaman saya โdefinitely differentโ dengan yang lain. Bisa salah bisa benar, atau diantaranya.<br />
<br />
<strong><span style="color: #274e13;">Pemahaman Yang Selalu Berkembang</span></strong><br />
Jika saya baca kembali tulisan-tulisan saya โJaman dulu dan Yang Terduhuluโ, saya suka nyum-senyum sendiri. Ternyata pemahaman saya dulu, nyata-nyata tidak sama dengan pemahaman saya saat ini. Yang dulu: menggelikan.. sekarang, alhamdulillah menjadi semakin ... menggelikan dan mengerikan. hehehe... Pemahaman lama saya terbukti tidak sesuai dengan pemahaman saya sekarang. <br />
<br />
<strong><span style="color: #274e13;">Faktor Daya Dong alias Daya Pemahaman</span></strong><br />
Apa penyebab perbedaan pemahaman? Sejarah telah menunjukkan, tidak semua murid sekolah mendapatkan nilai sama meski duduk di kelas yang sama dan pelajaran yang sama (apalagi untuk kelas dan pelajaran yang tidak sama).<br />
<br />
Jika ada 10 orang dalam satu kelas, dimana ke-10 orang tersebut memiliki dasar pengetahuan dan daya-tangkap penalaran (daya dong) yang berbeda-beda, maka boleh jadi, akan terdapat 10 pemahaman untuk mata pelajaran yang sama, meskipun disampaikan pada saat yang sama, oleh guru yang sama. <br />
<br />
Pertanyaannya: โApa jadinya jika ke-10 orang tersebut menjadi guru? Atau paling tidak sharing kepada yang lain?โ maka bisa dibayangkan apa yang bakalan terjadi.<br />
<br />
<strong><span style="color: #274e13;">Kata Bu Guru</span></strong><br />
Seorang anak sekolahan yang โmentokโ saat berdebat dengan kawan atau orangtuanya, sering berkata: โkata bu guru begitu kok ma?โ<br />
<br />
Dan tentunya ia tidak akan paham jika ditanyakan: โBagaimana bisa guru kamu punya pemahaman demikian nak?โ dan mengapa kamu sepaham dengan gurumu?<br />
<br />
Tentunya lagi, si anak kesulitan menjawab, karena ia hanya sebatas tahu (denger) tetapi belum paham.<br />
<br />
Demikian juga banyak saya temui dalam diskusi masalah agama (spiritual), pernyataan-pernyataan berikut: โKata ustadz sayaโ, โkata kiai anuโ, โkata syaikhul iniโ dan lain-lain.<br />
<br />
Pertanyaannya adalah: โapakah saya akan puas dengan jawaban yang hanya sebatas kutipan dari pernyataan beliau-beliau?โ <br />
<br />
Tentu tidak. Saya tak ingin hanya sebatas tahu. Saya ingin bisa paham, sebagaimana mereka paham, dan saya ingin mencapai pemahaman yang lebih baik. Karena, menurut saya, itu jauh lebih berarti daripada sekedar tahu pemahaman orang lain. <br />
<br />
Saya cuma bisa garuk-garuk kepala (walau nggak gatal) bila teman diskusi menggunakan pendapat orang lain (yang mungkin tidak dikenalnya), yang belum tentu ia sendiri paham (mengapa orang lain tersebut berpaham demikian), sebagai bahan diskusi. Kalau dilayani gimanaaa...., kalau tidak dilayani juga gimanaaaa... gitu. ๏ tetep saja tidak menambah pemahaman buat saya... no point.<br />
<br />
Menurut saya, menganut pemahaman orang lain, bisa diartikan:<br />
- 99,9% sepemahaman, atau:<br />
- sependapat dengan pemahaman orang lain meski belum sepenuhnya paham, atau :<br />
- tidak sepaham, tapi โngikutโ aja karena takut di cap โkatrokโ .. atau:<br />
- tidak ngarti bin tidak paham, cuma ngikut-ikut doang yang penting.. se-aliran. <br />
- Hobby-nya manggut-manggut.<br />
<br />
Jadi, meski mengaku โmanutโ (bermazhab) kepada pemahaman seseorang, atau orang banyak lainnya, pada dasarnya setiap orang tetap bermazhab pada pemahaman diri sendiri. Jadi.. mari terus tingkatkan pemahaman diri.<br />
<br />
<span style="color: #274e13;"><strong>Indahnya Perbedaan</strong></span><br />
Apakah salah bila berbeda pemahaman? Tentu saja tidak, sepanjang dalam koridor prinsip: Allah, nabi dan kitab sucinya sama, perkara pemahaman isi kitab berbeda-beda antar satu dengan yang lain.. itu merupakan perkara yang sangat laziim bukan? <br />
<br />
Bahkan orang โsekelasโ nabi-pun, bisa memiliki pemahaman yang berbeda, Contoh: kisah tentang Nabi Musa yang sedang โngangsu kawruhโ kepada Nabi Khidir yang tergambar di Al Qurโan. Betapa nabi Musa tidak bisa sabar menghadapi 3 tindakan nabi Khidir yang bertentangan dengan pengetahuan dan pemahamannya. Ini membuktikan satu hal: Biar kata rambut sama item.. isi kepala terbukti macem-macem..<br />
<br />
Sejarah juga telah membuktikan, pemahaman guru dan murid bisa jadi berbeda. Murid โmendirikanโ mazhab yang berbeda dengan sang guru.<br />
<br />
Perbedaan itu bisa untuk saling mengoreksi, saling melengkapi, juga saling menyadari keterbatasan diri. Banyak pelajaran dan ilmu yang bisa ditarik dari Perbedaan Pemahaman. Ketika pemahaman sebuah ilmu dipaksakan sama, misal: harus sepemahaman dengan guru-guru kita, maka ilmu itu tidak akan berkembang.<br />
<br />
Perbedaan pemahaman akan menjadi conflict ketika bercampur interest, ego, dan emosi.. terjadilah conflict of interest, conflict of pengakuan, dan sebagainya. Bisa jadi bukan lagi pemahamannya yang โdipertentangkanโ melainkan keinginan untuk dianggap yang paling benar lah yang diperjuangkan. <span style="color: #cc0000;">Prikitiuwww....</span><br />
<br />
Bagaimana Paham dan Pemahaman ini dalam kehidupan beragama? Sudah terbukti, walau dalam agama yang sama, kitab yang sama, banyak paham dan pemahaman yang tumbuh subur.<br />
<br />
Banyaknya mazhab dan kelompok dalam agama, salah satu penyebabnya karena perbedaan-perbedaan pemahaman. Maklumlah.. jarak antara kita-kita ini dengan Baginda Rasulullah yang membawa risalah agama ini, terpaut jarak lebih dari 14 abad lamanya. Dan dalam kurun waktu tersebut, pengetahuan dan pemahaman yang โgethok-tularโ melalui berbagai jalur, turun-temurun hingga nyampe ke kuping, mata dan hati kita, tentunya telah saling-silang, dari berbagai sumber: kiai, ustadz, guru, rekan, kenalan, internet juga buku. Semuanya saling melengkapi dan sekaligus (bisa jadi) membingungkan ketika informasinya bertabrakan. Disitulah kita dituntut untuk menelaah potongan-potongan informasi dan menyusunnya menjadi pemahaman yang lebih utuh.<br />
<br />
<strong><span style="color: #274e13;">Hanya Allah lah Yang Paling Benar</span></strong><br />
Jangan pernah menganggap diri paling benar, karena hanya Allah lah Yang Paling Benar. Kebenaran menurut pemahaman manusia, bersifat relatif. Diatas langit masih ada langit. <br />
<br />
Dan berhati-hatilah dengan pemahaman kita, ketika banyak orang yang menjadi pengikut pemahaman kita, maka bisa-bisa kita di-cap telah mendirikan mazhab baru... hohohooo...<br />
<br />
Namun bagaimanapun juga, mendapatkan pemahaman yang utuh, tetaplah yang lebih penting. Semoga kita dapat memperoleh pemahaman hakikat kehidupan yang benar-benar BENAR. Amiin.<br />
<br />
<strong>Salam</strong><br />
<strong>Abet</strong><br />
<br />
<br />
<strong>Catatan Penting:</strong><br />
<em><span style="color: #990000;">Percaya kepada selain Allah, hukumnya sirik. </span></em><br />
<em><span style="color: #990000;">Jadi, mempercayai tulisan saya ini-pun bisa menjadi musrik, dan saya tidak bertanggung-jawab jika anda mempercayainya. Pizzzz Ahh.....</span></em>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-83000357096563082222010-08-06T11:17:00.000+07:002010-08-06T11:17:51.311+07:00Aktifasi Otak TengahTernyata main tebak-tebakan ala Dedy Corbuzier bukan lagi hal yang aneh ... Meski ketrampilannya tidak selevel, anak saya yang habis mengikuti <strong><span style="color: #38761d;">Aktifasi Otak Tengah (AOT),</span></strong> mampu menebak / menyebutkan bentuk dan warna gambar, membaca tulisan, dengan mata ditutup. <span style="color: red;">Amazing... </span><br />
<br />
Bukan hanya anak saya yang menunjukkan hasil yang amazing pada pelatihan AOT tersebut, banyak anak-anak lain yang memperoleh hasil yang (kira-kira) sama, bisa memilah bola sesuai warna-warninya, bisa mewarnai gambar tanpa keluar dari garis, bisa berjalan tanpa menginjak penghalang, dan lain-lain. <br />
<br />
Selain yang berhasil, ada juga yang tidak, seperti yang dialami oleh beberapa anak rekan yang lain. Ada salah satu anak, yang dalam pelatihan terlihat berhasil - meyakinkan, namun ketika di-test dirumah oleh kedua orangtuanya, menunjukkan hasil yang mengecewakan. Selidik punya selidik, ternyata anak tersebut mengintip dari balik blindfold saat latihan.... O.ooo..!!!<br />
<br />
Tak mau kecolongan, saya ngetest kemampuan anak menggunakan 2 cara: <em><span style="color: #38761d;">Menggunakan Blindfold (penutup mata)</span></em> dan <span style="color: #38761d;"><em>Tanpa Blindfold</em></span>.<br />
<br />
Blindfold hanyalah sebuah alat bantu agar mata tetap tertutup sehingga perhatian / konsentrasi anak menjadi lebih fokus. Karena hanya sebagai alat bantu, maka bisa jadi ketika si anak tidak jujur, fungsi blindfold menjadi tidak efektif. Untuk itu dalam setiap latihan, saya dan istri selalu menekankan kepada anak agar selalu jujur. Jika berbohong, ngintip misalnya, maka sia-sialah latihan yang dijalani. <br />
<br />
Untuk memastikan dan meyakinkan bahwa anak sudah teraktifasi, bukan mata anak yang ditutup, melainkan object yang akan ditebaklah yang saya tutup (sebagai ganti blindfold). Prakteknya adalah sbb:<br />
<ul><li>Uang atau gambar dimasukkan ke dalam amplop, lalu ditebak. </li>
<li>Kartu dibalik atau ditutup, lalu anak diminta menebak.</li>
<li>Dan lain-lain variasi.</li>
</ul><br />
Ternyata kedua anak saya, secara bertahap dapat menebaknya dengan ketepatan mendekati sekitar 90% setelah 3 hari pasca aktifasi.<br />
<br />
Dalam latihan tanpa blindfold ini, ternyata tetap-saja anak perlu memejamkan mata agar bisa berkonsentrasi penuh. Sementara dalam latihan menebak menggunakan blindfold, jenis latihan yang dilakukan dan hasilnya sbb:<br />
<ul><li>Memilah permen coklat warna-warni sesuai warna. Pada latihan ini ternyata ketepatan tebakannya bisa mendekati 99%. Dan semakin sering dilatih, menjadi semakin tepat dan cepat.</li>
<li>Menebak kartu remi. Mula-mula kartu remi dipegang ditangan untuk diindera dan ditebak, lalu tahap berikutnya: kartu remi kami sisipkan diblindfold diatas telinga. Ternyata anak saya bisa menebaknya, meski perlu waktu lebih lama.</li>
</ul><br />
<strong><span style="color: #38761d;">Apa yang dirasakan / dilihat anak dalam mata tertutup?</span></strong><br />
Pengakuan anak saya pada latihan pemilahan warna permen coklat warna-warni: Setelah hanya gelap yang bisa dilihat, beberapa saat kemudian muncullah โwarnaโ. Itulah warna permen yang dipegangnya. Lalu anak saya-pun ber-eksperimen: bukan hanya satu butir saja yang diambilnya, melainkan banyak. Apa yang dialaminya? <br />
<br />
Menurut pengakuannya, dibalik blindfoldnya, dibalik kegelapan, seolah-olah terbuka lubang selebar kedua-matanya, seperti jendela, sehingga ia bisa melihat dengan jelas permen digenggamannya. Dengan gampangnya ia memilah-milah permen sesuai warnanya. What amaziing ya?<br />
<br />
<span style="color: #38761d;"><strong>Term and Condition Applied. </strong></span><br />
Pelatihan AOT yang saya maksud adalah perangsangan otak menggunakan music <span style="color: #cc0000;"><em>binaural beat</em></span> yang berada pada frekwensi kerja otak <em><span style="color: #cc0000;">(beta, alpha, theta dan delta),</span></em> dipadu dengan teknik NLP dan hipnosis. <br />
<br />
