JIWA YANG TENANG

Sahabat...
๐Ÿ”˜Jiwa yang tenang adalah Jiwa yang telah TERUJI. Ia telah Lolos Uji Emosi. Ia telah Lolos Uji Iman tauhid dan Taqwa.
Tenang dalam menghadapi persoalan hidup, apapun.
Tak ada lagi rasa khawatir, was-was atau galau. Tidak pula bersedih hati, kecewa, benci atau dendam.

๐Ÿ”˜Jiwa yang tenang adalah jiwa yang telah berhasil menundukkan diri, memenangi perang besar.
Ia tunduk berserah diri karena sadar: Nafsu, Hasrat, Emosi dan Pikirannya, bukanlah tuan dan tuhannya. Hanya ada Dia Sang Maha Pencipta.

๐Ÿ”˜Jiwa yang tenang adalah jiwa yang telah diakuiNya sebagai hamba.  Ia akan terus dituntun untuk semakin dekat denganNya.
Ibarat sekeping logam, ia telah berada dalam jangkauan daya tarik magnet.
Semakin pasrah, semakin mudah. Pelan tapi pasti, ia akan terus ditarik mendekat. Semakin dekat, semakin kuat daya tariknya. Hingga akhirnya ia menempel pada magnet. Bersatu.

๐Ÿ”˜Jiwa yang tenang adalah jiwa yang telah menapaki alam cahaya. Ia akan terus ditarik lebih atas, ke sumber dari segala sumber cahaya. ๐Ÿ”†๐Ÿ”†๐Ÿ”†

Ia kini begitu dekat denganNya, hingga, jika ia berbicara bukanlah ia, melainkan Allah yang berbicara. Jika melangkah, Allahlah yang melangkahkannya.  Jika ia memukul Allahlah yang memukul.

๐Ÿ”˜Jiwa yang tenang adalah jiwa yang telah mengalami metamorphosa sempurna.
Ia bukan lagi ulat ๐Ÿ›.. yang menuhankan nafsu dan hasrat. Melahap habis dedaunan ๐Ÿ‚.. membuat panas dan gatal.
Ia telah melewati fase DIAM sebagai kepompong.
Ia telah menjelma menjadi kupu-kupu yang elok. ๐Ÿ
Ia tak lagi tertarik dedaunan. Kini ia membantu penyerbukan, lestarikan alam.๐ŸŒท๐ŸŒผ๐ŸŒบ

๐Ÿ”˜Ibarat violist  ๐ŸŽป.. jiwa yang tenang adalah sang maestro.
Bunyi gesekan dawainya, membuat orang hanyut dalam nada. ๐ŸŽผ
Tak seperti yang belum tuntas belajar, gesekannya menderit membuat kuping sakit. Banyak tahu ๐Ÿ“ฐ๐Ÿ“š๐Ÿ“–.. tapi belum paham rasa  ๐Ÿ’ž..
Sebagai maestro ๐ŸŽป.. ia bisa berkolaborasi dengan maestro lain ๐ŸŽน ๐ŸŽธ๐ŸŽท.. merangkai harmonisasi nada-nada indah. Musik yang cerdas.

๐Ÿ”˜Sebagai jiwa yang tenang, Ia tak lagi berani menggunakan kehendak diri. Ia paham pikirannya terbatas, sudut pandangnya sempit, kemampuannya tak seberapa, pemahamannya tak selalu benar. Ia paham. Ia paham dan sadar, Allah  Maha Segalanya. DIA menuntunnya dalam setiap langkah ke depan. Ia berserah diri pada kehendakNya, sepenuhnya. Kaffah.

๐Ÿ”˜Sesungguhnya, sebelum menjadi jiwa yang tenang, sang jiwa harus berjuang melawan diri yang cenderung sekongkol dengan setan dalam ketidak-baikan.
Ia banyak berprasangka karena ketidaktahuannya. Ia bertindak karena prasangkanya. Ia mudah marah dan waswas karena prasangkanya. Ia menyangka telah berprasangka dan berlaku benar.

๐Ÿ”˜Jiwa yang tenang adalah jiwa yang welas asih, penuh kasih dan sayang kepada apapun dan siapapun. Ia menjadi  tangan yang menebar rahman dan rohimNya. Menjadi rahmat bagi sekalian alam. ๐ŸŒ๐ŸŒŽ๐ŸŒ
๐Ÿ”˜Waallahua'lam...

Sahabat...
Bulan ramadhan telah di depan mata. Ijinkan saya ucapkan: "Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan bagi yang menjalankannya. . Mohon maaf atas segala fitnah dan hoax yang tersebar, atas tutur dan tulis yang salah, atas segala khilaf.. Mohon maaf lahir & bathin"

Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, mengangkat seluruh dosa yang menutup kalbu kita dari cahayaNya.

Semoga Allah memudahkan dan menuntun kita menjalani ibadah ramadhan, dan kehidupan dengan sempurna.

Semoga kita bisa kembali menjadi hambaNya, dengan ridha dan diridhaiNya.  Aamiin.

Salam Ramadhan 1438H
Abet

Komentar

Postingan Populer