HIDUP ADALAH UJIAN, HIDUP ADALAH PILIHAN


Ada sebuah pertanyaan yang diajukan oleh seseorang baru-baru ini: ”Mengapa tiap hari saya selalu didera perasaan bingung, khawatir, takut?”
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut: ”Bukankah didera perasaan bingung, khawatir dan takut adalah hal yang lumrah dialami oleh manusia?”.

Dalam Al Qur’an disebutkan: “hanya orang-orang yang beriman, yang tidak merasa khawatir dan bersedih hati”. Ya.. hanya orang-orang yang beriman, bukan semua orang. Mengapa bisa begitu? Mengapa hanya orang-orang beriman yang bisa memperoleh priviledge itu?
Karena orang beriman yakin dan keyakinannya sudah mantab. Haqqul yakin pada yang membuat hidup dan hidupnya mengikuti Kehendak & Petunjuk yang membuatnya hidup. Hidupnya mengalir. Hidup orang beriman mengalir mengikuti kehendak & petunjukNYA. Bagaimana bisa haqqul-yakin bahwa itu petunjuk & kehendak Allah? Ya begitulah.. mereka sudah membuktikannya.
Harta, tahta dan Wanita (Pria juga) serta Anak keturunan, adalah amanah, titipan bukan hak milik, tidak ada kemelekatan pada hal-hal tersebut. Sehingga ketika diambil kembali oleh Sang Pemilik, maka monggo-monggo saja. Ikhlas, sabar dan syukur.

Bagi saya yang masih kurang iman ini.. petunjuk dan kehendak Allah itu rasanya masih samar-samar.. jadinya, perasaan bingung, khawatir, sedih dan takut masih juga sering menhantui..

Seorang teman, yang menurut penilaian saya (maafkan saya yang telah menilai Ya Allah): ”cukup beriman..” karena kadangkala kesabarannya bisa ”out” juga, dan saya maklum, sering mendapatkan petunjuk itu langsung dari-NYA. Benarkah itu langsung dariNYA? Ya.. begitulah menurut pemahamannya dan juga pemahaman saya, entah pemahaman orang-lain.
Suatu saat ketika kepalanya membentur tembok-batu diperjalanan ikhtiar, ia lalu bermunajat memohon petunjuk kepada-NYA: ”Ya Allah Ya Robb.apa yang harus aku lakukan?”
Lalu Allah menjawab: ”Diam”.
Karena tidak paham, ia bertanya kembali kepada-NYA: ”Ya Allah Ya Robb, benarkah saya harus berdiam diri? Sedang urusan ini begitu peliknya. Apa yang harus aku lakukan?”
Lalu Allah menjawab: ”Diam”

Lalu ia paham, bahwa diam adalah diam.
Ia tidak menjalankan nafsunya.
Ia tidak menjalankan egonya.
Ia tidak menjalankan pikirannya, yang lebih kerap bersandar pada nafsu, ego dan emosinya.
Ia diam dalam khusuk, menjalani keseharian dalam khusuk. Allah selalu besertanya.
Ia menunggu petunjuk dan perintah-NYA, sedang nafsunya diam tak ber-ulah, egonya diam tak ber-onar, emosinya tunduk dan pikirannya tenang.
Cool, calm and confidence.
Hingga pada saatnya Allah memberinya petunjuk lebih lanjut..
Hmm.. Uenak’e...

Pesannya kepada saya, kalau tidak ingin didera perasaan bingung, khawatir, sedih dan takut.. berimanlah dengan sebenar-benarnya.
”Yang seperti apa tuh?” tanyaku.
Dan Ia menjawab dengan senyuman..