Tujuan dari AOT sesungguhnya bukan sekedar agar anak bisa melihat dengan mata tertutup, melainkan agar otak tengah menjadi lebih aktif sehingga anak bisa menjadi lebih cerdas.<br />
<br />
Ada Syarat dan Ketentuan yang berlaku dalam kegiatan AOT ini. Tidak semua anak mendapatkan hasil yang sama, seperti kemampuan melihat dengan mata tertutup, meski diaktifasi dengan takaran yang sama. Ada term and condition yang berlaku. Apa kira-kira faktor penentu keberhasilannya ya?<br />
<br />
Pengamatan secara umum, anak-anak yang langsung bisa adalah anak-anak yang ceria, lincah, ringan bertindak. Anak-anak yang mudah cair, mudah berbaur dengan teman dan lingkungan baru.<br />
<br />
Sementara anak-anak yang kurang berhasil adalah anak-anak yang memiliki kecemasan berlebihan, tidak pede, penakut, malu-malu dan ragu-ragu untuk melakukan sesuatu yang baru, ditempat baru. Dengan kata lain: memiliki beban mental <span style="color: #cc0000;"><em>(mental blocking).</em></span><br />
<br />
Jadi, sebagai saran untuk ortu yang ingin mengikutkan buah-hatinya pada pelatihan AOT, juga sebagai masukan bagi penyelenggara pelatihan, sebelum aktifasi pastikan anak-anak tidak memiliki mental block. Jika ada mental block sangat perlu dilakukan pengkondisian, dengan permainan-permainan pendahuluan, agar pikiran anak-anak (meliputi emosi) dalam keadaan โzero-mindโ.<br />
<br />
Menarik pelajaran dari pelatihan AOT ini, terlihat bahwa manusia sesungguhnya memiliki potential power yang luar biasa, yang bisa muncul jika manusia tetap dalam fitrahnya. Tidak ada rasa takut, was-was, sedih, murung, dll. Dalam istilah populernya tidak memiliki mental block. Dalam kehidupan beragama, islam khususnya, itulah salah satu ciri orang yang beriman. Kalau gak salah... hehehe...<br />
<br />
Salam maniiis.. <br />
<br />
AbetUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-42334298040246093792010-01-19T13:41:00.001+07:002011-05-25T21:14:48.667+07:00NIATโWhen I need You, I just close my eyes and (wuuuzzzzโฆ) I am with you..โ <br />
begitu kata om Julio Iglesias kalo niat pingin nemuin someone...<br />
<br />
Enak banget yak? Cuma nutup mata doang, .. nyampe dah pada si-doi. Bisa nggak ya kita begitu?<br />
<br />
Dalam dunia โenergiโ dan โcahayaโ, segala sesuatu cukup dilakukan dengan modal Niat. Bangsa Jin hanya bermodal niat untuk bepergian kemana dia suka (dan sanggup). Niat mau ke Mekah, nggak perlu mikir naik apa atau pakai apa, wuzzz seketika itu juga dia dah nyampe di sono. Bagi orang yang bisa sadar sebagai tubuh energi, dapat melakukan hal yang sama. Just Niat. Tentu saja ini ada *Syarat dan Ketentuan yang berlaku.<br />
<br />
Dengan Niat pula, pahala istighfar dan al fatihah yang kita panjatkan BISA kita atas-namakan orangtua kita, anak kita, atau siapapun, insya Allah akan sampai.<br />
Hanya berbekal Niat, kita bisa mengirim sholawat dan salam untuk baginda Rasulallah SAW dan insya Allah akan nyampe kepada beliau. Insya Allah.<br />
<br />
Niat berdoa memohonkan pertolongan kepada Allah.. maka sampailah doa kita kepada Allah dan insya Allah dikabulkan doa kita.<br />
<br />
Niat minta pertolongan dengan yang mbahurekso pesugihan di Fujian dari jarak jauh, maka sampailah maksud kita ke sono.<br />
<br />
Niat ngobatin orang yang kena santet, maka kita akan diserbu jin-jin bala-tentara dari santet provider hehehe.. mengapa? Karena sinyal kuat eh niat kita nyampe duluan ke tempat mereka dan meng-alert early warning system mereka.... benar-benar sinyal kuat hehehe bukan iklan ...<br />
<br />
The Power of Niat. Niat itu teramat penting. Tak hanya berguna di alam energi dan alam cahaya, Niat juga sangat penting dalam dunia materi. Niat merupakan modal utama untuk mewujudkan cita-cita atau keinginan. Niat memang bukan sekedar mengucapkan sebaris kata atau kalimat, dibibir saja, justru yang paling penting harus berasal dari โlubuk hati yang paling dalamโ dan bersungguh-sungguh dalam pelaksanaannya. <br />
Orang yang melakukan sesuatu dengan setengah hati, akan dicap: โnggak niat lu..โ. <br />
Biar bisa Niat, musti dilandasi dengan keyakinan. Paham nggak paham harus yakin, walau yang terbaik memang yang paham siih....<br />
<br />
<br />
Niat setidaknya memiliki dua komponen: Tujuan (atau target kali yee..) dan Semangat (Hasrat). Tujuan bisa kita ibaratkan Setir (steer) yang mengendalikan arah mobil, sedang Semangat kita ibaratkan Pedal gas yang menentukan laju kecepatan mobil.<br />
<br />
Jika Setir tidak kita arahkan ke tujuan, meleng meluluu.. jangan berharap sampai ditujuan bukan? Atau pedal gas tak pernah kita tekan, kapan nyampeโnya?<br />
Saya jadi keingetan tulisan di jalan Tol: Nyopir jangan ngantuk. Ngantuk jangan nyopir.<br />
<br />
INNAMAL AโMALU BINNIYYAT<br />
Niat dalam beribadah sangat menentukan sampai tidaknya tujuan ibadah kita. Dapat tidaknya dan besar kecilnya nilai โpahalaโ ibadah sangat ditentukan oleh niat ini.<br />
Kita memiliki keyakinan bahwa dekat dengan Allah itu sungguh โluar biasaโ, dan kita punya Tujuan ingin dekat. Bila semangat mendekatkan diri kita โmelempemโ maka.. <br />
<br />
Niat Puasa pingin jadi โsaktiโ ya tentunya akan memperoleh โsaktiโ. Puasa untuk membersihkan diri insya Allah akan mendapatkan kebersihan diri.<br />
Niat Puasa hanya karena ikut-ikutan, ya boleh jadi Cuma โlapar dan dahagaโ yang di dapat. Tapi, daripada ikut-ikutan lalu Cuma dapet lapar dan haus, menurut saya mendingan niatnya agar langsing ato biar dianggap sebagai orang yang rajin tirakat... hehehe. <br />
<br />
Niat sholat untuk menggugurkan kewajiban, maka gugurlah kewajiban. <br />
Niat sholat untuk menghadap Allah, maka sampailah kita dihadapan Allah dan gugurlah kewajiban.<br />
<br />
Sholat kita akan โtertolakโ, tidak bernilai ibadah jika niatnya tidak karena Allah. Karena malu sama mertua, malu sama teman, atau karena terpaksa. Sholat juga tidak akan bernilai ibadah jika kita salah menghadap, bukan pada Yang Maha Tinggi tetapi kepada selain Dia.<br />
<br />
Bagaimana jika dalam sholat, pikiran (setir) kita oleng ke kiri dan ke kanan? Ditambah lagi suka garuk-garuk dan menguap? Makanya hayooo kuatkan niat...<br />
Biar rally ibadah kita cepat nyampe: โpegang setir kuat-kuat, ikuti kata navigator dan injak gas pooolllll.... jaga jarum tacho & speedometer selalu di garis merah..โ Jangan hanya di wilayah materi, atau emosi dan pikiran.. tetapi musti di-โgasโ di skala โrasaโ atau yang lebih tinggi lagi....<br />
<br />
Waallahuaโlam.<br />
<br />
Jadi apapun Niatnya minumannya tetap teu boong.. <br />
Tetap kita juga yang minum... ๏. Piiis Ah!!!!<br />
<br />
Salam<br />
AbetUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-81541998056965215862010-01-11T14:02:00.001+07:002011-05-25T21:24:45.205+07:00Sensasi IstighfarApa pulak ni..? <br />
<br />
Saya tidak hendak menulis tentang manfaat daripada istighfar. Asbabulnya, tentang istighfar sudah banyak ditulisken orang ramai diblog-blog, di dunia maya ini. Dipersilahken search โmanfaat istighfarโ. Pasti nemu banyak.<br />
<br />
Salah satu manfaat daripada istighfar adalah untuk membersihkan kotoran-kotoran dosa kita. Dengan banyak-banyak beristighfar, insya Allah seluruh dosa dan kesalahan yang kita sadari maupun tidak kita sadari, akan rontok sedikit demi sedikit.<br />
<br />
Apa sensasi dari pembersihan (dosa) ini? <br />
Saya mencoba untuk share pengalaman pribadi. Sensasi yang saya rasakan adalah secara fisik, (dalam) Dada saya, (bukan jantung saya), terasa plong.. kadang terasa semriwing, kadang juga terasa berdenyut-denyut, atau seolah-olah ada yang memuai ditengah-tengah dada ini. Daerah ubun-ubun kepala juga sering terasa hangat, sepertinya ada yang memancar ke atas. Tak jarang pula, tubuh terasa gatal, clekit dan pegal-pegal. Itulah sensasi-sensasi yang saya rasakan sebagai hasil dari istighfar yang banyak dan serius. Aneh juga ya? Padahal saya โhanyaโ modal komat-kamit dan keseriusan, tetapi hasilnya luar-biasa. <br />
Tentu saja sensasi hasil istighfar ini akan berbeda dari satu orang dengan orang lainnya..<br />
<br />
Selain sensasi, ada hal-hal yang โtiba-tibaโ muncul. Pernah, atau sering secara tiba-tiba saya menjadi emosional, pemarah misalnya. Padahal saat-itu tidak ada pencetus yang secara significant patut dijadikan kambing-hitam. Sehingga sempat โmempertanyakanโ: lho.. saya kan setia berdzikir, istighfar, kok masih juga emosional yah...?<br />
<br />
Dalam kesempatan yang lain, ketika beristighfar tiba-tiba muncul bayangan-bayangan masa lalu. Lho kok teringat lagi sih dosa-dosa masa lampau saya? Padahal kan saya lagi istighfar???? Untuk menghapus dosa-dosa itu??<br />
<br />
Mengapa bisa terjadi sensasi-sensasi, emosi yang naik, dan bayangan-bayangan masa lalu muncul tiba-tiba? Mengapa demikian? <br />
<br />
Ternyata usut-punya usut, dari pengalaman pribadi, istighfar memang sangat manjur untuk menggali dan membersihkan kerak dosa yang sudah puluhan tahun terpendam dalam tumpukan-tumpukan memory kita. Ketika fosil-fosil dosa itu terangkat dari Hati kita, maka emosi, perasaan, ingatan dan sensasi yang terkait dengan perbuatan dosa tersebut akan ditayangkan kembali dalam pikiran kita.<br />
<br />
Selain daripada itu, fosil kerak-kerak dosa itu tidak seketika terangkat dan lenyap dari hati kita. Ada proses. Ibarat penyakit bisul yang mau disembuhkan, bisul harus disudet hingga ada rasa sakit, cekot-cekot, yang musti dilalui untuk kemudian terus berproses hingga sembuh dan kering. Begitu pula dengan bisul-bisul dosa kita. <br />
<br />
Dosa kita.. eh dosa saya.. sungguh bejibun!!! Banyak kerak-kerak dosa yang masih melekat erat di hati saya. Maklum dulunya bekas orang kafir, orang jahil, tidak mengenal dunia cahaya, terpuruk dalam dunia kegelapan. Jadilah saya harus rajin-rajin istighfar.. Lapisan-lapisan kotoran dosa itu masih bertumpuk sekian puluh tahun tingginya. Masya Allah...<br />
<br />
Bukan hanya tumpukan-tumpukan dosa besar yang harus dibongkar dan dibakar, dosa-dosa kecil dari perbuatan-perbuatan yang โdiremehkanโ, masih pula banyak bertumpuk. <br />
<br />
Apa perbuatan yang diremehkan namun berpotensi penghasil kotoran hati?. yang saya rasakan dosa dan kotoran itu berasal dari:<br />
1. Lintasan pikiran jorok, mesum, khianat, jahat dan lain-lain. Jadi hanya dalam tataran berpikir saja sudah dosa to??. Lho katanya kalau Cuma niat saja ndak pa-pa?? Kok beda paham sih? Hehehe...<br />
2. Mengerjakan segala sesuatu, lupa dimulai dengan bismillah dan selesai lupa pula ngucapin alhamdulillah.<br />
3. Lupa mengucapkan Insya Allah ketika berjanji atau berharap sesuatu.<br />
4. Dan lain-lain.<br />
5. Dan lain-lain.<br />
<br />
Wallaaaah... kok remeh-temeh gitu? Weitt.. justru dari semua yang diremehkan itu, jika saya lupa menutupinya dengan istighfar.. Ampuuuu..uuuun!!!!!! <br />
Ayooo.. terus istighfar... anytime anywhere.. mumpung masih ada waktu. โAstaghfirullah al adziim....โ <br />
Wa Allahu aโlam.<br />
<br />
Salam<br />
AbetUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-28081234473141663232010-01-11T13:06:00.002+07:002011-06-08T12:58:30.136+07:00Maqom (Maqomat) Dalam Al QurโanBerikut, artikel yang saya copas dari catatan WIYOSO HADI di Milis suaraSUARA. Semoga dapat menambah pemahaman kita tentang diri kita. Amiin.<br />
<br />
salam<br />
Abet<br />
<br />
