Mengenal Pikiran (13)

DARI ALAM PIKIRAN MENUJU ALAM CAHAYA

Walau pikiran kita memiliki potensi kekuatan dan daya yang luar-biasa, yang sanggup memunculkan daya adi-kodrati diri manusia, namun ruang lingkup pikiran kita sangat terbatas. Pikiran kita, bukanlah segalanya. Pikiran hanyalah salah satu komponen Qolbu (hati) kita, tubuh energi kita (Lihat tulisan saya yang berjudul Lapisan Tubuh Energi pada blog ini).

Pikiran kita bahkan tidak berkutik melawan jin yang saya sebut sebagai Setan Kepala Kambing. Setan ini hanya cukup melenggang terbang ke dimensi langit satu-tingkat lebih tinggi dari dimensi (alam) pikiran dan Wuuush.. bebaslah ia dari kejaran pikiran kita. Tidak lagi terjangkau oleh kemampuan & kekuatan pikiran kita.

Pikiran kita juga sering tidak bisa memahami Intuisi yang datang dari Kesadaran kita yang lebih tinggi. Bisa kita tengok sebentar cerita tentang Nabi Musa yang diminta “berguru” kepada Nabi Khidir. Dapat “dimengerti” mengapa Nabi Khidir melakukan tiga hal yang tidak bisa “dipahami” oleh Nabi Musa.

Pikiran kita baru akan paham, akan memahami terhadap sesuatu jika kita telah mengalami sesuatu tersebut. Bahkan mungkin tidak cukup satu kali mengalaminya, tapi berkali-kali untuk menjadi Tahu dan Paham, walaupun, ada juga orang-orang yang tidak mengalami tapi dikaruniai pemahaman yang sempurna.

Menyedihkannya.. pikiran kita juga tidak banyak paham tentang dunianya sendiri..

Jadi..
Kita yang sejati bukanlah Pikiran kita. Jangan biarkan Pikiran menguasai DIRI kita.
- Jangan biasakan dan biarkan pikiran melompat, mengembara kian-kemari. usahakan pikiran sering diposisi NOW. Jangan biarkan Nafsu, Ego dan Emosi (NEE) mendominasi Pikiran kita.
- Pikiran BISA & HARUS DIKENDALIKAN agar memiliki kekuatan dan dapat digunakan secara optimal.
- Kejahatan menggunakan Kekuatan Pikiran adalah DOSA.

Pikiran bukanlah segalanya. “Mendewakan” Pikiran akan menjadikan kita terhijab (blocked) dari perjalanan menuju Alam Cahaya. DIRI SEJATI KITA adalah JIWA (Nafs) KITA yang berada di tataran Alam Cahaya.

Bagi yang sedang gandrung ber-LOA, LOA adalah teknik materialisasi keinginan yang mengandalkan Kekuatan Pikiran semata. Sebagai orang yang beriman, yang mengakui adanya Allah yang Maha Berkehendak, alangkah baiknya jika ikhtiar dan LOA senantiasa dibarengi dengan DOA. Dengan DOA, insya Allah akan mendapatkan petunjuk dan kemudahan dariNYA melalui Diri Sejati kita.

Last but not least..
Pikiran beserta Kekuatan Dahsyatnya, bukan monopoli orang-orang beriman. Apapun agamanya, apapun kepercayaannya, termasuk yang tidak memiliki kepercayaan-pun alias atheis, tetap dikaruniai pikiran. Dan hanya orang-orang yang mau mengasah dan menggunakan pikirannya-lah yang akan bisa memanfaatkan kehidupan duniawi dan akhirati.

Tulisan “Mengenal Pikiran” ini juga merupakan buah pikiran saya. Maaf, saya koreksi: tidak seluruhnya buah pikiran saya, ada sebagian yang saya contek sana dan sini. Hal ini membuktikan bahwa pikiran saya juga sangat-amat-terbatas.
Jadi... kebenaran tulisan saya ini sangat wajib untuk anda ragukan kebenarannya.

Semoga tulisan tentang pikiran ini dapat membuka rasa-ingin-tahu dan pemahaman tentang pikiran, lebih banyak lagi. Semoga bermanfaat.
Salam

Kang Abet
Yang Sedang Menata Pikiran

http://kangabet.blogspot.com/

Komentar

Postingan Populer