Adu Cepat Antar Makhluk

Andai manusia diajak bertanding adu cepat tanpa bantuan alat melawan semut dan kuda pacu? Siapakah yang akan tampil sebagai pemenang? Tentulah kuda pacu yang paling unggul, dan semut perlu waktu seharian bahkan bisa berhari-hari untuk mencapai garis finish.. sedang manusia cukup beberapa menit saja untuk menempuh jarak yang sama.

Itu adalah pertandingan antar makhluk penduduk alam yang sama. Bagaimana kalau pertandingan adu-cepat antara Manusia dengan Malaikat untuk jarak Jakarta – New York?

Tentu saja manusia akan termehek-mehek dan mungkin butuh waktu 20 putaran bulan (atau lebih) untuk menempuhnya. Sedang Malaikat, makhluk Alam Cahaya, hanya perlu waktu sekejab. Bahkan mungkin, tidak lebih dari sekedipan mata. Malaikat barangkali akan mengatakan kepada manusia:
“Aku lebih dekat (cepat) dibanding (kau mengatupkan kedua) bulu-matamu sendiri hai manusia…!!”

Benarkah Al Qur’an kontradiktif?
Kitab suci Al Qur’an bila hanya dilihat dari / sebatas TATARAN LOGIKA KESADARAN ALAM MATERI saja, tentu akan banyak ditemukan yang seolah-olah kontradiktif. Contohnya adalah informasi (ayat-ayat) berikut.
Di mana Allah dan 'Arsy-Nya? Allah lebih dekat dari urat leher (50:16), tetapi Dia juga di atas 'Arsy / Singgasana (57:4) yang berada di atas air (11:7), dan pada saat yang sama Dia pun sangat jauh sampai-sampai perlu 1.000 dan 50.000 tahun untuk mencapai-Nya (32:5, 70:4).
Allah sangat dekat dengan kita, namun kita yang jauuuuuh dari Allah. Kita (sama-sekali) tidaklah akan bisa sama dengan Allah, sehingga tidak berlaku hokum reciprocal.
Ilustrasi Adu Cepat diatas mudah-mudahan dapat memberi sedikit gambaran tentang ayat-ayat diatas.

Akankah kita bisa memahami arti kata ARSY juga AIR disitu, jika kita tak pernah beranjak dari alam materi? Waallahua’lam.

Semoga bermanfaat..

Salam
Kang Abet

Komentar

Postingan Populer