<br />
<br />
....Apa yang temen Antum sampaikan secara garis besar senafas dengan apa yang saya sampaikan sebelumnya hanya beda redaksi saja ustadz :-)<br />
<br />
Di Al-Qur'an selain maqom muslim, mu'min, muttaqin, muhsin, mukhlis, muqorrobin, juga disebut-sebut mengenai maqomat (kata jamak dari "maqom") lainnya. Yaitu:<br />
<br />
1. Muflihiin = orang-orang yang menang/ beruntung<br />
2. Faa'izuun = orang-orang yang mujur<br />
3. Ashabul Yamiin = orang-orang golongan kanan<br />
4. Shalihiin = orang-orang yang saleh<br />
5. Abraar = orang-orang yang baik-baik sangat berbakti kepada Allah<br />
6. Mukramiin = orang-orang yang dimuliakan Allah<br />
7. Shadiqiin= orang-orang yang benar<br />
8. Shiddiqiin = orang-orang yang membenarkan<br />
9. Muqiniin = orang-orang yang yakin<br />
10. Muhtadiin = orang-orang yang diberi petunjuk<br />
11. Shabiriin = orang-orang yang sabar<br />
12. Akhyaar = orang-orang yang terbaik<br />
13. Mukhlasiin = orang-orang yang tersucikan<br />
14. Muthohharun = orang-orang yang disucikan<br />
15. Aaminiin = orang-orang yang aman/ selamat<br />
16. Mardhiyaa = orang yang diridhai Allah<br />
17. Dzu hazhzhin 'azhiim = orang-orang yang mempunyai Keberuntungan yang amat besar<br />
<br />
Lalu apa kaitannya dengan 7 maqom yang dibahas pada e-mail sebelumnya?<br />
Baiklah coba saya uraikan sebisa mungkin, semoga Allah ta'ala meridhoi dan menolong...<br />
<br />
I. Maqom Muflihiin, Faa'iizuun & Ashabul Yamiin<br />
<br />
Pada penjelasan 7 maqomat sebelumnya disampaikan bahwa pada level (maqom) Kedua yaitu MU'MIN terdapat 2 sub-golongan, yaitu:<br />
<br />
Gol 1. Orang-orang muslim yang beriman (mu'minin) namun amal salehnya lebih ringan daripada amal buruknya selama hidupnya di dunia. Orang-orang muslim yang beriman (mu'minin) ini baru bisa masuk surga setelah melalui azab siksa neraka dulu untuk dibersihkan hati-pikiran-jiwanya dari dosa-dosanya yang masih tersisa.<br />
<br />
Gol 2. Orang-orang muslim yang beriman (mu'minin) namun amal salehnya LEBIH BERAT daripada amal buruknya selama hidup di dunia. Orang-orang muslim yang beriman ini bisa LANGSUNG masuk surga tanpa harus melalui azab siksa neraka dulu. Nah, kaum mu'minin (orang-orang beriman) inilah yang disebut atau telah mencapai maqom atau derajat:<br />
1. Muflihiin = orang-orang yang menang/ beruntung<br />
2. Faa'izuun = orang-orang yang mujur<br />
3. Ashabul Yamiin = golongan kanan<br />
<br />
<br />
ููุฃูู ููุง ู ููู ุชูุงุจู ููุขู ููู ููุนูู ููู ุตูุงููุญูุง ููุนูุณูู ุฃููู ููููููู ู ููู ุงููู ูููููุญูููู<br />
<br />
"Adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Qashshash ayat ke-67)<br />
<br />
ูุง ููุณูุชูููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงููููุงุฑู ููุฃูุตูุญูุงุจู ุงููุฌููููุฉู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงููุฌููููุฉู ููู ู ุงููููุงุฆูุฒูููู<br />
<br />
"Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang mujur." (QS. Al-Hasyr ayat ke-20)<br />
<br />
ููุฃูู ููุง ุฅููู ููุงูู ู ููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงููููู ูููู<br />
ููุณููุงู ู ูููู ู ููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงููููู ูููู<br />
<br />
"Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan." (QS. Al-Waaqi'ah ayat ke-90 sd ke-91)<br />
<br />
<br />
II. Maqom Ash-Shalihiin, Al-Abror, Al-Mukramiin<br />
<br />
Pada penjelasan 7 maqomat sebelumnya disampaikan bahwa di level (maqom) KETIGA yaitu MUTTAQIN adalah Orang-orang muslim yang bertakwa 100% (menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya). Mereka inilah bersama-sama dengan mereka yang berada di Maqom lebih mulia alias diatasnya (Maqom 4 s/d 7) termasuk dalam golongan, derajat atau maqom:<br />
4. Ash-Shalihin = orang-orang yang saleh<br />
5. Al-Abraar = orang-orang yang baik-baik sangat berbakti kepada Allah<br />
6. Al-Mukramiin = orang-orang yang dimuliakan Allah<br />
<br />
ุฅูููู ุงูุฃุจูุฑูุงุฑู ููููู ููุนููู ู<br />
"Sesungguhnya orang yang baik-baik sangat berbakti (kepada Allah) itu benar-benar berada dalam keni'matan yang besar (surga)." (QS. Al-Muthoffifiin ayat ke-22)<br />
<br />
ููููู ุงุฏูุฎููู ุงููุฌููููุฉู ููุงูู ููุง ููููุชู ููููู ูู ููุนูููู ูููู<br />
ุจูู ูุง ุบูููุฑู ููู<br />
ุฑูุจููู ููุฌูุนูููููู ู ููู ุงููู ูููุฑูู ูููู<br />
<br />
"Dikatakan (Malaikat kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan (al-mukramiin) ". (QS. Yaasiin ayat ke-26 sd ke-27)<br />
<br />
ููุฒูููุฑููููุง ููููุญูููู ููุนููุณูู ููุฅูููููุงุณู ููููู ู ููู ุงูุตููุงููุญูููู<br />
<br />
"Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh." (QS. Al-An'aam ayat ke-85)<br />
<br />
Semua Nabi Allah, total 124.000 Nabi, adalah orang-orang yang saleh (Shalihiin), baik-baik sangat berbakti (Abror) dan dimuliakan (Mukramin) Allah. Maka 'insya Allah barangsiapa yang bertakwa 100% DAN dalam kesehari-hariannya perilakunya "minimal" mencerminkan 51% kesalehan pribadi & sosial dari salahsatu dari 124.000 Nabi tsb maka ia termasuk orang-orang yang saleh (Shalihiin), yang baik-baik sangat berbakti (Abror) dan dimuliakan (Mukramin) Allah DAN "minimal" telah mencapai derajat atau MAQOM KETIGA: MUTTAQIN.<br />
<br />
III. Maqom Ash-Shadiqiin, Ash-Shiddiqiin, Muqiniin & Muhtadiin<br />
<br />
Pada penjelasan 7 maqomat sebelumnya disampaikan bahwa di level (maqom) KEEMPAT yaitu MUHSININ adalah orang-orang yang tidak hanya menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah tapi mereka selalu "berbuat kebajikan" ("Ihsan") kapan saja dan dimana saja karena mereka selalu merasakan kehadiran Allah dimana saja dan kapan saja. Mereka sadar Allah Maha Halus dapat menembus hati, pikiran, dan jiwa kita semua dan karenanya dapat persis memahami, merasakan, mengetahui 100% segala apa yang terlintas dalam hati, pikiran dan jiwa kita. Karena itu golongan Muhsinin ini jangankan berbuat ataupun berkata yang tidak baik, berpikir atau berniat yang tidak baik saja takkan terlintas dalam hati dan pikiran mereka. Mereka selalu merasakan kehadiran dan pengawasan-Nya. Nah, mereka inilah bersama-sama dengan mereka yang berada di Maqom lebih mulia/lebih tinggi (Maqom 5, 6 & 7) termasuk dalam golongan, derajat atau maqom:<br />
7. Ash-Shadiqiin = orang-orang yang benar imannya dan benar seluruh ucapannya<br />
8. Ash-Shiddiqiin = orang-orang yang sangat membenarkan / teguh sekali Keimanannya dalam seluruh ucapan dan amal perbuatannya<br />
9. Al-Muqiniin = orang-orang yang amat yakin (karena senantiasa merasakan berada dalam hadirat-NYA selalu)<br />
10. Al-Muhtadiin = orang-orang yang diberi petunjuk LAHIR (kasatmata) maupun BATIN (Kasyf)<br />
<br />
ุฑูุญูู ูุฉู ู ููู ุฑูุจูููู ุฅูููููู ูููู ุงูุณููู ููุนู ุงููุนููููู ู<br />
ุฑูุจูู ุงูุณููู ูุงููุงุชู ููุงูุฃุฑูุถู ููู ูุง ุจูููููููู ูุง ุฅููู ููููุชูู ู<br />
ู ููููููููู<br />
<br />
"(Inilah) Rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ( segala sesuatu baik yang paling tersembunyi dalam<br />
hati, pikiran dan jiwa semua hamba-Nya). Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya (baik segala hal yang nampak maupun segala hal yang "tersembunyi" ) jika kamu adalah (benar-benar) orang yang meyakini ( "muqiniin")." (QS. Ad-Dukhaan ayat ke-6 sd ke-7)<br />
<br />
Nabi Muhammad saw. adalah Nabi terakhir, tak ada nabi lagi yang diutus sepeninggal beliau, tapi dalam setiap zaman selalu ada orang-orang Shadiqiin, Shidiqiin, Muqiniin. Mereka lah orang-orang Muhtadin ("orang-orang yang diberi petunjuk LAHIR maupun BATIN (Kasyf) ) yang dapat diikuti bagaimana meneladani Nabi Muhammad saw baik sisi lahiriah maupun sisi batiniah (kejiwaan, kondisi hati)-nya. Salah satu ciri mereka (kaum Muhtadiin) adalah tiada pernah minta upah sekecil apapun atau imbalan apapun dari apa yang mereka sampaikan, jelaskan atau ajarkan.<br />
<br />
ุงุชููุจูุนููุง ู ููู ูุง ููุณูุฃูููููู ู ุฃูุฌูุฑูุง ููููู ู ู ูููุชูุฏูููู<br />
<br />
"Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Yaasiin ayat ke-21)<br />
<br />
ุฅูููู ุฑูุจูููู ูููู ุฃูุนูููู ู ุจูู ููู ุถูููู ุนููู ุณูุจูููููู ูููููู ุฃูุนูููู ู ุจูุงููู ูููุชูุฏูููู<br />
<br />
" Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (muhtadiin)." (QS. Al-Qalam ayat ke-7)<br />
<br />
Semua Nabi Allah adalah termasuk golongan Shadiqiin, Shiddiqiin, Muqiniin dan Muhtadiin. Dan dalam Al-Qur'an ada 18 Nabi yang dikaitkan langsung dengan sebutan "Shadiqin", "Shiddiqin", "Muqiniin" dan/atau "Muhsinin" yaitu:<br />
1. Adam as<br />
2. Idris as<br />
3. Nuh as<br />
4. Hud as<br />
5. Shalih as<br />
6. Ibrahiim as<br />
7. Luth as<br />
8. Isma'il as<br />
9. Is-haaq as<br />
10. Ya'qub as<br />
11. Yusuf as<br />
12. Syu'ayb as<br />
13. Musa as<br />
14. Harun as<br />
15. Dawud as<br />
16. Sulayman as<br />
17. Ayyub as<br />
18. Ilyas as<br />
<br />
<br />
ููููููุจูููุง ูููู ุฅูุณูุญูุงูู ููููุนููููุจู ูููุง ููุฏูููููุง ูููููุญูุง ููุฏูููููุง ู ููู ููุจููู ููู ููู ุฐูุฑูููููุชููู ุฏูุงููุฏู ููุณูููููู ูุงูู ููุฃูููููุจู ูููููุณููู ููู ููุณูู ููููุงุฑูููู ููููุฐููููู ููุฌูุฒูู ุงููู ูุญูุณูููููู<br />
<br />
"Dan Kami telah menganugerahkan Ishaaq dan Ya'qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Dawud, Sulayman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang senantiasa berbuat kebajikan (Muhsinin)." (QS. Al-An'aam ayat ke-84)<br />
<br />
ููุงุฐูููุฑู ููู ุงููููุชูุงุจู ุฅูุฏูุฑููุณู ุฅูููููู ููุงูู ุตูุฏูููููุง ููุจููููุง<br />
<br />
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan ("shiddiqin") dan seorang nabi." (QS. Maryam ayat ke-56)<br />
<br />
ุณููุงู ู ุนูููู ุฅููู ููุงุณูููู<br />
ุฅููููุง ููุฐููููู ููุฌูุฒูู ุงููู ูุญูุณูููููู<br />
<br />
"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang senantiasa berbuat kebajikan (Muhsinin)." (QS. Ash-Shaaffat ayat ke-130 sd 131)<br />
<br />
Maka 'insya Allah barangsiapa yang Bertakwa 100% Lahir-Batin DAN dalam kesehari-hariannya perilakunya "minimal" mencerminkan 61% akhlak mulia dari salahsatu dari ke-18 Nabi tsb diatas maka 'insya Allah ia termasuk golongan orang-orang Shadiqiin, Shiddiqiin, Muqiniin sekaligus Muhtadiin DAN "minimal" telah mencapai derajat atau MAQOM KEEMPAT: MUHSININ.<br />
<br />
<br />
IV. Maqom Ash-Shabiriin, Al-Akhyaar & Mukhlasiin<br />
<br />
Pada penjelasan 7 maqomat sebelumnya disampaikan bahwa di level (maqom) KELIMA yaitu MUKHLISIN adalah golongan muslim yang beribadah dan beramal sholeh sudah tidak lagi karena harap surga atau takut masuk neraka tapi semata-mata ikhlas karena Allah. Mereka adalah hamba-hamba- Nya yang selalu dan sepenuhnya 100% ridho dan ikhlas terhadap apapun yang diperintahkan dan ditetapkan oleh Allah ta'ala untuk mereka. Semangat penghambaan mereka 100% ikhlas karena Allah. Dan karena itu mereka dapat selalu 100% sabar dan tetap tenang hatinya terhadap segala ujian, cobaan dan musibah. Mereka termasuk orang-orang yang terbaik ( akhyaar ) dan hati-jiwa mereka tersucikan (mukhlas) dari pamrih dunia dan akhirat. Nah, mereka inilah bersama-sama dengan mereka yang berada di Maqom diatasnya ( Maqom 6 & 7 ) termasuk dalam golongan, derajat atau maqom :<br />
11. Ash-Shabiriin = orang-orang yang sabar 100% karena 100% ridho terhadap segala ketetapan & kehendak Allah<br />
12. Al-Akhyaar = orang-orang yang terbaik karena 100% sabar-ridho terhadap semua kehendak Allah<br />
