Teknik Membersihkan Lapisan Tubuh Energi

Selama nafas terakhir kita belum meninggalkan tenggorokan, Lapisan Tubuh Energi (LTE) setiap saat berpotensi menjadi kotor. Bila kita terus menjaga Nafsu, Ego dan Emosi (NEE) agar tetap normal – tidak berlebihan, dan tetap menjaga ibadah-ibadah kita seperti Sholat, puasa dan dzikir, Insya Allah LTE kita akan tetap bersih. Jika kita lalai maka LTE kita akan menjadi kotor, dengan catatan bahwa puasa, sholat dan dzikir tersebut dilakukan dengan khusuk, dengan ingatan yang senantiasa terhubung dengan Allah Subhannalahu wata’ala.

Mengapa bisa demikian? Karena Tubuh Energi kita ini merupakan medan pertempuran antara Jiwa kita melawan iblis dan setan beserta balatentaranya.
Jiwa kita berkepentingan menjaga agar LTE tetap bersih, supaya kita (badan wadag) memiliki kesadaran ilahiah, dan supaya tidak menjadi penghambat, penghalang, perjalanan Jiwa menempuh Alam Cahaya. Sementara Iblis dan sekutunya, yang merupakan musuh yang nyata bagi manusia, berusaha terus memanas-manasi NEE kita, memberikan pengaruh kebimbangan-kebimbangan dan keraguan dalam pikiran kita, hingga akhirnya LTE kita menjadi kotor dan dikuasai mereka.


Mencegah LTE Menjadi Kotor
Pencegahan pertama adalah dengan mengendalikan NEE dengan selalu ingat, sadar, bahwa LTE 1,2,3 akan kotor dan menjadi Hijab jika NEE dibiarkan liar. Diri kita atau Orang dan makhluk lain dapat membuat NEE kita naik, satu kali NEE naik dan ”liar” akan membuat satu lapis/spot kekotoran pada LTE terkait. Sebagai misal, jika anda mengumbar nafsu seks, maka akan terjadi satu noktah kekotoran pada LTE Pertama anda. Besar kecilnya noktah kekotoran tergantung dari berat ringannya anda mengumbar nafsu seks, walau anda melakukannya dengan pasangan yang sah.
Perlu dipahami, bahwa pengertian mengumbar nafsu itu tidak selalu berarti melakukannya secara fisik. Berfantasi, berkhayal seks, melihat gambar, film, membaca cerita porno dan anda menikmatinya, maka nafsu anda telah terumbar dan LTE Pertama anda akan menjadi kotor. Mau mencoba membuktikan?

Begitu juga jika anda memakan makanan dan minuman yang haram, baik haram dari cara memperoleh maupun dzatnya, LTE pertama anda menjadi kotor. Jika anda membeli makanan dengan uang hasil korupsi misalnya, maka makanan itu akan membuat kekotoran pada LTE Pertama anda, dan termasuk LTE anak dan istri anda jika makanan tersebut dimakan oleh mereka.

Kekhawatiran yang berlebihan terhadap terputusnya sumber makanan, penghasilan, kerinduan akan hubungan seks, juga dapat menyebabkan blocking (kotor).

Pencegahan selanjutnya adalah agar selalu ingat dengan Allah SWT (dzikrullah) dengan menjalankan Sholat baik wajib maupun sunnah, agar Allah senantiasa melindungi kita melalui pancaran Cahaya-Nya, sehingga setan tidak berani mendekat.
Rajin-rajinlah membaca (dzikir) surah Al-fatihah untuk diri anda sendiri, untuk ”kesehatan” Tubuh Energi dan Tubuh Cahaya anda, juga sebagai bekal ”gizi” untuk perjalanan akhirat.

Jadi LTE setiap saat, setiap detik, dapat menjadi kotor disebabkan oleh Diri Kita Sendiri maupun oleh makhluk Lain. Menjadi kotor dapat diartikan menjadi terhijab (blocking) untuk memperoleh potensi fitrah dari LTE tersebut dan LTE-LTE diatasnya, juga potensi tubuh cahaya. Dengan kata lain, mudah sekali untuk tidak sadar-dari fitrah diri.