Mengapa Bingung? Khawatir? Takut?
Bingung, disebabkan oleh ketidak-tahuan terhadap apa yang mesti dilakukan dan bagaimana. Orang beriman tidak akan bingung-bingung karena petunjuk itu. Ilham itu. Ide itu. Intuisi itu. Juga segala wangsit untuk menjalani hidup itu selalu hadir.
Khawatir dan takut itu karena berpikiran negatif terhadap hal-hal yang belum terjadi. jangan-jangan tidak berhasil, jangan-jangan merugi, jangan-jangan bangkrut ... jangan-jangan.... su’udzdzon.
Jika selalu mengikuti petunjuk dari Yang Maha Benar dan Maha Mengetahui, bagaimana mungkin akan khawatir & takut?
Menurut buku yang pernah saya baca... Khawatir & takut adalah hal yang sangat wajar. Menandakan kita tidak paham akan apa yang akan terjadi dalam waktu dekat mendatang.. kita tidak tahu yang ada dibalik dinding.. kita tidak tahu yang berlaku dikegelapan.. Takut & khawatir adalah tanda bahwa kita harus mengasah diri, meningkatkan diri. Namun ketakutan dan kekhawatiran adalah hal yang harus dijauhi.
Sifat tergesa-gesa dan tidak sabar adalah senasib sepenanggungan. Tergesa-gesa dioplos dengan Ketakutan & Kekhawatiran? Sebuah komplikasi penyakit mental yang kronis.

Hidup adalah Ujian
Hidup adalah ujian. Ujian yang harus kita jalani detik-demi detik hingga saatnya tiba.
Kejadian dan peristiwa yang kita tidak memilihnya, besar kemungkinan adalah ujian hidup untuk kita. Ujian untuk kenaikan derajat iman dan taqwa. Ujian hidup yang harus dilakoni dengan Ikhlas, Sabar dan Syukur (ISS).
Jika tidak lulus ujian maka jangan heran kalau musti ikut remedial dan remedial lagi. Hidup terus ketemu tembok penghalang yang sama. Berputar disitu dan disitu lagi.

Hidup adalah pilihan
Dalam ujian hidup ada pilihan-pilihan hidup. Ke kiri atau ke kanan? Ke atas atau ke bawah? Fujur atau taqwa? Itulah pilihan-pilihan dalam hidup. Setiap pilihan ada konsekwensinya, ada akibat yang musti diemban. Itulah sunnatullah yang bernama hukum sebab dan akibat. Jadi mau memilih jalan taqwa atau jalan fujur, keputusan ada ditangan kita. Dan kita telah dibekali AKAL dan PIKIRAN untuk menentukan pilihan.
Punya anak adalah konsekwensi alamiah dari pilihan dan perbuatan yang pernah dipilih - Menikah dan Kawin. Musti beli susu buat anak? Itu konsekwensi dari punya anak dan syukur alhamdulillah masih bisa memegang amanah.

Jadi mana pilihan anda: Mempunyai 10 anak atau mempunyai 1 anak atau tidak mempunyai anak?

Jadilah Pembelajar
Hidup didunia materi dan non-materi ini memang perlu ilmu. Perlu ilmu duniawi yang tidak menyimpang dari jalan ilahi. Perlu ilmu akhirati yang juga tidak menyimpang dari jalan lurus.
Melek ilmu keuangan memang perlu dalam berbisnis dan bahkan untuk hidup berumah-tangga.
Melek ilmu administrasi & business strategy, memang perlu untuk mengatur dan mengembangkan bisnis.
Melek ilmu spiritual, agama, sangat perlu agar Ilmu-ilmu duniawi tidak menyimpang dari jalan ilahi, agar memperoleh tempat yang senyaman-nyamannya pada kehidupan setelah kematian.
Melek Ilmu Mind Administration (menata pikiran maksudnya..) juga perlu.. agar pikiran tidak mudah kusut.

Jika tidak punya ilmu bisnis tapi menjalankan bisnis? Jangan heran jika bisnisnya amburadul. Jangan heran pula bila keuangan jadi berantakan karena tak tahu cara mengatur. Tahu ilmunya Cuma 10% tapi ngambil bebannya 100%? Tunggulah kepusingan demi kepusingan. Hingga akhirnya: ”ACHHHHHHHHH.... PETTT!!!!” Stroke menyerang.
Atau melihat ketinggian tower BTS dan keperkasaan roda besi KA sebagai solusi.. :-)
Amit-amit lah yau..

Untuk itu jadilah pembelajar. Orang yang selalu belajar dan berusaha untuk bisa, berusaha untuk tidak tergantung dengan yang lain, kecuali Allah.
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

Salam
Abet

Komentar

Postingan Populer