13. Mukhlasiin = orang-orang yang tersucikan hati-jiwanya dari pamrih dunia-akhirat<br />
<br />
Dalam Al-Qur'an ada 9 Nabi yang secara khusus dipuji Allah karena Kesabaran dan Keikhlasannya dalam menerima segala ujian dan cobaan dari-Nya sehingga termasuk golongan orang-orang yang paling baik (Al-Akhyaar) bahkan termasuk "orang-orang terbaik pilihan" (Al-Mushthofainal Akhyaar). Yaitu:<br />
<br />
1. Nabi Idriis as<br />
2. Nabi Ibrahiim as<br />
3. Nabi Isma'iil as<br />
4. Nabi Is-haaq as<br />
5. Nabi Ya'qub as<br />
6. Nabi Yuusuf as<br />
7. Nabi Ayyub as<br />
8. Nabi Al-yasa'a as<br />
9. Nabi Dzul-Kifli as<br />
<br />
ููุฅูุณูู ูุงุนูููู ููุฅูุฏูุฑููุณู ููุฐูุง ุงูููููููู ููููู ู ููู ุงูุตููุงุจูุฑูููู<br />
<br />
"Dan (ingatlah kisah) Isma'il, Idris dan Dzul-Kifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar." (QS. Anbiyaa' ayat ke-85)<br />
<br />
ููููููุฏู ููู ููุชู ุจููู ููููู ูู ุจูููุง ูููููุง ุฃููู ุฑูุฃูู ุจูุฑูููุงูู ุฑูุจูููู ููุฐููููู ููููุตูุฑููู ุนููููู ุงูุณูููุกู ููุงููููุญูุดูุงุกู ุฅูููููู ู ููู ุนูุจูุงุฏูููุง ุงููู ูุฎูููุตูููู<br />
"Sesungguhnya wanita itu menginginkan Yusuf, dan Yusuf pun menginginkannya sekiranya dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami palingkan daripadanya kejahatan dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang IKHLAS ( ridho dalam menerima segala ujian dan cobaan dari Tuhan )." ( QS Yuusuf ayat ke-24)<br />
<br />
ููุงุฐูููุฑู ุฅูุณูู ูุงุนูููู ููุงููููุณูุนู ููุฐูุง ุงูููููููู ููููููู ู ููู ุงูุฃุฎูููุงุฑู<br />
<br />
"Dan ingatlah akan Isma'il, Ilyasa'a dan Dzul-Kifli. Semuanya termasuk orang-orang yang terbaik (akhyaar)." (QS. Shaad ayat ke-48 )<br />
<br />
Maka 'Insya Allah barangsiapa yang Bertakwa 100% IKHLAS Lahir-Batin DAN dalam kesehari-hariannya perilakunya "minimal" mencerminkan 71% akhlak mulia dari salahsatu dari 9 (Sembilan) Nabi diatas maka 'insya Allah ia termasuk golongan Ash-Shabiriin, Al-Akhyaar sekaligus Mukhlasiin DAN "minimal" telah mencapai derajat atau MAQOM KELIMA: MUKHLISIN.<br />
<br />
<br />
V. Maqom Muthohharuun, Aaminiin & Mardhiyaa<br />
<br />
Pada penjelasan 7 maqomat sebelumnya disampaikan bahwa di level (maqom) KEENAM yaitu MUQORROBIN adalah golongan muslim yang di hati dan pikiran mereka hanyalah Allah. Golongan Muqorrobin dan golongan yang berada pada maqom diatasnya (yaitu Al-Insan al-Kamil) termasuk dalam Golongan MUTHOHARUUN yaitu Orang-orang yang disucikan bukan hanya suci lahirnya saja tapi juga suci batin-jiwanya- pikirannya dan terutama hatinya dari segala sesuatu selain Allah. Di hati mereka 100% hanya ada untuk Allah sehingga sangat dekat sekali -- 100% dekat hati-jiwa-batinnya -- dengan Allah dan karena kedekatan, kesucian mereka itu lah maka orang-orang ini dapat memahami Makna-Makna terdalam, Rahasia-Rahasia paling tersembunyi, Kekuatan-Kekuatan dahsyat tersembunyi dari Ayat-Ayat suci Allah ta'ala yang terkandung dalam Al-Qur'an dan terjabar luas dengan sangat indah dalam Keseluruhan Alam Semesta.<br />
<br />
ุฅูููููู ููููุฑูุขูู ููุฑููู ู<br />
ููู ููุชูุงุจู ู ูููููููู<br />
ูุง ููู ูุณูููู ุฅููุง ุงููู ูุทููููุฑูููู<br />
<br />
"sesungguhnya Al Qur'an ini adalah sangat mulia, dalam kitab yang<br />
terpelihara baik (Lohmahfuz), tiadalah (dapat) menyentuhnya (Makna-makna terdalam, Rahasia-rahasia dan Kekuatan-kekuatan dahsyat tersembunyi dari ayat-ayat suci itu) kecuali hamba-hamba( -Nya) yang disucikan (Muthohharun)." (QS. Al-Waaqi'ah ayat ke-77 sd ke-79)<br />
<br />
Mereka ini pula termasuk dalam golongan hamba-hamba- Nya yang:<br />
<br />
15. Aaminiin = yang aman/selamat dari gangguan/cobaan/ pengaruh iblis/setan<br />
16. Mardhiyaa = yang diridhai Allah<br />
<br />
ููุงุฐูููุฑู ููู ุงููููุชูุงุจู ุฅูุณูู ูุงุนูููู ุฅูููููู ููุงูู ุตูุงุฏููู ุงููููุนูุฏู ููููุงูู ุฑูุณูููุง ููุจููููุง<br />
ููููุงูู ููุฃูู ูุฑู ุฃููููููู ุจูุงูุตูููุงุฉู ููุงูุฒููููุงุฉู ููููุงูู ุนูููุฏู ุฑูุจูููู ู ูุฑูุถููููุง<br />
<br />
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Isma'il (yang tersebut) di dalam Al Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya (umatnya) untuk sholat dan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhoi ("mardhiyaa") di sisi Tuhannya." (QS. Maryam ayat ke-55 sd ke-56 )<br />
<br />
ููุฃููู ุฃููููู ุนูุตูุงูู ููููู ููุง ุฑูุขููุง ุชูููุชูุฒูู ููุฃููููููุง ุฌูุงููู ูููููู ู ูุฏูุจูุฑูุง ููููู ู ููุนููููุจู ููุง ู ููุณูู ุฃูููุจููู ูููุง ุชูุฎููู ุฅูููููู ู ููู ุงูุขู ูููููู<br />
"Dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (Musa) melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru): "Hai Musa, datanglah kepada-Ku dan janganlah engkau takut. Sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang aman ("aaminiin")." (QS. Al-Qashshash ayat ke-31)<br />
<br />
Dalam Al-Qur'an ada seorang Nabi yang dikaitkan langsung dengan MAQOM Keenam MUQORROBIN ini yang dalam dirinya terpancar 3 kualitas yang mesti ada pada setiap MUQORROB yaitu:<br />
14. Muthohhar = yang disucikan lahir-batinnya dari hal-hal yang kotor dan tercela<br />
15. Aamin = yang aman dari gangguan/pengaruh/ bisikan halus iblis/setan<br />
16 Mardhiyaa = yang diridhai Allah;<br />
<br />
Sang Nabi itu adalah:<br />
<br />
ุฅูุฐู ููุงููุชู ุงููู ููุงุฆูููุฉู ููุง ู ูุฑูููู ู ุฅูููู ุงูููููู ููุจูุดููุฑููู ุจูููููู ูุฉู ู ููููู ุงุณูู ููู ุงููู ูุณููุญู ุนููุณูู ุงุจููู ู ูุฑูููู ู ููุฌููููุง ููู ุงูุฏููููููุง ููุงูุขุฎูุฑูุฉู ููู ููู<br />
ุงููู ูููุฑููุจูููู<br />
<br />
"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih (artinya: Pengembara) Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia, dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan ( "Muqorrobin" )." (QS. Ali-'Imraan ayat ke-45)<br />
<br />
Maka 'insya Allah barangsiapa yang Bertakwa 100% IKHLAS penuh gairah tak kenal lelah beribadah lahir batin dan dapat mencerminkan selalu dalam perilaku sehari-harinya "minimal" 81% akhlak mulianya Nabi 'Isa al-Masih 'alayhi as-salam maka 'insya Allah ia termasuk kedalam golongan hamba-hamba- Nya yang berada pada MAQOM KEENAM: MUQORROBIN yang termasuk dalam golongan Muthohharuun-Aaminiin-Mardhiyaa.<br />
<br />
<br />
VI. Maqom Dzu hazhzhin 'azhiim<br />
<br />
Pada penjelasan 7 maqomat sebelumnya disampaikan bahwa di level (maqom) KETUJUH yaitu "Al-Insan al-Kamil" ( Manusia yang sempurna akhlak mulianya) adalah mereka yang 100% Damai LAHIR BATIN DUNIA AKHIRAT karena mereka berserah diri 100% kepada Allah dengan berusaha mengikuti AKHLAK LUHUR-MULIA Nabi Muhammad saw 100% kapanpun dan dimana saja. Mereka inilah yang termasuk dalam golongan "Dzu hazhzhin 'azhiim" yaitu "orang-orang yang mempunyai Keberuntungan yang amat besar" di dunia ini apalagi di akhirat nanti.<br />
<br />
ููู ูุง ูููููููุงููุง ุฅููุง ุงูููุฐูููู ุตูุจูุฑููุง ููู ูุง ูููููููุงููุง ุฅููุง ุฐูู ุญูุธูู ุนูุธููู ู<br />
ููุฅูู ููุง ููููุฒูุบูููููู ู ููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุฒูุบู ููุงุณูุชูุนูุฐู ุจูุงูููููู ุฅูููููู ูููู ุงูุณููู ููุนู ุงููุนููููู ู<br />
<br />
"Kemuliaan/Keutamaan itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar ("dzu hazhzhin 'azhiim"). Dan jika engkau diganggu setan dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Fushshilat ayat ke-35 sd ke-36)<br />
<br />
Dengan mencoba meneladani sungguh-sungguh penuh totalitas 100% AKHLAK MULIA Nabi Muhammad saw 'insya Allah seseorang dapat mencerminkan minimal 90% Akhlak Mulia Nabi Muhammad saw atau cobalah mencerminkan minimal 91% akhlak mulia Nabi Ibrahiim as dalam keseluruhan perilaku sehari-hari. Mengapa? Karena Insan Kamil terbaik sesudah Nabi Muhammad saw, ya tak lain adalah Nabi Ibrahim as. Nabi Muhammad saw sendiri diperintahkan Allah ta'ala untuk mengikuti agama Ibrahiim yang lurus.<br />
<br />
ููู ููู ุฃูุญูุณููู ุฏููููุง ู ูู ูููู ุฃูุณูููู ู ููุฌููููู ููููููู ูููููู ู ูุญูุณููู ููุงุชููุจูุนู ู ููููุฉู ุฅูุจูุฑูุงูููู ู ุญููููููุง ููุงุชููุฎูุฐู ุงูููููู ุฅูุจูุฑูุงูููู ู ุฎูููููุง<br />
<br />
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebajikan, dan ia mengikuti agama Ibrahiim yang lurus? Dan Allah menjadikan Ibrahiim kesayangan-Nya. " (QS. An-Nisaa' ayat ke-125)<br />
<br />
ุซูู ูู ุฃูููุญูููููุง ุฅููููููู ุฃููู ุงุชููุจูุนู ู ููููุฉู ุฅูุจูุฑูุงูููู ู ุญููููููุง ููู ูุง ููุงูู ู ููู ุงููู ูุดูุฑูููููู<br />
"Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahiim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan." (QS. An-Nahl ayat ke-123)<br />
<br />
ููุฌูุงููุฏููุง ููู ุงูููููู ุญูููู ุฌูููุงุฏููู ูููู ุงุฌูุชูุจูุงููู ู ููู ูุง ุฌูุนููู ุนูููููููู ู ููู ุงูุฏููููู ู ููู ุญูุฑูุฌู ู ููููุฉู ุฃูุจููููู ู ุฅูุจูุฑูุงูููู ู ูููู ุณูู ููุงููู ู ุงููู ูุณูููู ูููู ู ููู<br />
ููุจููู ููููู ููุฐูุง ููููููููู ุงูุฑููุณูููู ุดููููุฏูุง ุนูููููููู ู ููุชูููููููุง ุดูููุฏูุงุกู ุนูููู ุงููููุงุณู<br />
ููุฃููููู ููุง ุงูุตูููุงุฉู ููุขุชููุง ุงูุฒููููุงุฉู ููุงุนูุชูุตูู ููุง ุจูุงูููููู ูููู ู ููููุงููู ู ููููุนูู ู ุงููู ูููููู ููููุนูู ู ุงููููุตููุฑู<br />
<br />
"Dan berjuanglah kamu di jalan Allah dengan sebenar-benar perjuangan. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama bapak kamu Ibrahiim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang yang tunduk, berserah diri ( muslim) dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sholat, tunaikan zakat dan berpeganglah kamu pada tali (petunjuk & agama yang diridhoi oleh) Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (QS. Al-Hajj ayat ke-78)<br />
<br />
Ya, semua Nabi Allah adalah para "Insan Kamil" ("Manusia Paripurna") pada zamannya masing-masing yang masing-masing nabi itu menceminkan minimal 91-100% Akhlak Mulia Nabi Ibrahiim as atau setidak-tidaknya 90% s.d 99% Akhlak Mulia Nabi Muhammad saw. Dan mengapa tidak 100%? Karena tak ada yang dapat mencerminkan 100% keseluruhan Akhlak Mulia Nabi terakhir kecuali Nabi Muhammad saw sendiri. Dan mereka yang telah mencapai maqom "Al-Insan al-Kamil' itu, selain para Nabi, adalah para Wali-Wali Allah yang agung. Sebagian diketahui keberadaannya oleh murid-muridnya tapi sebagian lagi "tersembunyi" maqom-nya. Mereka adalah orang-orang yang tak ingin dikenali maqom sejatinya oleh sebagian besar penduduk dunia tapi sangat dikenal oleh seluruh penghuni Langit.<br />
<br />
ุฃููุง ุฅูููู ุฃูููููููุงุกู ุงูููููู ูุง ุฎููููู ุนูููููููู ู ูููุง ููู ู ููุญูุฒูููููู<br />
ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ููููุงูููุง ููุชููููููู<br />
ููููู ู<br />
ุงููุจูุดูุฑูู ููู ุงููุญูููุงุฉู ุงูุฏููููููุง ููููู ุงูุขุฎูุฑูุฉู ูุง ุชูุจูุฏูููู ููููููู ูุงุชู ุงูููููู ุฐููููู ูููู ุงููููููุฒู ุงููุนูุธููู ู<br />
<br />
" Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tiada mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka kegembiraan di dalam kehidupan dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (QS. Yuunus ayat ke-62 sd ke-64)<br />
<br />
amiin<br />
<br />
(Wiyoso Hadi)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-84319478794905422372010-01-11T12:14:00.000+07:002010-01-11T12:14:43.186+07:007 Maqom MuslimDaripada capek-capek nulis.. (hehehe..) lagian saya belum paham jugaโฆ., berikut saya kutipkan tulisan daripada Pak Wiyoso Hadi, yang ada di Milis Komunitas SuaraHati SUARA. Email beliau: wiyoso.hadi@pajak.go.id <br />
