Merasakan Kehadiran Setan

Mungkin judul tulisan ini rada-rada ”mancing”. Tetapi lepas dari soal mancing apa tidak, jika kita ingin paham tentang setan dan pengaruh (sensasinya) terhadap diri kita, maka salah satu alternatif yang bisa kita lakukan adalah dengan merasakan kehadiran mereka disisi kita (dekat-dekat kita) atau didalam diri kita.

Ada kata-kata bijak mengatakan: ”kenalilah musuhmu”. Jika kita tidak mengenali setan dengan jelas, bagaimana kita bisa mengalahkan mereka? Padahal, menurut firman Allah SWT: Setan adalah musuh kita yang nyata. Repotnya, walau setan itu benar-benar nyata adanya, mereka tidak bisa kita pelototin dengan mata-telanjang kita.

Ada Syarat dan Ketentuan yang berlaku untuk merasakan kehadiran setan. Ketentuan paling utamanya adalah: buatlah diri kita ini, qolbu kita, sebersih mungkin.
Pikiran kita harus bersih, jangan piktor.
Hawa Nafsu (nafsu&ego) kita harus bersih, jangan diumbar dan dipakai tidak pada tempatnya.
Emosi kita harus stay-cool.

Jika kita telah bersih, kotoran-kotoran hati akibat perbuatan yang lampau telah kita mintakan ampunan, dan yakin bahwa kita tidak pernah berpikiran negatif, selalu menjaga untuk berpikir, berbicara dan bertindak positif, tidak suudzon, maka, insya Allah, dengan mudah kita akan merasakan kehadiran setan.
Darimana tahu? Dari suara-suara jelek/kotor/jahat/tak senonoh yang ”bersuara” hadir dipikiran/hati kita.
Loh..!! aku ndak pernah mikir macem-macem kok ada pikiran jorok melintas dalam kepalaku ya? Wah..!! suara jelek dari sapa nee???
Ooohh.. ada setan yang mencoba mempengaruhi diriku, pikiranku.. Dimana dia?? Hmmm.. adanya disebelah kiri-belakang diriku.. dst.

Setelah ada setan, (biasanya dan mayoritas) barulah saya ingat sama Allah.. maka ber-dzikirlah saya dengan menyebut-nyebut asma Allah untuk ngusir setan yang mencoba menyeret saya..
subhannarobbiyyal a’la...
subhannarobbiyyal a’la...
subhannarobbiyyal a’la... ” weess.. bablas setanne...

Tapi, lintasan pikiran jorok bin tidak pada tempatnya, dari pengalaman saya, tidak selalu berasal dari setan diluar diri saya.. ”pengalaman pernah menjadi setan” yang masih melekat berupa kekotoran yang belum bersih betul, dapat memunculkan lintasan pikiran jelek, anytime..
Maka saya sangat setuju dengan kata-kata A’a Gym: ”Jagalah hati jangan kau kotori, jagalah hati lentera hidup ini..”

Salam
KangAbet

Komentar

Postingan Populer