Mengenal Pikiran (8)

SIFAT PIKIRAN

Pikiran tidak mengenal "LOGIK" atau "TIDAK LOGIK". Semua yang ada dalam pikiran, betapapun lucunya, betapapun menggelikannya, betapapun ”tidak-masuk akalnya”, semuanya bisa terpikirkan, terbayangkan, disambung-sambung, dianalisa, dan lain-lain. Tidak ada batasan sama-sekali, yang membatasi adalah kreatifitas imajinasi kita masing-masing.

Selama ini kita memang sudah terbiasa menyaring hal-hal yang Tidak Logik menggunakan hukum dan keyakinan alam materi yang bisa atau sedang berlaku. Sedang berlaku? Ya. Karena ada pula hukum dan keyakinan yang terus berkembang seseuai dengan perkembangan zaman bukan?. Yang saat ini tidak masuk logika, mungkin 2 atau 3 menit ke depan, bisa jadi sangat logik.

Beberapa sifat-sifat pikiran yang lain:

a. Pikiran tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Pikiran kita, dapat kita bawa surfing ke masa lalu, masa kini, maupun masa depan. Dengan pikiran, kita bisa recall masa-lalu kita, ketika masih suka mencuri jambu tetangga misalnya, atau ingat dengan detail zaman masih pakai celana kolor dikejar-kejar kambing...
Pikiran kita mampu menembus ruang dan benda apapun di alam materi ini. Pikiran kita tidak dibatasi oleh tembok yang mengungkungi kita, atau jarak yang memisahkan kita dengan kekasih kita, misaaal..

b. Pikiran dapat menular / mempengaruhi pikiran yang lain.
Hati-hati dengan pikiran orang Stress, juga pikiran orang Gila yang lagi Kumat. Kalau kelamaan dekat-dekat dengan mereka, dan pikiran anda tidak cukup kuat, bisa-bisa anda ikut stres atau gila. Bagaimana membuktikannya?
Jika anda berani mencoba untuk membuktikan, tapi sekali-sekali saya tidak menganjurkannya, dan saya tidak bertanggung-jawab bila anda mencobanya, tapi jika anda penasaran untuk mencobanya, lakukan langkah-langkah berikut:

Carilah orang yang sedang punya banyak-pikiran, stress. Bila tak melihat langsung, bayangkan saja dengan jelas wajah orang tersebut, lalu niatkan untuk merasakan stressnya... niat saja. Niatkan anda konek dengan pikirannya dan rasakan..
Apa yang anda rasakan? Anda ikutan pusing bukan?
Anda akan merasakan panasnya pikirannya dalam dada anda, yang kemudian merambat menjadi ketegangan pada kepala anda.

WARNING!!!! Jangan anda lakukan jika anda bukan orang yang tahan stress.
WARNING!!!! Jangan mencoba-coba me-resonansi pikiran orang gila yang sedang kumat.
Achtung.. achtung.. JANGAN KELAMAAN merasakannya.. jika anda tidak kuat dan tidak bisa melepaskan keterkaitan pikiran anda dengan pikiran orang stress tersebut maka anda akan ikutan stress tanpa anda tahu permasalahannya..

c. Pikiran mengendalikan dan Dipengaruhi oleh Nafsu, Ego dan Emosi (NEE), dan sebaliknya.

d. Pikiran memiliki memory yang mencatat semua yang kita alami, with every single detail dan permanen.
Sekali kita memasukkan data (pengetahuan) kedalam pikiran kita, maka seumur-umur data tersebut tidak pernah hilang. Apapun yang kita rasa, kita bau, kita lihat dan kita dengar, akan masuk ke dalam memory pikiran kita. Lebih jauh tentang memory pikiran ini, silahkan lihat postingan saya yang berjudul: Memory Yang Abadi.

Pertanyaannya: mengapa sering-kali kita lupa dan kesulitan mengakses memory kita? Bahkan kita bisa lupa dengan kejadian beberapa detik yang lalu?.
Jawabannya: Banyak aspek yang membuat kita lupa akan kejadian yang telah lalu... hehehe.. beri saya waktu untuk menuliskan “dugaan-dugaan” saya tentang hal ini..

Saya pernah bertemu dengan bude saya yang telah pikun, pertanyaan yang sama bisa diajukan berulang-ulang terus dalam waktu yang relatif singkat. Dan setiap jawaban saya dari pertanyaan yang sama tersebut, selalu disambut dengan anggukan yang benar-benar menunjukkan bahwa ia telah paham.. namun ia tetap bertanya lagi dan bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama.
e. Dll

Jadi, jika pikiran bias menular.. pastikan bahwa anda hanya akan menulari yang baik-baik kepada anak, istri, teman-teman anda dan lingkungan anda..

Salam
Kang Abet

http://kangabet.blogspot.com/

Komentar

Radja.Rattu mengatakan…
Salam Alaika Kang Abet?
Pikiran dapat menular... Apakah ini berlaku juga terhadap pikiran yang positif/senang/ceria?
Andai saja kita ingin merasakan senangnya seorang idola karena sukses dll.
Andai saja kita ingin merasakan tentramnya seorang tokoh religius. Atau ...
Bagaimana jika kita ingin tertular salah satu sifat-sifat Mulia Allah SWT?
Sebelumnya terima kasih atas penjelasan yang diberikan Kang Abet.

Salam...
Abet mengatakan…
Salam a'a Radja dan teteh Rattu

Seperti yang saya tulis pada akhir tulisan saya tersebut, pikiran positif bisa "menular" juga. Positif/Negatif dapat menular sepanjang kekuatannya lebih besar. Jika kalah power, ya tentu saja tidak bisa menularkannya..

Untuk contoh penularan pikiran positif oleh idola: Saat kita ikut acara sang idola, bisa kita rasakan bagaimana perasaan kita begitu enthusias ketika berada dalam / berhadapan dengan sang idola kita, yang kita anggap telah "sukses" (in any field).
Perasaan enthusias kita itu terjadi karena kita sudah membuka (on) "link pikiran": dia idola-ku. Jika kita tidak tertarik, walau kita berada dalam lingkungan dia, maka link itu tidak terbuka..

Untuk merasakan sifat-sifat Mulia Allah SWT, menurut pak Ustadz, ya kita harus dekat dulu dengan-NYA. Untuk bisa dekat, hati kita harus suci&bersih lebih dulu. Jika sudah "bersih-bersinar" insya Allah, Allah berkenan memberi kesempatan kepada kita untuk merasakan salah satu atau salah semua eh.. semua sifat NYA. Begitu kira-kiranya. Wallahua'lam.

Mungkin akan ada pertanyaan begini: "bukankah Allah sangat dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher kita?"
Betul. Allah memang sangat-amat dekat dengan kita, TETAPI, kita ini bisa jadi SANGAT JAUH dariNYA.

Mudah-mudahan menjawab.

Postingan Populer