Semoga bisa mengobati rasa ingin tahu kita semua. Amiin.<br />
<br />
<br />
<br />
From: WIYOSO HADI<br />
Sent: Wednesday, August 26, 2009 4:47 PM<br />
Subject: Bahan Ceramah ba'da Zhuhur tadi<br />
<br />
ุจูุณูู ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู ููู ุงูุฑููุญููู ู<br />
<br />
Assalamu'alaykum wr.wb.,<br />
<br />
Teman2 maaf tadi ceramah bakda zhuhur saya tidak pakai powerpoint karena bahan ceramahnya baru corat-coret 5-10 menit sebelum pulang kantor kemarin sore dan dilengkapi sedikit tadi pagi sebelum kerjakan tugas kantor lainnya, jadi maaf tidak sempat buat powerpoint tapi intinya bahasan saya tadi adalah mengenai "Nikmat Iman dan Maqom-Maqom (Kedudukan Spiritual) yang mesti dilalui seorang Muslim agar bisa mencapai Maqom Insan Kamil (Manusia Paripurna) yang secara garis besar mesti melalui 7 level spiritual (Maqom) sbb:<br />
<br />
MAQOM PERTAMA : MUSLIM TINGKAT AWAL<br />
Muslim karena lahir, muslim karena tradisi keluarga, muslim ktp, muslim nama, muslim mualaf atau muslim karena syahadat nikah dengan orang islam tapi hatinya belum tentu sepenuhnya beriman kepada Allah, nabi, rasul, kitab, malaikat, akhirat, takdir. Termasuk juga dalam kelompok ini adalah Muslim yang masih mempertanyakan Allah, nabi-nabi, rasul-rasul, kitab suci, malaikat-malaikat, akhirat dan takdir. Dalam Muslim tingkat awal ini juga termasuk Muslim yang Keimanannya baru di mulut belum sepenuhnya dalam hati dan amal perbuatan. Muslim yang bila tidak dididik dengan baik masih mungkin berbuat fasik atau kerusakan-kerusakan .<br />
<br />
ุณูููุงุกู ุนูููููููู ู ุฃูุณูุชูุบูููุฑูุชู ููููู ู ุฃูู ู ููู ู<br />
ุชูุณูุชูุบูููุฑู ููููู ู ูููู ููุบูููุฑู ุงูููููู ููููู ู ุฅูููู ุงูููููู ูุง<br />
ููููุฏูู ุงููููููู ู ุงููููุงุณูููููู<br />
<br />
"Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka, Allah tidak akan mengampuni mereka; sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS. Al-Munaafiquun ayat ke-6)<br />
<br />
Muslim tingkat awal ini masih bisa berbuat fasik ataupun kerusakan-kerusakan karena mereka belum sepenuhnya mengimani, menghayati adanya Hari Pembalasan, Hari Akhirat kelak:<br />
<br />
ุฅูููููู ุธูููู ุฃููู ูููู ููุญููุฑู<br />
ุจูููู ุฅูููู ุฑูุจูููู ููุงูู ุจููู ุจูุตููุฑูุง<br />
<br />
"Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya." (QS. Al-Insyiqaaq ayat ke-14 sd 15)<br />
<br />
<br />
MAQOM KEDUA: MU'MIN - MUSLIM YANG 100% BERIMAN & BERTAWAKAL HANYA KEPADA ALLAH<br />
<br />
ูููู ูููู ููุตููุจูููุง<br />
ุฅููุง ู ูุง ููุชูุจู ุงูููููู ููููุง ูููู ู ููููุงููุง ููุนูููู ุงูููููู ููููููุชูููููููู ุงููู ูุคูู ูููููู<br />
<br />
"Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal." ( QS. At-Taubah, ayat 51 )<br />
<br />
ุงูููููู ูุง ุฅููููู ุฅููุง ูููู ููุนูููู ุงูููููู ููููููุชูููููููู ุงููู ูุคูู ูููููู<br />
<br />
"(Dia-lah) Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah saja." ( QS. At-Thoghoobuun ayat ke-13 )<br />
<br />
Kepada semua muslim maqom pertama (I) sd ke-7 (VII), Allah ta'ala perintahkan untuk melaksanakan perintah-perintah agama tapi kepada mereka yang sudah berada di maqom ke-2 inilah Allah perintahkan untuk melaksanakan perintah-perintah agama agar naik ke maqom ke-3 yaitu menjadi orang-orang yang bertakwa (muttaqin)<br />
<br />
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ููุชูุจู ุนูููููููู ู ุงูุตููููุงู ู ููู ูุง ููุชูุจู ุนูููู ุงูููุฐูููู ู ููู ููุจูููููู ู ููุนููููููู ู ุชูุชููููููู<br />
<br />
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS: 2:183)<br />
<br />
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ุฅูุฐูุง ูููุฏููู ูููุตูููุงุฉู ู ููู ููููู ู ุงููุฌูู ูุนูุฉู ููุงุณูุนูููุง ุฅูููู ุฐูููุฑู ุงูููููู ููุฐูุฑููุง ุงููุจูููุนู ุฐูููููู ู ุฎูููุฑู ููููู ู ุฅููู<br />
ููููุชูู ู ุชูุนูููู ูููู<br />
<br />
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumuโah, ayat 9 )<br />
<br />
<br />
MAQOM KETIGA: MUTTAQIN โ MUSLIM YANG 100% BERTAKWA MENJALANKAN SELURUH PERINTAH ALLAH DAN MENJAUHI SELURUH LARANGAN ALLAH<br />
<br />
Orang-Orang dalam Maqom Ketiga ini dipastikan pasti akan masuk surga yang penuh nikmat<br />
<br />
ุฅูููู ููููู ูุชููููููู ุนูููุฏู ุฑูุจููููู ู ุฌููููุงุชู ุงููููุนููู ู<br />
" Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya." (QS. Al-Qalam, ayat 34)<br />
<br />
Doa mereka adalah :<br />
<br />
ููุงูููุฐูููู ูููููููููู ุฑูุจููููุง ููุจู ููููุง ู ููู ุฃูุฒูููุงุฌูููุง<br />
ููุฐูุฑูููููุงุชูููุง ููุฑููุฉู ุฃูุนููููู ููุงุฌูุนูููููุง ููููู ูุชููููููู ุฅูู ูุงู ูุง<br />
<br />
"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqon, ayat 74)<br />
<br />
<br />
MAQOM KEEMPAT: MUHSIN โ MUSLIM YANG 100% IHSAN ( BAIK ) DIMANA DAN KAPANPUN MEREKA BERADA<br />
<br />
Golongan (dalam Maqom Ke-empat) ini tidak hanya menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah tapi mereka selalu "berbuat baik" ( Ihsan ) kapan saja dan dimana saja karena mereka selalu merasakan kehadiran Allah dimana saja dan kapan saja.<br />
<br />
ูุง ุชูุฏูุฑููููู ุงูุฃุจูุตูุงุฑู ูููููู ููุฏูุฑููู ุงูุฃุจูุตูุงุฑู ูููููู ุงููููุทูููู ุงููุฎูุจููุฑู<br />
<br />
"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Anโaam, ayat 103)<br />
<br />
Mereka sadar Allah Maha Halus dapat menembus hati, pikiran, dan jiwa kita semua dan karenanya dapat persis memahami, merasakan, mengetahui 100% segala apa yang terlintas dalam hati, pikiran dan jiwa kita. Karena itu golongan Muhsinin ini jangankan berbuat ataupun berkata yang tidak baik, berpikir atau berniat yang tidak baik saja takkan terlintas dalam hati dan pikiran mereka. Mereka selalu merasakan kehadiran-Nya.<br />
<br />
ุฅูููู ุงูููููู ุนูุงููู ู ุบูููุจู ุงูุณููู ูุงููุงุชู ููุงูุฃุฑูุถู ุฅูููููู ุนููููู ู ุจูุฐูุงุชู ุงูุตููุฏููุฑู<br />
<br />
"Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati." (QS. Fathir ayat ke-38)<br />
<br />
<br />
MAQOM KELIMA : MUKHLIS โ MUSLIM YG 100% IKHLAS BERIBADAH (Ritual maupun Sosial)<br />
<br />
ููู ูุง ุฃูู ูุฑููุง ุฅููุง<br />
ููููุนูุจูุฏููุง ุงูููููู ู ูุฎูููุตูููู ูููู ุงูุฏููููู<br />
<br />
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya mengabdi Allah dengan ikhlas dalam (menjalankan) agama dengan lurus," (QS. Al-Bayyinah, ayat 5)<br />
<br />
ููู ูุง ุฎูููููุชู ุงููุฌูููู ููุงูุฅููุณู ุฅููุง ููููุนูุจูุฏูููู<br />
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Adz-Dzaariyaat, ayat ke-56)<br />
<br />
Golongan muslim ini beribadah dan beramal sholeh sudah tidak lagi karena harap surga atau takut masuk neraka tapi semata-mata ikhlas karena Allah.<br />
<br />
MAQOM KEENAM: MUQORROBIIN โ MUSLIM YG 100% HATINYA DEKAT KEPADA ALLAH<br />
<br />
Golongan muslim ini di hati dan pikiran mereka hanyalah Allah. Mereka adalah orang-orang zuhud. Zuhud tidak berarti miskin materi, tapi hati mereka tidak terikat oleh materi dan segala nikmat karunia duniwai yang diberikan kepada mereka. Seandainya materi dan segala nikmat karunia duniawi itu diambil dari mereka, tak akan membuat mereka mengurang rasa syukur dan ibadah mereka kepada Allah. Golongan muslim seperti ini adalah golongan muslim yang jiwa dan hatinya sudah seperti jiwa dan hatinya Nabi Ayyub 'alayhi as-salam saat diuji oleh Allah ta'ala. Bagi mereka disediakan mata air di akhirat dan "mata air" kebahagiaan spiritual di dunia ini. Sehingga dalam kondisi fisik paling payah pun mereka tetap bahagia secara spiritual.<br />
<br />
ุนูููููุง ููุดูุฑูุจู ุจูููุง ุงููู ูููุฑููุจูููู<br />
"mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah." (QS. Muthoffifiin, ayat ke-28)<br />
<br />
<br />
MAQOM KETUJUH : INSAN KAMIL, MUSLIM KAFFAH โ MUSLIM YANG 100% ISLAM ( Damai ) LAHIR BATIN karena apa? Karena mencintai Allah dengan sebenar-benarnya. Dan bukti cinta mereka kepada Allah adalah dengan mengikuti dan mencerminkan 100% akhlak Nabi saw. dalam seluruh aspek kehidupan mereka:<br />
ูููู ุฅููู ููููุชูู ู ุชูุญูุจููููู ุงูููููู ููุงุชููุจูุนููููู ููุญูุจูุจูููู ู ุงูููููู<br />
ููููุบูููุฑู ููููู ู ุฐููููุจูููู ู ููุงูููููู ุบููููุฑู ุฑูุญููู ู<br />
<br />
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. "Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (QS. 3:31)<br />
<br />
ู ููู ููุทูุนู ุงูุฑููุณูููู ููููุฏู ุฃูุทูุงุนู ุงูููููู ููู ููู ุชููููููู ููู ูุง ุฃูุฑูุณูููููุงูู ุนูููููููู ู ุญููููุธูุง<br />
" Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka." (QS An-Nisaa : 80)<br />
<br />
Sederhananya mereka 100% Damai LAHIR BATIN DUNIA AKHIRAT karena mereka berserah diri 100% kepada Allah dengan mengikuti AKHLAK MULIA Nabi Muhammad saw 100% kapanpun dan dimana saja.<br />
<br />
Kita sekarang, yang berada di lantai tujuh tempat sholat berjama'ah dua kantor pajak ini 'insya Allah sudah mencapai Maqom Kedua yaitu "MU'MIN" semoga dengan berpuasa dengan Benar dan Sempurna selama bulan Ramadhon ini, kita bisa naik menuju maqom ketiga yaitu diterima disisi-Nya sebagai golongan Muttaqin.<br />
<br />
ุฅูููู ููููู ูุชููููููู ุนูููุฏู ุฑูุจููููู ู ุฌููููุงุชู ุงููููุนููู ู<br />
<br />
"Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya." (QS. Al-Qalam: 34)<br />
<br />
amiin.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-89725246617593243172009-11-14T10:40:00.001+07:002011-05-25T21:10:33.673+07:00KESADARAN MANUSIA (2)<b>KESADARAN ENERGI<br />
</b><br />
Kesadaran Energi adalah kesadaran yang kita miliki terkait dengan Tubuh Energi kita<span style="color: blue;"> </span><i><span style="color: blue;">(lihat tulisan berjudul: Manusia Makhluk Yang Kumplit).</span> </i>Dalam alam kesadaran inilah sesungguhnya letak gudang penyimpanan seluruh pengetahuan kita, ketrampilan kita, memory (database) seluruh peristiwa dan kejadian yang kita alami, tempat dimana mimpi-mimpi kita berlangsung, tempat beradanya sifat-sifat psikis kita, tempat Nafsu, Ego & Emosi blended together, tempat bersemayamnya kekuatan mental kita..<br />
<br />
Kesadaran inilah yang sesungguhnya lebih banyak kita pakai dalam menjalani kehidupan di alam materi.. lho kok kesadaran energi, bukan kesadaran materi? Benar. <br />
<br />
Seperti yang telah saya singgung dalam tulisan Kesadaran Materi, bahwa kesadaran materi ini adalah Kesadaran Semu. Kesadaran materi, akan terpakai ketika kita belajar ketrampilan baru, yang terkait dengan benda-benda alam materi. Belajar nyetir mobil misalnya. Pada tahap-tahap awal belajar, benar-benar kita berada dalam kesadaran materi ini. Kita belajar bagaimana mensinkronkan gerakan kaki kiri yang menekan pedal kopling dan tangan kanan menggerakkan tongkat persneling ke gigi satu, lalu secara bersamaan kaki kiri melepas pedal kopling secara perlahan, dibarengi kaki kanan menginjak pedal gas.. ngeng.. ngeng.. pandangan lurus ke depan, kedua tangan memegang stir.. jangan kaku-kaku.. lah!! LAH kan baru belajar??<br />
<br />
Betapa sulitnya kita konsentrasi menggunakan kesadaran materi (fisik) kita untuk belajar ketrampilan yang baru. Namun.. setelah ketrampilan itu kita kuasai, nyetir mobil adalah hal yang sangat mudah. Mobil besar atau mobil kecil sama saja. Body mobil sudah menyatu dengan kesadaran kita. Kita tidak perlu memelototi ban depan kita agar tidak masuk ke lubang, waktu nyalip kita tidak perlu nengok-nengok kaca spion agar tidak nyenggol mobil yang lain, kita tidak perlu lagi konsentrasi dengan tegang untuk mengoperasikan pedal, stir dan lain-lain. Semuanya sudah berjalan secara otomatis tanpa kita sadari. Secara otomatis? Itulah hasil kerja Kesadaran Energi kita. <br />