Teknik Pembersihan LTE Kotor
Setiap perbuatan, baik maupun buruk, akan berdampak dan tercatat pada tubuh energi kita, maka tak heran jika ada orang-orang yang bisa membaca masa-lalu kita. Setan juga tahu persis masa-lalu kita, itu sebabnya jika kita pernah berbuat dosa maka sering-kali ”keasyikan” perbuatan itu muncul kembali dalam pikiran kita tanpa kita inginkan.
Jika dosa ini kita bersihkan, catatan perbuatan dosa itu akan tetap ada, namun kekotorannya, muatan emosinya sudah tidak ada lagi. Namun bila kita ingat-ingat kembali dan kita menikmatinya, maka kekotoran baru akan muncul kembali.

Teknik pembersihan berikut ini khusus untuk LTE Pertama, Kedua dan Ketiga, dan teknik ini disarankan dilakukan setelah sholat, wajib maupun sunnah, agar masih bisa memanfaatkan getaran ”khusuk” sewaktu sholat dan kondisi suci yang masih dimiliki. Namun diluar waktu sholatpun teknik ini tetap bisa dilakukan.

Langkah Pembersihan LTE Pertama
1. Bongkar catatan / file-file lama yang berhubungan dengan Nafsu Seks anda. Mulai dari usia akil-balik hingga dewasa dan ”sudah berbau tanah” seperti sekarang ini... :-)
Identifikasi kembali semua perbuatan anda yang memperturutkan nafsu seks. Seks normal maupun (apalagi) menyimpang... Barangkali anda pernah berbuat tidak senonoh terhadap teman anda, pacar anda, tetangga anda, pembantu anda, atau siapapun.. (PERHATIAN!!ACHTUNG!!WARNING!!: Lakukan sekilas-sekilas saja, jangan dinikmati).
Ingat-ingat kembali semua fantasi-fantasi seks, film-film dan gambar porno yang pernah anda tonton dan nikmati... (PERHATIAN!! ACHTUNG!! WARNING!!: Lakukan sekilas-sekilas saja, jangan dinikmati).
Ingat-ingat barangkali anda pernah bagi-bagi film/gambar/cerita porno kepada orang lain. Dan lain-lain.

2. Tobat dan Mohon ampun kepada Allah SWT

Berdoa mohonkan ampunan dari Allah yang Maha Pengampun atas seluruh dosa, khilaf dan salah, yang berhasil anda ingat dan identifikasi kembali, file -per- file :
Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Ya Allah, Engkau Yang Maha Pengampun atas segala dosa, Yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ampunilah aku.. ampunilah perbuatanku yang telah lalu ini… Allahumaghfirliii..

Istighfar-lah untuk setiap file dosa tersebut: Astaghfirullah al-adziim.. dan bayangkan kotoran-kotoran dosa itu diangkat satu-per-satu dari LTE Pertama anda.

Mohonkanlah ampunan dengan sungguh-sungguh dan tulus, untuk SETIAP file perbuatan/fantasi/imajinasi diatas.

Ulangi hingga seluruh perbuatan, fantasi, imajinasi yang telah membuat kotor LTE anda.

Berjanjilah untuk tidak mengulanginya, taubatan nasuha..

3. Bongkar dan ingat-ingat file memory anda tentang Nafsu Makan anda.

Pernahkah anda makan-makanan yang diharamkan oleh Allah SWT? Daging-babi, darah, bangkai, dan binatang yang disembelih bukan karena Allah? Juga minuman yang memabukkan?

Barangkali anda pernah memakan makanan hasil mencuri? Korupsi? Uang suap? Ngutang diwarung sebelah dan nggak bayar-bayar sampai sekarang? Atau makan limo ngaku siji?

Barangkali juga, rezeki yang anda pakai untuk makan anak-istri, belum dipotong zakat untuk yang berhak?

Atau anda pernah pelit.. rebutan makanan dan nggak mau berbagi makanan, padahal orang lain lebih membutuhkan?

Atau anda pernah, patah harapan, putus harapan, tidak punya harapan, untuk mencari rizki? Anda benar-benar mengkhawatirkan ancaman ”kelaparan” bagi diri anda dan keluarga? Dan lain-lain.

4. Ulangi langkah no.2 > Tobat dan Mohon ampun kepada Allah SWT

5. Lakukan meditasi pembuangan kotoran.

Kotoran LTE yang ditargetkan untuk dibersihkan, akan terlepas dan masuk jalur energi utama tubuh anda. Kotoran ini akan mengalir ke atas dan dibuang keluar dari tubuh energi melalui ubun-ubun kepala anda (cakra Mahkota).