Meski sudah lamaaa sekali kita tidak nyetir mobil.. ketrampilan itu siap dijalankan kembali oleh Kesadaran Energi kita di tubuh fisik kita.<br />
<br />
Jika kita tetap menggunakan kesadaran materi kita dalam beraktifitas rutin maka.. <em>โcapek deeeh..โ </em><br />
Mungkin kita pernah menemukan seseorang yang gerakan motoriknya terlihat kaku, tidak luwes. Sudah diajar hal (ketrampilan) yang sama berkali-kali tetap saja salah-salah melulu, padahal phisically terlihat normal, tidak ada kelainan syaraf, otot atau tulang. Dimana letak hambatannya? Kemungkinan besarnya adalah: ada hambatan emosional โ hambatan pada tubuh energinya yang menyebabkan aplikasi ketrampilan tidak bisa diretrieve dari tubuh energi dengan sempurna. <br />
<br />
<br />
<strong>Apa Yang Bisa Dilakukan Dengan Kesadaran Energi?</strong><br />
Kesadaran Energi telah beberapa kali saya singgung pada tulisan-tulisan saya sebelum ini, seperti: Mengenal Pikiran (1-13), Lapisan Tubuh Energi dan cara membersihkannya, Gara-gara Peak Emotion.<br />
<br />
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kesadaran energi ini, baik untuk murni tujuan duniawi (materiil) maupun tujuan energi-i.<br />
<br />
Siapa saja yang menggali dan mengasah potensi-potensi kemampuan Tubuh Energi ini pasti akan mendapatkannya. Tentu saja ada syarat dan ketentuan yang berlaku, yang sangat tergantung dari setting-pribadi masing-masing. <br />
<br />
Kesadaran Energi bukan monopoli orang suci saja, bukan monopoli orang beriman saja, tetapi untuk semua makhluk yang memiliki Tubuh Energi. Orang-orang yang mengolah tubuh energinya, dapat memperoleh ilmu-ilmu yang sakti mandraguna, ilmu yang asli-murni berasal dari potensi dirinya, meski banyak pula yang โtempelanโ yang dapat menunjukkan performansi kesaktian yang serupa. <br />
<br />
Kemampuan-kemampuan <em>adikodrati</em> atau <em>daya-linuwuh</em>, sama halnya seperti melatih otot-otot tubuh fisik hingga jadi kekar bak binaragawan, atau berlatih lari atau berenang, semuanya adalah ketrampilan yang harus dilatih. Walaupun, dalam pencapaiannya ada yang cepat, ada pula yang lambretta โ sangat lambat. Kemampuan-kemampuan adikodrati, tidak bisa digunakan sebagai ukuran Spiritualitas, tidak menunjukkan ukuran kesucian dan kedosaan seseorang. Bukan ukuran beriman atau tidak-beriman. Orang suci bisa melihat jin, dukun blackmagic juga bisa melihat jin. <br />
<br />
<br />
<strong>Nyambung Dengan Kesadaran Energi</strong><br />
<em>โOrang Gilaโ</em> adalah orang tubuh fisiknya tetap terjaga namun kesadarannya berada dan โnyangkutโ di Kesadaran Energi, dengan kondisi emosi yang extreem <em>(Peak Emotion).</em> Kalaupun kesadarannya sudah balik ke kesadaran materi, beban pikiran โ bayangan-bayangan dipikirannya terlalu dominan yang membuatnya tetep โgilaโ. Ia tidak bisa membedakan mana kejadian di alam energi (orang bilang khayalan) dengan mana kejadian di alam materi. Itulah mengapa โorang gilaโ suka ketawa-ketiwi sendiri, senyum-senyum sendiri atau jalan-jalan zonder โkathokโanโ (nggak usah dibayangin ya..). <br />
Itu karena kesadarannya tidak berada ditubuh fisik, kalau kesadarannya ada ditubuh fisik tapi nggak โkathokโanโ, bukan orang gila tapi exhibitionist.. atau lagi pak-pung.. hehehe.<br />
<br />
Orang-gila yang lagi โkumatโ, akan diberi obat penenang yang berfungsi untuk menghambat informasi yang datangnya dari Alam Energinya (khayalan, atau gambaran peristiwa masa lalu yang muncul kembali) agar tidak sampai ke otak, sehingga ia menjadi tenang. Dalam banyak kasus, sangat jamak ditemui jin-jin yang ngendon ikut ngerame-in di tubuh orang gila. <br />
<br />
<em>Eh.. kok jadi ngomongin orang gila?? Naon maksud???</em><br />
<br />
Okey.. orang gila adalah sebuah contoh yang sangat bagus untuk menunjukkan bahwa dengan menggunakan kekuatan emosi dan pikiran yang tinggi, maka seseorang bisa berpindah kesadaran dari kesadaran materi ke kesadaran energi. Namun sayangnya, menjadi orang gila adalah sesuatu yang mengerikan buat kita-kita yang mengaku atau dianggap waras ini..<em> fear factor</em> dan <em>Factor Malu</em> nya terlalu tinggi untuk dicoba. Lagian.. tidak ada jaminan bisa balik-waras dengan cepat... <br />
<br />
Dengan prinsip yang sama, kita-kita yang menganggap diri waras ini dapat meraih kesadaran energi. Hayooo sapa mau??? hehehe.. hihihi.. hahaha... hush!!!! <br />
Cara ini tidak direkomendasikan bagi yang mengidap psikosomatik, atau dalam bahasa agamanya: keikhlasannya masih jauh dari ikhlas. Masih memendam dendam, kekecewaan, kesedihan masa lalu. Kesabarannya masih jauh dari sabar. Masih suka was-was, marah-marah, khawatir, dst.<br />
<br />
<br />
<strong>Menggapai Kesadaran Energi</strong><br />
Banyak cara yang bisa kita lakukan, dan semuanya membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Ingat: <strong><em>KETEKUNAN DAN KESABARAN</em></strong>. Jangan seperti saya yang suka berkata: <em>โSaya sudah berlatih 270X nggak juga bisa-bisa, apa lagi yang harus saya lakukan nieh?โ</em><br />
Baru 270X saja saya sudah <em>โnglokro bin patah-semangatโ.</em> Thomas Alva Edison (katanya), berhasil membuat yang namanya bohlamp setelah berlatih (mencoba) yang ke-1000 kalinya. Selama itu ia pantang-menyerah. Jadi: Jadilah Thomas Alva Edison yang tekun dan sabar.<br />
<br />
Bagaimana cara yang paling cepat menggapai Kesadaran Energi?. Yang paling cepat (sekali) menurut saya ya.. loncat dari menara BTS atau SUTET atau menjajal kerasnya lokomotif ketika melaju. Dijamin langsung bisa melihat tubuh-jasad sendiri... hehehe... just kidding.. jangan dianggap ngajarin <em>suicide </em>ya..?? <strong><em>Please??</em></strong><br />
<br />
Okey, Menurut saya cara yang paling aman dunia-akhirat adalah dengan mengamalkan Rukun Islam, Rukun Iman dan Rukun Ihsan dengan sebenar-benarnya.<br />
<br />
<strong>Lha? Itu sih sudah setiap hari kita lakukan? </strong><br />
Tunggu dulu.... Sudahkah kita melakukannya dengan prinsip โOrang Gilaโ diatas? <br />
Maksud saya, ketika kita sholat, apakah sudah menggunakan โpeak emotionโ kita? Perasaan rindu-dendam kita yang ingin bertemu dengan Sang Kekasih Hati? <br />
<br />
Ketika memadu-kasih <em>(sholat) </em>dengan-NYA, pernahkah kita tumpahkan cinta dan kerinduan kita? Tak ingin mata ini lepas menatap Wajah-NYA.. Tak ingin jemari ini lepas dari Genggaman-NYA. Tak ingin Hati ini jauh dari Dekapan-NYA.. Duuhh.... <br />
<br />
Ketika kita jauh dari Kekasih, pernahkah kita memanggil-manggil Kekasih hati kita <em>(dzikir)</em> dengan Cinta dan Kerinduan yang dalam? <em><strong><span style="color: #274e13;">Allaaah.. Allaaaah.. Allaaah... Ya Waduud..</span></strong></em><br />
<br />
Pernahkah kita mandi kembang? dengan air dari tujuh sumber mata air? membersihkan diri agar bersih dan wangi <em>(tazkiyyatun-nafs)</em> kala hendak berjumpa dengan-NYA?<br />
<br />
Mohon maaf, Cara ini tidak saya rekomendasikan untuk orang yang belum pernah jatuh cinta... hehehe.. Bagi yang belum, saran saya: Temukan segera Kekasih anda.. Bila sudah menemukan, kenalilah lebih dalam dan kencani..<br />
<br />
<br />
Salam<br />
<br />
AbetUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-79656426304739931932009-11-13T13:52:00.002+07:002009-11-16T08:14:17.109+07:00Ujian Dalam KesadaranHidup adalah untuk ibadah. Dalam ibadah itu banyak ujian yang harus ditempuh untuk meraih derajat iman dan taqwa (Maqom) yang lebih tinggi. Seperti halnya tingkatan kesadaran, ragam ujian dalam kehidupan ini juga sesuai dengan tingkat kesadaran kita. <br />
<br />
<strong>Ujian Di Kesadaran Materi dan Energi</strong><br />
Hidup dalam kesadaran Materi dan Energi bias diibaratkan dengan permainan Ular-Tangga. Saat kita melempar dadu, kita tidak paham apa yang akan terjadi ketika dadu kita lempar. Kita hanya bisa menduga-duga dan berharap, mudah-mudahan dapat angka bagus supaya bisa naik-tangga, tidak jatuh meluncur menuruni ular. <br />
Setiap langkah yang akan kita ambil dipikir-pikir advantage-disadvanteges nya, baik-buruknya, untung ruginya, dengan segala keterbatasan ketrampilan, pengetahuan dan informasi yang kita miliki. Tujuan langkah kita lebih banyak untuk pemuasan nafsu, ego, dan emosi kita. Cenderung urusan Duniawi semata meski dengan jargon: <em>โbukankah bekerja adalah ibadah?โ.</em><br />
Sesuai Hukum Ketertarikan <em>(Law of Attraction),</em> bagi orang yang memiliki kekuatan pikiran yang powerfull, hidup terasa mudah. Apa yang dipikirkan menjadi kenyataan, entah dalam waktu dekat atau lambat. <br />
Namun tidak semua keinginan dan rencana pasti terjadi sesuai harapan (NEE) kita. Banyak kita temui rencana-rencana yang matang dan terukur, tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan. <br />
Banyak yang sudah berrencana, berusaha, juga berdoa agar apa yang diharapkannya terjadi, lalu gagal-total. Disinilah letak ujian hidup itu. Mau: memperturutkan Nafsu, Ego dan Emosi? menyalahkan Allah atas kegagalan itu? Atau berserah diri pada ketetapanNYA yang telah terjadi? Ikhlas dan sabar serta syukur.<br />
<br />
Orang yang berada dalam Kesadaran Materi dan Energi, masih banyak bergantung pada makhluk yang lain, manusia yang lain. Juga menggantungkan diri pada kemampuan diri. Selama tolong-menolong itu dalam koridor Ilahiah, tidak ada dosa mendapatkan pertolongan dari manusia lain.<br />
Memang begitulah sunatullahnya dan Allah SWT akan menurunkan pertolongan-NYA, melalui makhluk-makhlukNYA, bila mereka meminta tolong, berdoa kepada Allah. <br />
<em>โEeeh.. tiba-tiba kok ada perasaan pingin ketemu pak Ali ya..??โ </em><br />
<em>โEeeh.. nggak tahunya pak Ali mau bagi-bagi rejeki buat saya..โ </em><br />
<em>โEeh.. nggak tahunya pak Ali punya informasi untuk kelancaran usaha saya..โ</em> dan eh-eh yang lain.. itulah satu bentuk pertolongan Allah.. tidak ada kejadian yang terjadi karena kebetulan. Waallahu aโlam.<br />
<br />
<br />
<strong>Ujian Di Kesadaran Jiwa</strong><br />
Perjalanan dan Ujian Hidup pada tahapan ini (kesadaran Jiwa) bias juga dianalogikan dengan permainan Ular Tangga. <strong>NAMUN..</strong> kita tidak melempar dadu untuk menentukan berapa kotak (langkah) yang akan kita tempuh. Setiap kotak harus kita lewati dalam permainan Ular-Tangga di kehidupan Kesadaran Jiwa. <br />
<br />
Jadi kita Tahu dan Sadar, bahwa di kotak depan kita akan (diperintahkan) menginjak <em>โkotak Tanggaโ</em> atau <em>โkotak Ularโ. </em><br />
Itu sebuah kepastian. <em>Kita harus menjalani kotak โUlarโ itu dan TURUN</em>, atau <em>kita akan menginjak kotak โTanggaโ dan NAIK. </em><br />
Tak ada bedanya kedua jenis kotak tersebut, <strong>BUKAN BERKAH</strong> <strong>atau MUSIBAH</strong>. <em>Dua-duanya adalah Ujian untuk kenaikan derajat Ikhlas, Sabar dan Syukur kita.</em> Ada yang berulang-ulang gagal diujian Ular, dan tidak sedikit yang gagal diujian Tangga.<br />
<br />
Bagi orang dengan referensi kesadaran Materi, ketika ybs menetapi kotak Ular mungkin akan berkomentar: <em>โKasihan ya pak Fulan.. ibadahnya rajin, sholeh, baik.. tapi lagi kena musibah.. perusahaannya bangkrut!!โ.</em><br />
Atau ketika ybs melangkah di kotak Tangga, mungkin akan ada yang berkata: <em>โWah.. beruntung sekali ya pak Fulan.. sudah sholeh, kaya-raya lagi..!!โ rejekinya benar-benar moncer!!!!.</em><br />
<br />
Jangan mengeluh dan nglokro<em> (patah semangat)</em> ketika mendapati kotak Ular menghadang, betapapun beratnya ujian yang menghadang, yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan menimpakan beban-ujian yang tidak sanggup kita pikul. <br />
Begitu pula ketika dapat Ujian Tangga, janganlah kenaikan itu membuat kita jumawa, lupa diri, karena hakikatnya itu juga ujian. Amanah adalah ujian.<br />
<br />
Jangan terlalu sedih dan jangan terlalu gembira. Tempatkan dan usahakan Nafsu, Ego dan Emosi (NEE) pada Titik NOL. <em>Jangan kelamaan sedih, jangan kelamaan gembira</em>.<br />
<br />
Jalankan dengan semangat Samikna wa atokna. Just Do It. Lepaskan ilmu tentang kadigdayaan pikiran, kekuatan pikiran. Lupakan dan tinggalkan hukum LOA. Sebab ilmu itu hanya berlaku di Tahapan Kesadaran Pikiran, kesadaran Energi. Intinya adalah: Lepaskan kelekatan kita dengan segala urusan duniawi โ Zuhud. <em>Ingat!!! Zuhud tidak berarti miskin harta benda dan pengetahuan duniawi. </em><br />
<br />
Bagaimana jika kita menolak menempuh kotak โUlarโ?. Manager kita akan memberi semangat untuk kita yang masih berpikir secara logika atau โperasaanโ ini. Manager kita akan tidak bosan-bosannya menuntun dan mengingatkan kita.<br />
<br />
Bagaimana jika kita tetap tidak berani mengambil langkah โUlarโ di depan tersebut? Mungkin saja perjalanan spiritual kita jadi terlambat.<em> Mbuh ah....</em><br />
<br />
Orang yang telah mantabbb berada dalam Kesadaran Jiwa, tidak akan โmeminta tolongโ kepada selain Allah, karena yang dilihat olehnya dan tujuannya hanya Allah semata. Salah satu kisah klasik yang bisa dirujuk dari Al Qurโan adalah ketika Nabiyullah Ibrahiim AS hendak dibakar. Ia hanya berharap pertolongan dari Allah saja, tidak dari yang lain. Walau ketika malaikat menawarkan diri untuk menolong.<br />
<br />
Harap diingat betul, bahwa yang saya bicarakan ini adalah hal-hal yang terkait dengan kesadaran jiwa, kesadaran cahaya bukan kesadaran energi atau materi. Ujian di tahapan ini, jauh berbeda dengan ujian di Kesadaran Pikiran ataupun Kesadaran Jasadiah.<br />
<br />
<br />
<strong>Tingkatan Kesadaran Jiwa</strong><br />
Kesadaran jiwa itu bertingkat-tingkat, konon ada 7 tingkatan besar. Tingkat yang paling tinggi adalah Insan Kamil. Pada tingkat ini, konon, mereka sudah sepenuhnya tidak menggunakan Kesadaran Energinya. Pikiran, Emosi, Ego dan nafsu mereka, sudah stabil dititik โNOLโ โ tidak lagi mereka kedepankan sebagai driver. Mereka sudah sadar sepenuhnya sebagai Jiwa โ Manusia Sejati.<br />
<br />
Wa Allahu Aโlam. <br />
<br />
<strong>Salam</strong><br />
<strong>Abet</strong>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-21335113646533154482009-11-13T13:33:00.003+07:002010-01-11T08:27:38.448+07:00KESADARAN MANUSIA (3)<strong>KESADARAN CAHAYA</strong><br />
<br />
<strong><span style="color: blue;">Dicari: <em>Professional Manager untuk Artis Top. </em></span></strong><br />
<br />
Artis yang sedang naik daun, sedang laku-keras, dipastikan akan pusing bin repot bila tak punya manager untuk mengurusi seluruh kegiatannya. Banyak sekali kegiatan yang musti dilakukan seperti jadwal rekaman, latihan persiapan manggung, jadwal pengambilan gambar video klip, acara temu fans, kontrak iklan, bintang tamu suatu acara, dan seabrek kegiatan lainnya.<br />
<br />
Kepusingan itu akan berkurang jika si artis sudah mempunyai manager yang mantab, professional. Manager yang mengelola seluruh pernak-pernik kegiatan artis, tugas artis dalam berkarir menjadi lebih simple: <em><span style="color: blue;">just do it,</span></em> disamping tentunya harus terus meningkatkan performa diri agar tetap bisa exist.<br />
<br />
Namun semantab-mantabnya manager, ujung-ujungnya si Artis juga musti sadar, bahwa tidak selamanya akan jadi artis. Tidak selamanya laku dijual karena sebab-sebab alamiah. Tak ada yang abadi kecuali keabadian itu sendiri, begitu kata-kata bijak mengatakan. Suatu saat, ketika ia sudah tidak laku lagi, maka ia harus nrimo.. pasrah terhadap ketetapan yang harus terjadi. Tidak bisa menyalahkan managernya. Tibalah saat untuk <em>โbiso rumongso, ojo rumongso bisoโ</em> iku jare pak Harto.<br />
<br />
<em>Lho ini kok ngomongin soal artis segala.. apa mo alih profesi nie?</em><br />
Bukan. Peran Manager Artis yang saya bicarakan diatas sesungguhnya mirip dengan peran Jiwa kita, Nafs kita, atau ada yang menyebutnya Higher Self atau Guru Sejati kita. Whatever they name it-lah, intinya adalah JIWA kita sendiri yang merupakan Diri Sejati kita.<br />
<br />
Jiwa kita selalu concern terhadap perilaku tubuh Energi dan tubuh Materi kita. Concern terhadap pikiran kita. Ia sangat paham dengan gerak-gerik perilaku kita. Apapun yang dipikirkan dalam โbenakโ kita, apapun yang sedang kita hadapi, walau โkita sendiriโ tidak tahu, ia tahu dan paham.<br />
<br />
Mengapa ia begitu concern? Jawaban simple-nya: Sudah dari sono-nya.. hehe.. Kemungkinan jawaban yang lain: Karena ketika kita โdipundutโ Yang Maha Kuasa, jiwa kita itulah yang โketempuhanโ harus mempertanggung-jawabkan perbuatan kita. <br />
<br />
Berbeda dengan manager artis, Jiwa kita adalah Manager yang tidak bisa dipecat. Yang bisa dan sering tidak sadar kita lakukan adalah โmen-cuek-kannyaโ. Manager kita terlupakan. Padahal, serumit-seruwet apapun masalah kita, manager kita ini mampu mengatasinya. Dan jika kita ingin selamat dunia akhirat, kita sebaiknya harus โberkonsultasiโ dan โmanutโ dengan manager kita ini.<br />
<br />
<br />
<strong>Kerjasama yang baik antara manager dan artis.</strong><br />
<br />
Dalam bekerja-sama dengan manager, kita dituntut untuk selalu mengedepankan rasa Ikhlas, Sabar, dan Syukur. Tidak memperturutkan keinginan sendiri karena segala sesuatu toh tidak selalu berjalan sesuai rencana <em>(nafsu dan ego)</em> kita bukan?.<br />
Ibarat dalam dunia artis, akan menjadi โcilakakโ ketika si artis sak-karepe dewe, mentang-mentang lagi laku keras.. ia berulah. Jadwal kegiatan yang sudah disusun oleh manager, kontrak manggung sono dan sini, temu sono temu sini sudah di teken .. eh mendadak si artis punya acara sendiri.. Manager juga yang akan โkalang kabutโ menyelesaikannya.<br />
<br />
Lebih dari sekedar manager, jiwa kita akan bertindak sebagai konsultan, penasihat, dalam semua urusan, baik urusan duniawi maupun akhirati. Ia akan memberitahu kita apa yang musti kita lakukan. Ia bisa juga meminta kita melakukan sesuatu yang pasti gagal. Lho kok? Ada alasan-alasan tertentu dibalik dimintanya kita melakukan sesuatu yang pasti gagal. <br />
Gagal disini adalah menurut referensi Kesadaran Energi, tetapi tidak gagal menurut referensi Kesadaran Jiwa. Salah satu alasan yang utama melakukan sesuatu yang pasti gagal adalah: Agar tercapai keseimbangan, dunia-akhirat. Keseimbangan yang seperti apa? <em>Mbuh..</em><br />
<br />
<br />
<strong><span style="color: blue;">Apakah anda pingin punya manager kayak artis?</span></strong><br />
Saya juga mau... hehehe..<br />
<br />
Memiliki manager diri adalah tahapan awal ketika seseorang mulai memasuki Kesadaran Jiwa. Itulah saat Kesadaran Fisik dan Kesadaran Energi kita โconnectโ (nyambung) dengan Kesadaran Jiwa kita. <br />
<br />
Agar โPintu Masukโ (saluran komunikasi) menuju Kesadaran Jiwa kita bisa terbuka, kita harus memiliki Kunci Kombinasi nya lebih dulu. Kunci Kombinasi tersebut harus dipakai bersamaan untuk membuka Gerbang Kesadaran Jiwa kita. Kunci-kunci tersebut adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<strong><span style="color: blue;">Kunci pertama:</span></strong> <em>Beriman kepada Allah SWT, bukan kepada MAKHLUK-NYA.</em><br />
Bukan beriman kepada nabi-nabi, Bukan beriman kepada diri-sendiri, kepada konsep yang merupakan produk pikirannya sendiri. Jika pemahaman tentang Allah dan tauhidnya kurang pas maka sulit untuk memiliki manager ini. <span style="color: #274e13;">Wilayah Jiwa adalah wilayah Tauhid</span>. Orang yang tidak memeluk agama Tauhid jangan harap bisa masuk wilayah Kesadaran Jiwa ini, meski yang bersangkutan telah mencapai level Fana di alam energi. Wilayah ini secara tegas benar-benar merupakan wilayah โ<em>Bagiku agamaku, bagi agamamu jangan harap bisa kesiniโ. </em><br />
Wilayah ini juga khusus untuk orang beriman saja, bukan sekedar orang yang mengaku beragama islam saja. Beriman adalah taat. Ketaatan, bukan sekedar percaya. Semua perintah dan larangan diindahkan tanpa reserve: samikna wa atokna. <br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kunci kedua:</strong></span> <em>Lulus mata pelajaran hidup Ikhlas, Sabar dan Syukur (ISS).</em><br />
Jika nilai rata-rata ISS yang sempurna adalah 100, maka nilai minimal yang mutlak dicapai adalah 80. Tinggi juga ya?? Berapa nilai ujian ISS saya? Hehehe.. malu ah.. belum lulus..<br />
<br />
Definisi ISS menurut pemahaman saya, silahkan baca kembali tulisan saya tentang Mengenal Pikiran yang terkait dengan ISS ini.<br />
Secara singkat, hakikat <em>Ikhlas adalah pengendalian diri <strong>(NEE)</strong> terhadap peristiwa yang telah lewat <strong>(past)</strong> dan yang sedang dijalani <strong>(present).</strong> </em><br />
<em>Sabar adalah pengendalian diri <strong>(NEE)</strong> terhadap masalah yang sedang dihadapi <strong>(present)</strong> dan masalah masa depan <strong>(future).</strong> </em><br />
<em>Syukur adalah pengendalian diri <strong>(NEE)</strong> terhadap apa-apa yang telah dicapai, apa-apa yang dimiliki saat ini <strong>(present, Now).</strong></em> Ikhlas dan Sabar harus dijaga dengan mempertahankan (stabilized) NEE dititik NOL, tidak positif tidak pula negatif.<br />
<br />
<strong><span style="background-color: white;"><span style="color: blue;">Kunci ketiga</span>:</span></strong> <em>Jangan pernah beranggapan bahwa kita sudah cukup bersih. </em><br />
Jangan pernah beranggapan bahwa istighfar kita sudah โkebanyakanโ, kita harus introspeksi diri.<br />
Mengambil contoh cerita tentang artis yang <em>โsak-karepe deweโ</em> diatas, tentunya kita jadi paham bahwa kita ini tidak boleh memperturutkan intrik-intrik persekongkolan jahat antara <em>Pikiran, Emosi, Ego dan Nafsu, (PEEN)</em> baik yang disuarakan atau tidak melalui tubuh fisik.<br />
Kita tidak boleh memperturutkan tubuh energi dan tubuh fisik kita. Kita tidak boleh <em>โsak-karepe-udele-deweโ</em> tidak boleh <em>โkumaha aingโ,</em> kumaha karep sorangan. Memperturutkan PEEN adalah dosa, yang menjadikannya hijab dengan tubuh cahaya kita.<br />
<br />
Kita harus terus berupaya maksimal menghapus dosa-dosa kita. Selama dosa-dosa kita masih <em>โtebal dan beratโ</em> jangan harap suara manager kita akan kedengaran. Jangan harap komunikasi bisa lancar. Jadi intinya kita harus membersihkan dan terus menjaga agar hati tetap bersih.<br />
<br />
Bersihkan Hati dan Jaga Kebersihannya Sepanjang Hidup. Jangan pernah menyangka, bahwa pembersihan hati kita dari kotoran dosa itu memakan waktu yang singkat. Cuma beberapa minggu atau bulan, TIDAK. Ibarat rumah yang selalu kotor oleh debu dan berantakan setiap saat. Walau setiap hari kita rapikan, kita sapu dan pel supaya wangi, tetapi rumah kita akan tetap menjadi berantakan dan berdebu kembali. Mengapa? Jawabannya adalah karena kita masih hidup dan ada kehidupan diluar sana. <br />