Untuk membantu percepatan pembuangan kotoran-kotoran tersebut dan agar tidak menyumbat saluran energi anda, lakukan meditasi pembuangan kotoran sebagai berikut:
- Carilah tempat yang tenang agar tidak terganggu.
- Duduk bersila dilantai atau di kursi dengan punggung tegak namun tetap relaks, santai.
- Lihat/visualisasikan/niatkan kotoran yang telah terlepas menjadi terurai menjadi butiran-butiran lembut dan terdorong ke atas ke arah ubun-ubun. Sambil melakukan visualisasi, barengi terus dengan istighfar. Bila anda sensitif, akan terasa denyutan-denyutan di ubun-ubun anda, namun bila merasakan apa-apa jangan dirisaukan.
- Lakukan meditasi ini selama kurang-lebih 10 menit saja, dan tutuplah meditasi dengan hamdallah.

Langkah Pembersihan LTE Kedua dan Ketiga
Pembersihan LTE Kedua dan Ketiga menggunakan prinsip dan langkah-langkah yang sama dengan pembersihan LTE Pertama, perbedaannya adalah topik file-file kesalahan yang pernah kita bongkar.

Target file-file memory terkait dengan LTE Kedua – Tubuh Ego.

Ingat-ingat kejadian ketika anda menyombongkan diri? Ketika tidak mau mengalah dari orang yang lebih lemah? Mau menang sendiri? Menindas, berlaku dzolim? Memaksakan kehendak-keinginan? Serakah? Berbuat tidak adil? Hanya mementingkan diri-sendiri atau golongannya? Tidak menepati janji? Suka bohong? Tidak mau mengerti / menolong kesulitan orang lain? Berputus-asa? Apatis?, Dll.

Target file-file memory terkait dengan LTE Ketiga - Tubuh Emosi
Ingat-ingat kejadian ketika anda marah, marah besar? Ketika uring-uringan nggak karuan? Sakit hati, dendam yang pernah atau masih terpendam? Kekecewaan yang berlarut-larut? Kesedihan yang luar-biasa? Ketakutan akan sesuatu? Dll.
Dan ingat-ingat peristiwa-peristiwa sebaliknya: kejadian dan peristiwa yang membuat: teman anda, pasangan anda, putra-putri anda, orang-tua anda, atasan-bawahan anda, karyawan anda, atau siapa saja:: menjadi marah, stress, takut, sakit hati, kecewa, sedih, menangis, dll.

Bagaimana bila ada dosa-dosa (kotoran) yang kita tidak bisa diingat atau terlewat? Lakukan secara umum tanpa mengingat file satu per satu, namun tetap mengingat LTE yang menjadi target.

Cara-cara tersebut hanya berlaku selama manusia masih hidup. Bila manusia telah meninggal dunia, maka sudah putus semua amalannya – tak ada satupun ’action’ yang mampu dilakukan sendiri untuk membuat LTE menjadi bersih. Ingat, hanya ada 3 bekal yang dibawa oleh orang yang telah meninggal dunia:
1. Amal-ibadah selama hidup didunia,
2. Ilmu yang bermanfaat,
3. Doa anak (orang) sholeh yang ditinggalkan.
Melalui bekal no.3 itulah LTE mereka bisa dibersihkan dan Jiwa mereka memperoleh tambahan ”gizi”.


Hakikat Kotoran / File Yang Dibongkar
Jika anda perhatikan kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa, masa-lalu yang melibatkan Nafsu, Ego dan Emosi yang dibongkar diatas, ada satu makna penting yang perlu kita pahami. Mungkin dengan pertanyaan-pertanyaan berikut kita bisa lebih memahaminya:
- Mengapa kita begitu emosional? Marah misalnya? Atau merasa sedih sekali?
- Mengapa kita begitu serakah? sombong? Atau rendah diri, minder?
- Mengapa kita sering mengumbar nafsu kita? Dilain waktu kita merasa takut untuk tidak bisa mengumbarnya?

Hakikat dari semua itu adalah kita belum berserah-diri kepada Allah SWT, masih banyak kelekatan kita (Binding) kepada hal-hal duniawi. Kita masih melekatkan diri kepada NEE kita, bukan melekatkan diri Allah Yang Maha Esa. Dengan kata lain: kita masih mempertuhankan hawa-nafsu dan emosi kita”.

Jika kondisinya masih seperti ini, pengakuan kita sebagai seorang muslim – orang yang berserah diri kepada Allah, mungkin baru sebatas pengakuan, implementasi dikeseharian belum sepenuhnya demikian. Jangan-jangan pernyataan lillahi ta’ala kita juga sama nasibnya?.
Waallahu a’lam.

Semoga bermanfaat.

Salam
Kang Abet

Komentar

Postingan Populer