<br />
Begitu juga dengan hati kita, kehidupan yang sedang kita jalani ini, bisa menghasilkan kotoran bagi hati kita, dosa. <br />
Pikiran yang tidak senonoh, kotor, mesum, culas, berprasangka buruk. <br />
Emosi-emosi yang melampaui batas yang membuat kita menjadi: pemarah, pemurung, pendendam, tidak sabaran, ngomel melulu. Kesedihan atau bahkan eforia yang berlarut. <br />
Ego, keinginan-keinginan yang melampaui batas yang membentuk sifat tamak, loba, rakus, kikir, mau pinter sendiri, mau menang sendiri bin serakah. <br />
Nafsu yang kita umbar dengan kemasan wisata-kuliner <em>(hehehe..),</em> โplesirโ, selingkuh, iseng-iseng, memandang bukan muhrim dengan nafsu, mengatas-namakan sunnah padahal hanya ingin memperturutkan nafsu belaka. <br />
<br />
Itulah pabrik kotoran dan dosa buat hati kita, lentera hidup ini.<br />
<br />
Membersihkan hati ada cara-caranya. Ibarat membersihkan rumah, jika lantai rumah kita ada debu, barangkali cukup kita sapu.. atau pakai vacuum cleaner, sekali sedot debu lenyap. Namun jika ada noda bekas sirup, kecap atau minyak yang tumpah, tentunya harus kita pel agar lantai kembali kinclong โ bersih bersinar. Jika rumah kita habis terlanda banjir, dimana banyak sampah dan endapan lumpur tebal yang singgah, tentunya bukan sapu, atau pel saja yang dibutuhkan.. mungkin kita perlu โexcavatorโ atau โbackhoeโ.<br />
<br />
Mungkin juga selama ini fokus kita hanya pada kebersihan lantai, tapi ternyata yang kotor itu bukan hanya lantai, tetapi juga perabot-perabot yang ada, pintu dan jendela juga kotor berdebu. Bahkan lapisan dinding rumah kita sudah mulai rapuh, mrudul terkelupas plesterannya. Karena dinding berfungsi juga sebagai tiang, jadilah rumah kita terancam ambruk. <br />
<br />
Demikian juga dengan kondisi kotoran dosa di hati kita. Mungkin istighfar dan mohon ampun saja tidak cukup, perlu sholat tobat dan taubatan nasuha. Mungin sholat tobat dan istighfar saja juga tidak cukup, perlu banyak-banyak puasa dan mengendalikan diri sekuat mungkin. <br />
<br />
Mungkin juga ternyata kita masih saja melakukan kesalahan yang tidak kita sadari, atau sangkaan kita kepada Allah yang kurang betul.<br />
<br />
Ayooo perbanyak istighfar, jangan malas-malas atau terlalu sedikit ber-istighfar. 7000 kali istighfar kita sehari belum tentu cukup. Konon, Rasulallah SAW yang dijamin masuk surga, sehari beristighfar minimal 70 kali. Perlu anda ketahui, bobot dan bebetnya istighfar beliau itu jauh-jauh-jauh lebih berat dan mantab dibanding kita-kita ini. Kecuali jika kita menganggap bahwa kita sudah se-bobot-bibit-bebet nya rasulallah.. ya ndak masalah mo dzikir Cuma 70X saja. Jadi selain quantity dzikiran, quality juga mutlak perlu.<br />
<br />
<br />
<strong>Gimana Rasanya Punya Manager?</strong><br />
<br />
<span style="color: blue;">Pengalaman Dari Yang Baru Punya Manager</span>, pada tahap-tahap awal, ia tidak percaya pada suara dalam hatinya itu. Jangan-jangan itu suara setan yang menyaru. Maka, ia lebih senang menurutkan pikiran logikanya. Padahal pikiran hanya bekerja berdasarkan pengetahuan dan data-data yang dimiliki, sedang pengetahuan-pengetahuan dan data-data yang lebih penting buaaanyak yang tidak dimiliki. Manager memiliki data dan pengetahuan jauh lebih komplit dibanding pikiran kita. Ibaratnya: <em>Manager itu punya<strong> satellite-view</strong>, sedang tubuh fisik hanya <strong>SandalJepit-view</strong>.</em> Hanya bisa melihat tanah yang diinjak.<br />
<br />
Ditahap awal, sering terjadi perbedaan (pertentangan) antara Pikiran dan perintah dari manager. Pikiran dengan logika yang cupet (pendek) dan lebih sering bermuatan Nafsu, Ego dan Emosi tentunya sering berseberangan dengan perintah manager yang memiliki pertimbangan-pertimbangan super komplit: dunia-akhirat, ilahiah. Dan yang paling penting: Manager tahu sebelum terjadi. <em>Weruh sakdurunge winarah(?).</em><br />
<br />
Dengan berjalannya waktu, ia akhirnya sadar โKok semua infonya betul ya?โ. Akhirnya semua info dan perintah sang manager berusaha ia ikuti, walau dengan terseok-seok menaklukkan emosi ego dan nafsunya. Ia lakukan dengan ketaatan: <strong><em>samikna wa atokna.. Just Do It</em></strong>.<br />
<br />
Manager bukan Allah Tuhan kita, ia memiliki fitrah untuk selalu dekat dengan Nya, ia hanya akan menyuarakan, menyampaikan pesan dari Nya, jika ada. Jiwa adalah Manager dan Konsultan bagi kesadaran energi kita, apa yang harus kita lakukan agar selamat dunia akhirat.<br />
<br />
Sungguh benar firman Allah yang mengatakan bahwa: <em>โOrang yang beriman itu tidak pernah merasakan sedih hati dan khawatirโ. </em><br />
Kalau menggunakan bahasa iklan: <em>Jiwa, membuat hidup ini mudah dan indah. Ikutlah Jiwa setiap saat.. :-)</em><br />
<br />
<strong>Hayuuu.. kita cari manager yuuuk...</strong><br />
<br />
<br />
<strong>Tapi!!!! Hati-hati dengan Manager Gadungan</strong>. Manager yang asli, tidak pernah minta macem-macem seperti: sesuguh kembang, kopi, bakar menyan. Juga dapetnya tidak instan. Manager yang asli selalu menunjukkan jalan yang sesuai syariat agama, ia tidak pernah meminta kita untuk meninggalkan sholat wajib, puasa, dan lain-lain.<br />
Manager yang asli tidak didapatkan sebagai hadiah dari orang lain: dari dukun, dari ustadz, dari kyai, dari mursyid, dari master reiki karena attunement, atau master keilmuan lain. <br />
Manager yang asli akan hadir ketika kita telah berhasil dalam ibadah tauhid, upaya muhasabah pensucian diri, berhasil menundukkan Nafsu, Ego dan Emosi serta Pikiran dalam koridor Ikhlas, Sabar dan Syukur.<br />
Waallahu aโlam.<br />
<br />
<strong>Salam</strong><br />
<strong>Abet</strong>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5225748040690778535.post-77308824273367260072009-10-27T15:53:00.001+07:002009-10-28T07:26:35.450+07:00Bumi Gonjang-Ganjing..<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Gempa bumi seolah tiada henti melanda negeri ini. </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Aceh, Djokja, Tasikmalaya, Sulawesi tenggara, Padang, Bengkulu, Sukabumi, Gorontalo, Morawali, Banten, Manokwari, Maluku, NTT dan gempa-gempa lain yang terasa maupun tidak. Terdengar maupun tidak. Menurut berita, tercatat 47 kali gempa pada periode 1 โ 25 Oktober 2009.</span><br />
</div><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><strong>Ada apa dengan bumi ini?</strong></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Menurut ahli yang memegang kaidah sebab-akibat materialistik, gempa bumi terjadi karena tumbukan antar lempeng tektonik bumi. Banyak terjadi di bumi tempat kita berpijak karena Indonesia masuk dalam deretan Ring of Fire.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Gempa-gempa itu tidak hanya melanda negeri ini, Afganistan, Pakistan dan beberapa lainnya mengalaminya.</span><br />
</div><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Bagi sebagian orang, gempa bumi yang susul-menyusul itu adalah rangkaian <strong>pesan dan peringatan</strong> dari DIA Yang Maha Kuasa. </span><br />
</div><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="color: #990000; font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><span style="color: blue;">Gempa bumi di Banten</span> yang terjadi pukul 16.52, seolah merupakan pesan dari DIA Yang Maha Kuasa kepada orang-orang yang berpaling: </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #990000; font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><em>โDan kepunyaanNya lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nyalah ketaatan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertaqwa kepada selain Allah?โ</em></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><span style="color: blue;">Kenyataan menunjukkan, banyak orang yang bertaqwa kepada selain Allah: harta benda, jabatan, partai, ego dan nafsu, dan lain-lain.</span><br />
</div></blockquote><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><span style="color: #990000;"><span style="color: blue;">Gempa di Saumlaki</span>, Maluku, 21.40, seolah DIA mengingatkan kembali: <em>Azab itu datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka panik. Mereka tidak sanggup menolaknya dan mereka tidak diberi tangguh.</em></span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Fakta menyatakan, tak ada satu ahlipun yang mampu meramalkan datangnya gempa dengan tepat.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><span style="color: #990000;"><span style="color: blue;">Gempa di Waingapu</span>, NTT, 3.45, <em>seolah DIA mengatakan tentang kehadiran Al Masih Isa putra Maryam di bumi ini.</em></span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Bukankah Dajjal telah lama muncul disekitar kita? <strong>Dajjal yang picak</strong>, yang hanya memiliki <strong>sebelah mata</strong>, yang dengan mata itu ia hanya memandang dan menawarkan semata-mata <strong>hanya kehidupan duniawi</strong> belaka? </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><strong>Surga (duniawi)</strong> <strong>nya adalah</strong> <strong>Neraka bagi orang-orang yang beriman</strong>. Dan Neraka baginya, sesungguhnya adalah Surga bagi orang-orang yang beriman. </span><br />
</div></blockquote><div style="text-align: justify;"><br />
</div><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Jika tumbukan antar lempeng itu terus terjadi di bumi pertiwi ini, bisa jadi lempeng bumi itu retak-retak dan rapuh. Semburan lumpur dari perut bumi yang mulai banyak muncul dibeberapa tempat, bisa jadi menunjukkan keretakan dan kerapuhan itu. Dan, jika hentakan gas lantas menyembur dan memisahkan ikatan antar retak-retak lempeng, sedang lempeng bumi mengambang diatas fluida magma, </span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
<br />
</div><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">"Akankah retak-retak lempeng itu menjadi amblas tenggelam dalam fluida magma? Dan bumi membalas dengan lontaran <span style="color: blue;"><strong>asap</strong></span> dan debu ke angkasa, serta mengeluarkan cahayanya?"</span><br />
</div><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">"Akankah kalender bangsa Maya yang terhenti ditahun 2012 menunjukkan sesuatu yang dahsyat yang bakal terjadi setelah itu? Wa Allahu aโlam bishawab, dan tidak ada sebuah peristiwa pun yang terjadi karena kebetulan". </span><br />
</div><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">"Haruskah kita menunggu satu peringatan yang sangat keras di ujung nusantara ini?" </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Semoga.....</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">sebelum adanya peringatan sangat keras yang menakutkan kita, sebelum kejadian dahsyat itu menimpa, dan sebelum ajal menjemput, </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">kita diberi-NYA waktu untuk meraih derajat iman dan taqwa yang setinggi-tingginya.. Amiin Ya Allah Ya Rabbal alamin..</span><br />
</div><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Salam</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Abet<br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com1